Uji Coba Instrumen Pelaksanaan Penelitian

memutuskan untuk tidak merevisi ketiga pernyataan ini karena diyakini dapat mengukur minat belajar matematika subyek penelitian terhadap pembelajaran inquiry. Untuk pernyataan nomor 15 juga tidak mendapatkan revisi, karena dari segi konstruksi kalimat pernyataan ini sudah layak digunakan. Peneliti juga memutuskan untuk tetap menggunakan pernyataan ini karena aktivitas bertanya yang ditekankan pada pernyataan menjadi tolak ukur penting akan perhatian siswa dalam pembelajaran. Sedangkan pernyataan yang tidak valid nomor 24 peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan pernyataan ini karena tidak ada cukup alasan untuk digunakan kembali

1.2 Analisis Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa

Selain diuji validitasnya, data hasil uji coba angket minat belajar siswa juga digunakan untuk menguji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas angket minat belajar digunakan rumus Alpha-Cronbach. Perhitungan menggunakan bantuan ms.excel lampiran sehingga didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Angket Minat Belajar No No 1 0.5974 14 0.6087 2 0.6352 15 0.2457 3 1.2439 16 1.1002 4 1.4480 17 1.0813 5 0.8469 18 0.7788 6 0.8885 19 1.6900 7 0.5482 20 0.7675 8 0.5784 21 1.6219 9 0.8544 22 0.6654 10 1.5047 23 0.5180 11 0.6881 24 0.6654 12 0.6654 25 1.1267 13 0.5633 26 0.9452 22.8771 143.5161 Dari tabel di atas didapat nilai koefiesien reabilitas kuesioner minat belajar secara keseluruhan . Maka angket minat belajar dinyatakan reliabel karena termasuk dalam kategori sangat tinggi.

b. Uji Coba Instrumen Test Prestasi Belajar

Uji coba tes prestasi belajar dilaksanakan di kelas X-D SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Uji coba diikuti oleh 25 orang siswa. Berikut adalah perolehan skor siswa pada tiap soal yang diujicobakan. Tabel 4.4 Data Uji Coba Tes Prestasi Belajar Siswa No Kode Siswa Nomor Soal Skor Total 1 2 3a 3b 4a 4b 5 Skor Maks 3 Skor Maks 3 Skor Maks 15 Skor Maks 17 Skor Maks 17 Skor Maks 17 Skor Maks 28 1 K.1 3 3 10 14 15 5 1 51 2 K.2 3 3 11 3 15 12 10 57 3 K.3 2 3 13 11 11 40 4 K.4 1 1 2 2 6 5 K.5 3 3 15 14 15 15 25 90 6 K.6 3 3 15 15 15 15 23 89 7 K.7 2 2 4 8 8 K.8 1 1 9 7 7 6 6 37 9 K.9 3 2 8 13 10 K.10 3 3 5 3 14 11 K.11 2 2 11 9 4 4 32 12 K.12 3 3 13 12 15 12 25 83 13 K.13 3 3 8 10 11 1 36 14 K.14 2 2 7 2 8 21 15 K.15 3 3 13 14 13 11 11 68 16 K.16 3 1 1 10 13 10 38 17 K.17 2 3 13 6 15 11 7 57 18 K.18 3 3 11 14 15 11 7 64 19 K.19 3 2 10 9 24 20 K.20 3 3 9 14 15 11 2 57 21 K.21 3 3 13 12 15 12 25 83 22 K.22 3 1 2 10 13 9 34 23 K.23 2 3 10 1 4 5 25 24 K.24 2 2 11 3 10 28 25 K.25 3 2 5

1.1 Analisis Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar

Untuk mengetahui validitas tes prestasi belajar, maka akan digunakan validitas butir item menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Setiap item pernyataan yang terdapat pada tes prestasi belajar akan dihitung koefisisen variabelnya dengan menggunakan bantuan ms.excel. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada bagian lampiran. Adapun hasil perhitungan dirangkum dalam tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Product- Moment Tes Prestasi Belajar Nomor Soal Kualifikasi Keterangan 1 Sedang Valid 2 Sedang Valid 3a Kuat Valid 3b Kuat Valid 4a Sangat Kuat Valid 4b Sangat Kuat Valid 5 Sangat Kuat Valid Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien korelasi berada pada kualifikasi cukup, tinggi, dan sangat tinggi, maka semua soal pada tes prestasi belajar dikategorikan valid. Peneliti juga melakukan perhitungan terhadap Indeks Kesukaran tiap soal, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar Nomor soal Indeks Kesukaran Kualifikasi 1 0.85333 Mudah 2 0.80000 Mudah 3a 0.57600 Sedang 3b 0.47765 Sedang 4a 0.53882 Sedang 4b 0.35294 Sedang 5 0.20286 Sukar Dari tabel Indeks Kesukaran di atas terdapat 2 soal yang dikategorikan mudah, 4 termasuk dalam kategori sedang, dan 2 soal dengan kategori sukar. Berdasarkan perhitungan indeks kesukaran dan perolehan skor secara keseluruhan, peneliti memutuskan untuk merevisi soal nomor 5. Selain karena tergolong soal yang sukar, setengah dari jumlah siswa yang terlibat dalam uji coba ini tidak dapat menyelesaikan soal ini.

1.2 Analisis Reliabilitas Tes Prestasi Belajar

Untuk menguji reliabilitas dari tes prestasi belajar, maka digunakan rumus Alpa-Cronbach. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas dari data tes prestasi belajar siswa, terlebih dahulu dihitung variansi dari masing-masing soal dengan bantuan ms.excel sehingga didapatkan hasil seperti yang tertera PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada tabel berikut. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat pada bagian lampiran. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Item Tes Prestasi Belajar Dari tabel di atas didapat nilai koefiesien reabilitas tes secara keseluruhan . Maka angket tes prestasi belajar dinyatakan karena nilai termasuk dalam kategori sangat tinggi.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas X-B SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang terdiri atas 27 orang siswa, dengan 17 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pada penelitan ini peneliti juga berperan sebagai No 1 2 3a 3b 4a 4b 5 guru. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa pertemuan yakni tiga kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran, dan satu kali pertemuan untuk mengerjakan tes prestasi belajar sekaligus mengisi angket minat belajar siswa. Garis besar pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Pelaksanaan Penelitian Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan Senin, 14 Maret 2016 Uji coba instrumen angket minat belajar siswa di kelas X-A Kamis, 31 Maret 2016 Pertemuan Pertama Rabu, 13 April 2016 Pertemuan Kedua Kamis 14 April 2016 Pertemuan Ketiga Senin, 18 April 2016 Uji coba instrumen tes prestasi belajar di kelas X-D Rabu, 20 April 2016 Pelaksanaan tes prestasi belajar siswa dan pengisian angket minat belajar siswa Mei 2016 Wawancara Tanggapan Siswa

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam ketiga sampai jam keempat dengan materi “Aturan Sinus”

1.1.Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran inquiry. Kemudian siswa diajak untuk mengingat kembali materi trigonometri dasar yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI juga untuk memudahkan siswa dalam proses menemukan aturan sinus 1.2. Kegiatan Inquiry Mengawali kegiatan inquiry siswa diminta untuk duduk dalam kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian guru memaparkan masalah. Masalah yang dipaparkan adalah “Jalan k dan jalan l berpotongan di kota A. Dinas tata ruang kota ingin menghubungkan kota B dengan kota C dengan membangun jalan m dan memotong jalan k dan jalan l. Jarak antara kota A dan kota C adalah 5 km, sudut yang dibentuk jalan m dan jalan l adalah dan sudut yang dibentuk jalan k dan jalan m adalah . Tentukanlah jarak kota A dan kota B Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru menuntun siswa membuat sketsa gambar dari masalah tersebut. Adapun sketsa dari gambar tersebut berbentuk segitiga sembarang dengan diketahui dua buah sudut dan sebuah sisi. Dari sketsa gambar tersebut guru meminta siswa untuk curah pendapat mengenai cara menentukan jarak dari kota A dan kota B panjang sisi pada segitiga. Penyelesaian yang diutarakan siswa salah satunya adalah dengan menggunakan perbandingan trigonometri. Namun penyelesaian ini belum tepat karena perbandingan trigonometri yang dimaksud oleh siswa tidak berlaku pada segitiga sembarang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Guru kemudian menanyakan kembali mengenai bagaimana agar perbandingan trigonometri dapat digunakan pada segitiga sembarang. Namun tidak ada siswa yang menjawab, lalu guru menggambarkan garis tinggi pada segitiga. Dari gambar tersebut baru dapat mencari panjang sisi segitiga menggunakan perbandingan trigonometri. Dalam hal ini siswa secara berkelompok mendiskusikan hubungan antara perbandingan trigonometri dan panjng sisi segitiga agar dapat menyelesaikan masalah. Dalam kelompok siswa berdiskusi dan membaca buku untuk menemukan informasi-informasi untuk memverifikasi dugaan awal. Siswa berdiskusi untuk memilih informasi yang relevan untuk memecahkan masalah dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi. Dari diskusi siswa menemukan konsep aturan sinus yang digunakan memecahkan masalah yang telah dikemukan di awal.

1.3. Presentasi

Perwakilan dua kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas, sementara kelompok siswa lainnya memperhatikan sambil mencocokan jawaban. Kelompok presentasi menjelaskan langkah-langkah menghubungan garis tinggi pada segitiga dan perbandingan trigonometri sehingga akhirnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menemukan aturan sinus. Kemudian kelompok juga mempresentasikan penggunaan aturan sinus untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan yakni penentuan jarak antara kota A dan Kota B

1.4. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup tidak dilakukan pada pertemuan pertama karena waktu tidak mencukupi.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam ketiga sampai jam keempat dengan materi “Aturan Kosinus”.

1.1. Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kemudian siswa diajak untuk mengingat kembali materi trigonometri dasar dan aturan sinus yang telah dipelajari sebelumnya. 1.2. Kegiatan Inquiry Proses inquiry diawali dengan pengajuan masalah. Masalah yang diajukan berupa penentuan panjang sisi pada segitiga sembarang yang diketahui besar sebuah sudut dan panjang dua sisi lainnya. Selanjutnya siswa diarahkan untuk curah pendapat untuk menyampaikan penyelesaian bagi permasalahan yang telah dikemukakan. Altenatif penyelesaian yang dikemukakan siswa di antaranya dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penggunaan perbandingan trigonometri, penggunaan aturan sinus dan ada pula yang mengemukakan dengan menggunakan garis tinggi seperti pada penemuan aturan sinus. Dari curah pendapat tersebut disepakati akan digunakan garis tinggi untuk menentukan aturan yang dapat digunakan menentukan panjang sisi pada segitiga. Kelompok siswa kemudian berdiskusi dan membaca buku untuk menemukan informasi-informasi untuk memecahkan masalah. Siswa berdiskusi untuk menggunakan garis tinggi dan mengaitkannya dengan perbandingan trigonometri sehingga dapat menyelesaikan masalah. Dari diskusi tersebut siswa menemukan konsep aturan kosinus yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dikemukan di awal. 1.3. Presentasi Pada pertemuan kedua ini, tidak ada cukup waktu untuk melakukan presentasi hasil pekerjaan. Guru hanya melakukan cross check terhadap hasil pekerjaan siswa pada tiap kelompok. 1.4. Penutup Pada kegiatan penutup, guru mengajak siswa menyimpulkan hasil belajar yaitu berupa aturan kosinus. Guru menunjuk 3 orang siswa untuk menyebutkan aturan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X-6 SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

2 7 392

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 2 232

Hubungan motivasi, minat dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan aturan sinus dan aturan kosinus di kelas X 2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

0 22 336

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 2 8

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 5 230

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 0 8

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 0 8

Tingkat keaktifan dan hasil belajar pada pokok bahasan aturan sinus dan kosinus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) siswa kelas XI TKJ SMKN 2 Depok tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 235

DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ATURAN SINUS KOSINUS DAN LUAS SEGITIGA SERTA UPAYA REMEDIALNYA KELAS X SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA

0 5 212