3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering peserta didik dan guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan peserta
didik menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik bagi setiap peserta
didik. Walaupun memiliki beberapa kelemahan namun model
pembelajaran inquiry sangat dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika. Eruce
Weil dalam Hosnan: 2014 menyebut bahwa latihan inquiry dapat menambah pengetahuan sains, menghasilkan kemampuan berpikir
kreatif, keterampilan dalam memperoleh dan menganalisis data. Dalam pembelajaran matematika, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
ini dapat berguna bagi siswa dalam proses penalaran dan pemecahan masalah konsep-konsep abstrak yang ada dalam matematika.
4. Prestasi Belajar
a.
Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Bahasa Indonesia prestasi berarti “hasil usaha”. Maka secara sederhana prestasi belajar dapat diartikan sebagai sebuah hasil
usaha sebagai akibat dari adanya proses belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Sedangkan Sutratinah Tirtonegoro 1984 menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam
periode tertentu. Maka dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil usaha diperoleh akibat adanya proses belajar siswa yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang menyatakan pencapaian siswa.
Seiring dengan perkembangan pendidikan, prestasi belajar memiliki kedudukan yang penting dalam pembelajaran. Selain sebagai
tolak ukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi, prestasi belajar juga digunakan guru sebagai evaluasi tingkat keberhasilan metode
pembelajaran yang digunakan.
b.
Aspek Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan dengan aspek pengetahuan
sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Maka dari itu adapun aspek-aspek prestasi belajar menurut
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, dkk 2001meliputi:
1. Mengingat : mengambil pengetahuan tertentu dari memori jangka
panjang 2.
Memahami : mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
3. Mengaplikasikan : menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu 4.
Menganalisis : memecah-mecah materi menjadi bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian
tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. 5.
Mengevaluasi : mengambil atau membuat keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar.
6. Mencipta : memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil
5. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Menurut Syah 2003, minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Menurut Djamarah 2011:166 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa
ada yang menyuruh. Sedangkan dalam hubungannya dengan pembelajaran
Winkel 1987
mendefinisikan minat
sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari itu. Minat memiliki pengaruh yang besar baik itu pada aktivitas
belajar maupun pencapaian belajar siswa. Minat merupakan satu kekuatan motivasi yang menyebabkan akan siswa belajar dengan
sungguh-sungguh dan cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap suatu mata pelajaran sama sekali tak
menghiraukan sesuatu yang lain. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan
siswa untuk belajar giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Menurut Hartono, dalam Susanto: 2013 minat
memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Bahan pelajaran, pendekatan ataupun metode pembelajaran yang
tidak sesuai dengan minat peserta didik dapat menyebabkan hasil belajar tidak optimal.
b. Aspek Minat belajar
Terdapat tiga batasan minat, yakni 1suatu sikap yang dapat mengikat perhatian seseorang ke arah objek tertentu secara selektif 2
suatu perasaan bahwa aktivitas dan kegemaran terhadap objek tertentu sangat berharga bagi individu, dan 3 bagian dari motivasi.
Berdasarkan ulasan definisi minat belajar serta batasan minat, maka dapat disimpulkan terdapat tiga aspek minat belajar:
1.
Perhatian
Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Siswa dengan minat
belajar yang
tinggi sungguh-sungguh
akan memusatkan
perhatiannya secara maksimal dalam pembelajaran dan tidak akan tergoda melakukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan
pembelajaran. Perhatian juga merupakan salah satu aspek penting yang mendukung keberhasilan belajar siswa. perhatian merupakan
langkah awal siswa untuk memahami materi dengan baik. Jika materi bisa dipahami maka diharapkan siswa mendapatkan hasil
belajar yang baik pula. 2.
Perasaan
Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala
mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak. Perasaan digolongkan dalam “perasaan senang” dan “perasaan tidak
senang”. Minat belajar salah satunya ditandai dengan adanya perasaan senang dan ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran.
Perhatian dan perasaan saling berhubungan satu dengan lainya. perasaan senang menjadi energi bagi siswa untuk sungguh
memperhatikan pembelajaran.
3.
Motivasi
Tampubolon menyatakan minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Dalam pembelajaran motivasi berperan sebagai penggerak yang mendasari setiap aktivitas siswa. Siswa yang
termotivasi memiliki minat yang tinggi terhadap belajar karena terdorong untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dalam
belajarnya. Misalnya siswa dengan belajar dengan rajin karena
ingin mendapatkan nilai yang bagus. 6.
Aturan Sinus Dan Aturan Kosinus a.
Aturan Sinus
Perhatikan segitiga berikut :
,
Gambar 2.1 Segitiga Sembarang ABC
, , dan
adalah garis tinggi. Maka dengan menggunakan konsep sinus pada segitiga siku-siku, akan dicari rumus untuk
R PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI