22
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2016
2.6.2 Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Untuk mempercepat diversiikasi minyak tanah, pemerintah membangun jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
Jargas. Pembangunan Jargas dilakukan pada wilayah yang tersedia jaringan distribusi dan tersedia alokasi gas bumi
untuk rumah tangga. Dalam perkembangannya, program pembangunan Jargas juga berfungsi untuk mengganti LPG,
yang sebagian besar konsumsi LPG domestik diperoleh dari impor. Dengan demikian, program Jargas berdampak
terhadap penghematan devisa, peningkatan ketahanan energi, sekaligus merupakan program mitigasi GRK karena
mampu menurunkan emisi GRK.
Pada tahun 2015, ditetapkan regulasi tentang pengoperasian Jargas yang dibangun oleh pemerintah Permen ESDM
202015 sebagai pengganti Permen ESDM 292009. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan jaringan
distribusi gas bumi untuk rumah tangga yang dibangun oleh pemerintah. Untuk itu, pemerintah menugaskan Badan
Usaha BUMN untuk mengoperasikan Jargas dengan mengusulkan harga jual gas kepada Badan Pengatur Hilir
Migas BPH Migas serta SKK Migas wajib menyiapkan alokasi gas bumi sesuai dengan wilayah penugasan.
BUMN yang ditunjuk untuk mengoperasikan dan atau membangun dan mengoperasikan Jargas adalah PT
Pertamina Persero dan PT PGN Persero. Pengoperasian Jargas oleh Pertamina diatur dalam Kepmen ESDM
3328K12MEM2015. Adapun pembangunan dan pengoperasian Jargas oleh PT Pertamina Persero diatur
dalam Kepmen ESDM 2042K10MEM2015 dan Kepmen ESDM 4822K12MEM2015. Adapun pembangunan
dan pengoperasian Jargas oleh PT PGN Persero adalah Kepmen ESDM 4823K12MEM2015.
Total Jargas yang telah dibangun hingga tahun 2015 mencapai 213.132 rumah tangga termasuk dengan
anggaran pemerintah mencapai 97.100 rumah tangga yang tersebar di NAD, Riau, Jambi, Sumsel, Jabodetabek,
Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Kalut, Sulsel, dan Papua Barat. Adapun total konsumsi gas bumi untuk rumah tangga
tahun 2014 mencapai 636 MMCF.
2.6.2 Development of Natural Gas Network for Households
To accelerate kerosene diversiication, the government developed natural gas network for households Jargas.
Jargas development carried out on residential area which has availability on distribution and allocation of natural
gas. In its development, Jargas program also serves as LPG substitute which is mostly imported. Thus, the Jargas
program has impact not only on foreign exchange savings but also on energy security improvement as well as GHG
mitigation reduction.
In 2015, regulation on the operation of Jargas that were built by the government was established MEMR Regulation
202015 replacing MEMR Regulation 292009. This is done to optimize utilization of the distribution network. To
that end, the State Owned Enterprises SOE is assigned to operate Jargas by proposing the gas price to the Regulating
Agency for Downstream Oil and Gas BPH Migas whereas SKK Migas is obligated to allocate natural gas in accordance
with the working areas.
The appointed SOE to build andor operate Jargas is PT Pertamina Persero and PT PGN Persero. Jargas operation
by Pertamina is stipulated in MEMR Decree 3328K12 MEM2015. As for the construction and operation of Jargas
by PT Pertamina Persero is regulated in MEMR Decree 2042K10MEM2015 and MEMR Decree 4822K12
MEM2015. While the construction and operation of Jargas by PT PGN Persero is stipulated in MEMR Decree
4823K12MEM2015.
Total Jargas built until 2015 reached 213,132 households, including 97,100 households with government budget, and
distributed in Aceh, Riau, Jambi, South Sumatra, Jabodetabek, West Java, Central Java, East Java, East Kalimantan, North
Kalimantan, South Sulawesi and West Papua. As for total natural gas consumption of households in 2014 reached 636
MMCF.