teman mengenai
cara menyelesaikan
permasalahan
E. Pembahasan
1. Keterlaksanaan
Pembelajaran Matematika
dengan Model
Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran inquiry telah dilaksanakan di kelas X-B SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Pembelajaran inquiry terdiri dari beberapa tahap yaitu menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, melakukan kegiatan
mengumpulkan dan menganalisis informasi, dan membuat kesimpulan. Kegiatan pembelajaran terlaksana selama 3 kali pertemuan
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama persentase aktivitas kelompok pertama tergolong baik, karena karena semua indikator menunjukan persentase
yang tinggi. Untuk aktivitas kelompok kedua tergolong kurang baik karena terdapat 6 indikator yang persentasenya tergolong rendah
sedangkan untuk 4 indikator lainnya presentasi aktivitas siswa tergolong tinggi.
Sedangkan hasil
pengamatan terhadap
semua indikator
keterlaksanaan pembelajaran inquiry telah terlaksana 100. Walaupun demikian masih ada yang indikator yang belum terlaksana dengan
maksimal. Terdapat beberapa hal yang menjadi evaluasi. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertemuan pertama, kegiatan menentukan hipotesis atau dugaan awal telah terlaksana namun belum maksimal. Pada kegiatan ini, guru
bermaksud mengarahkan siswa menentukan hipotesis dengan berbantu konsep-konsep trigonometri yang telah dipelajari sebelumnya. Namun
banyak siswa yang lupa dengan konsep-konsep tersebut, sehingga penentuan hipotesis banyak dilakukan oleh guru.
Tahap menemukan informasi juga tidak berjalan maksimal pada beberapa kelompok siswa. Walaupun telah diberikan LKS dan
modul materi, banyak siswa yang masih bertanya langsung pada peneliti mengenai cara memecahkan masalah yang ada. Hal ini
dikarenakan beberapa konsep trigonometri dasar tidak dikuasai siswa dan faktor lupa seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
Peneliti telah mengantisipasi dengan menyiapkan modul materi untuk tiap kelompok. Beberapa kelompok pun berinisiatif untuk
membaca modul tersebut dan berhasil memperoleh informasi yang relevan dalam menemukan aturan sinus. Hal lain yang tampak saat
pembelajaran inquiry adalah sebagian besar siswa bermain gadget saat pembelajaran. Beberapa siswa yang terlalu asyik bermain gadget
sehingga tidak fokus pada kerja kelompok. Walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran inquiry pada hari
pertama namun terdapat kelompok siswa yang berhasil memecahkan masalah. Saat kelompok siswa mempresentasikan hasil pekerjaan di
depan kelas, kelompok siswa lain memperhatikan dengan antusias. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI