19
2016 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
2.5 Permasalahan Energi Saat Ini
Current Energy Issues
2.5.1 Permasalahan Umum
Permasalahan sektor energi di Indonesia saat ini dapat dirangkum secara ringkas yaitu cadangan energi fosil yang
semakin berkurang dan akses masyarakat terhadap energi yang masih terbatas terutama di daerah tertinggal, terpencil,
dan perbatasan. Dari sisi cadangan, produksi minyak yang terus menurun dan kebutuhan bahan bakar minyak
BBM yang terus meningkat akan menyebabkan impor minyak mentah serta BBM terus meningkat. Dari sisi akses,
pengembangan energi untuk daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan lebih diutamakan menggunakan energi
terbarukan yang sumbernya tersedia di wilayah tersebut dan dapat terus digunakan secara berkesinambungan.
Namun pengembangan energi terbarukan tersebut masih terkendala dari sisi teknologi dan pendanaan. Biaya
produksi energi terbarukan masih relatif mahal sehingga belum kompetitif dan belum terjangkau oleh masyarakat.
Disparitas wilayah juga menjadi permasalahan sendiri dalam distribusi komoditas energi. Wilayah Jawa mempunyai
kebutuhan energi yang sangat besar sedangkan potensi sumber daya energi yang dimiliki sangat terbatas.
Sedangkan di wilayah luar Jawa mempunyai potensi sumber energi yang cukup besar namun kebutuhan
energinya masih relatif kecil. Disamping itu, infrastruktur energi di wilayah luar Jawa masih sangat kurang. Gas juga
belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan dalam negeri karena infrastruktur yang tersedia belum
memadai. Secara umum infrastruktur energi yang ada saat ini masih sangat kurang dan dapat menjadi penghambat
dalam pengembangan wilayah serta pemerataan akses masyarakat terhadap energi.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah memberikan prioritas kepada pemanfaatan
energi dalam negeri, seperti meningkatkan persentase penyaluran gas bumi domestik dan pemenuhan kebutuhan
batubara dalam negeri melalui kebijakan domestic market obligation DMO. Disamping itu pemerintah
terus meningkatkan pengembangan infrastruktur energi terbarukan, kilang minyak, LNG terminal, pipa transmisi
dan jaringan gas, SPBG, depot serta akan menyiapkan cadangan penyangga energi.
2.5.1 General Issues
Current issues of energy sector in Indonesia can be summarized as depletion of fossil energy reserves and limited
access to energy especially in remote and border areas. In terms of reserves, oil production continues to decline and the
increase in oil fuels demand will lead to increasing imports of crude oil and oil fuels. In terms of energy access, energy
development in remote and border areas is centered at renewable energy that is available in the region and may
continue to be used in a sustainable manner. But the NRE development is constrained on technology and funding
side. Production cost of renewable energy is still relatively expensive thus not competitive and not affordable by the
community.
Region disparity also becomes a problem in energy commodities distribution. Java has high energy demand
while potential energy sources are extremely limited. Whereas regions outside Java have high potential energy
resources but with still relatively small energy demand. In addition, energy infrastructure outside Java is also still very
poor. Gas also can not be utilized optimally for domestic demand due to inadequate infrastructure. In general, the
existing energy infrastructure is still very poor and becomes an obstacle in region development and community access
to energy.
In order to overcome these problems, the government prioritizes domestic energy utilization such as increasing the
percentage of domestic natural gas distribution and domestic market obligation DMO policy for domestic coal demand.
The government also continues to promote infrastructure development of renewable energy, reineries, LNG terminals,
transmission pipeline and gas network, gas fuel stations, depot, as well as energy buffer reserves.