2.1.1.3.2 Faktor Pemilihan Lokasi
Menurut Hurriyati 2005:58 pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
1. Akses misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi
umum. 2.
Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas traffic, dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya peningkatan penjualan dan kepadatan dan kemacetan
lalu lintas dapat pula menjadi hambatan. 4.
Tempat parkir yang luas dan aman. 5.
Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang medukung jasa yang ditawarkan.
7. Persaingan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa ditawarkan.
8. Peraturan pemerintah.
Teori lain yang turut mendukung pernyataan Hurriyati yaitu pernyataan dari Sugiarta 2011:28 bahwa berdasarkan pengalaman ada hal-hal penting yang
harus diperhatikan dalam memilih sebuah lokasi di semua tipe lokasi yang ditentukan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Target market adalah target konsumen yang seperti apa yang ingin
dilayani. Target market harus ditentukan terlebih dahulu sehingga perusahaan tidak sulit dalam memilih lokasi bisnis.
2. Kemudahan akses adalah kondisi dimana konsumen potensial tak
kesulitan berangkat dari rumah ke lokasi penjualan produk. 3.
Kepadatan penduduk density, seberapa besar populasi yang tersedia di area coverage yang bisa perusahaan layani. Apakah jumlah populasi
tersebut mencukupi untuk jenis usaha yang akan dikembangkan. 4.
Keamanan lingkungan bisnis, kondisi keamanan lingkungan di tempat usaha yang akan dipilih. Selain kenyamanan bagi konsumen yang
berkunjung, keamanan lingkungan juga menjadi pertimbangan bagi pelaku bisnis demi kelangsungan dan keamanan usaha dari pencurian,
pemerasan, dan lain-lain. 5.
Usaha penunjang supporting business. Apakah di sekitar lokasi yang akan dipilih terdapat usaha-usaha lain yang bisa menunjang secara
positif kegiatan bisnis. 6.
Tingkat persaingan competitor. Apakah sudah ada bisnis sejenis, maka persaingan akan menjadi faktor negatif dalam penetapan lokasi
bisnis. 7.
Kemudahan perijinan lisence. 8.
Informasi lain yang dipandang perlu. Dalam pemilihan lokasi bisnis, harus dikumpulkan informasi-informasi penting sebanyak mungkin,
Universitas Sumatera Utara
untuk lebih meyakinkan manajemen mengambil keputusan dalam penetapan lokasi bisnis.
2.1.2 Kepuasan Pelanggan
2.1.2.1 Definisi Kepuasan Pelanggan
Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” yang artinya cukup baik dan “facio” yang artinya melakukan dan membuat. Secara
sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai Tjiptono, 2005:349.
Pernyatan lainnya mengenai definisi kepuasan pelanggan diungkapkan oleh para ahli lainnya, antara lain:
1. Menurut Kotler 2005:36 mengungkapkan bahwa kepuasan adalah
sebagai perasaan sukatidak seseorang terhadap suatu produk setelah membandingkan prestasi produk tersebut dengan harapannya.
2. Gryna 2001:45 mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan adalah
tingkat dimana pelanggan menyakini bahwa harapannya terpenuhi atau terlampaui oleh manfaat yang diterima. Harapan pelanggan
berpengaruh kuat terhadap kepuasan. 3.
Gerson 2002:3 mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhiterlampaui. Jika
kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas atau senang.
Universitas Sumatera Utara