X
1
= Produk X
2
= Harga X
3
= Lokasi e
= Standard Error
3.11.3 Korelasi Pearson
Korelasi sering diartikan sebagi hubungan, berarti korelasi harus membicarakan sekurang-kurangnya dua variabel atau lebih. Korelasi dapat
dihitung dengan menggunakan Korelasi Pearson. Korelasi ini sering disebut juga Korelasi Product Moment. Dengan koefisien korelasi yang besarnya antara -1
sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti arah atau arah dari hubungan koefisien korelasi. Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1,
nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya
berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya.
3.11.4 Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis yaitu:
1. Uji Statistik-F uji serempak
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau secara serempak terhadap
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : a.
H : b
1
, b
2
, b
3,
b
4
= 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3,
X
4
yaitu berupa produk product, harga price, dan lokasi place
terhadap kepuasan pelanggan Z dan loyalitas pelanggan Y. b.
H : b
1
, b
2
, b
3,
b
4
, b
5
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3,
X
4
yaitu berupa produk product, harga price, dan lokasi place terhadap
kepuasan pelanggan Z dan loyalitas pelanggan Y. Nilai F
hitung
dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Selanjutnya nilai F
hitung
akan di bandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: a.
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 b.
H ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2.
Uji Statistik-t uji pengaruh parsial Uji statistik-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas
variabel bebas dibandingkan dengan tingkat k esalahannya α. Jika
probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel
Universitas Sumatera Utara
bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah: a.
H : b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya variabel bebas yaitu berupa produk product, harga price, dan lokasi place secara parsial tidak
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan customer satisfaction Z dan loyalitas pelanggan customer loyality Y.
b. H
: b
1
, b
2
, b
3
≠ 0, artinya variabel bebas yaitu berupa produk product, harga price, dan lokasi place, secara parsial
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan customer satisfaction Z dan loyalitas pelanggan customer loyality Y.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t ini adalah: a.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b.
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 3.
Uji Koefisien Deterministik R
2
Koefisien determinan R
2
atau coefficient determination pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 0 R² 1 . Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3,
X
4
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil
Universitas Sumatera Utara
mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3,
dan X
4
terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT. Tirta Investama
4.1.1 Sejarah PT. Tirta Investama
Pada awalnya PT Tirta Investama bernama PT Aqua Golden Mississippi, Tbk yang didirikan oleh Tirto Utomo 1930 – 1994 pada tahun 1973 dan
merupakan perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan AMDK pertama di Indonesia dengan merek Aqua. Definisi merek Aqua sendiri adalah
“mountain spring water” yaitu air yang berasal dari mata air pegunungan alami yang mengalir sendiri ke permukaan bumi, tidak disedot, tidak dipompa, dan
bukan dari anak cabang mata air. Air tersebut mengalir setelah melalui lapisan batuan dan pasir di dalam bumi. Proses ini membuat air tersaring secara alami
membawa berbagai mineral seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai
pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan
Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih.
Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan di Bangkok, Thailand. Pabrik pertama Aqua didirikan di Pondok Ungu,
Bekasi, Jawa Barat. Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974
Universitas Sumatera Utara