Analisis Aktivitas Siswa Analisis Data

kesulitan memahami materi jika pembelajaran dilakukan dengan kegiatan inquiry karena proses menemukan rumus aturan sinus atau kosinus tidak mudah dilakukan. Siswa juga tidak mudah paham karena tidak senang jika pembelajaran dilakukan secara berkelompok. 3 Apakah dengan model pembelajaran inquiry, apakah Anda mudah mengingat materi pelajaran matematika? Sejalan dengan indikator nomor 2 , siswa merasakan mudah mengingat karena terlibat dalam presentasi dan kegiatan menemukan rumus. Siswa juga mengingat karena adanya kegiatan review di awal pembelajaran serta suasana pembelajaran yang santai serta atraktif memudahkan siswa memahami dan mengingat materi yang dipelajari 4 Apakah dengan penerapan model pembelajaran inquiry mendorong Anda untuk menemukan pengetahuan baru? Siswa menyadari mendapatkan pengetahuan baru dengan belajar dengan model pembelajaran inquiry yakni berupa aturan sinus dan kosinus. 5 Apakah belajar matematika menggunakan model pembelajaran inquiry membuat Anda merasa termotivasi belajar matematika? Siswa merasa termotivasi untuk belajar dengan model pembelajaran inquiry dirasa lebih santai dan tidak membosankan sehingga siswa tergerak untuk mengerjakan tugas atau pun belajar matematika. Ada juga yang mengatakan termotivasi karena aturan sinus dan kosinus yang telah dipelajari dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun masih ada siswa yang merasa tidak termotivasi karena memang tidak menyukai pelajaran matematika. 6 Apakah belajar dengan model pembelajaran inquiry dapat memotivasi Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru? Siswa merasa termotivasi mengerjakan tugas dengan MPI karena cara belajar yang dirasa siswa santai dan . Selain itu siswa telah memahami materi matematika seperti yang telah disebutkan pada bagian 2 sehingga merasa termotivasi mengerjakan tugas. Siswa yang merasa tertarik dengan pembelajaran inquiry juga merasa bersemangat dan tertantang menyelesaikan permasalahan matematika sehingga tergerak untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 7 Apakah belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran inquiry melatih Anda untuk bisa mengemukakan pendapat? Beberapa siswa setuju dengan MPI dapat melatih mengemukakan pendapat karena menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses belajarnya. Setiap anggota dituntut untuk mengemukakan pendapat agar masalah yang tersaji dapat terselesaikan. Namun ada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat karena takut salah dengan pendapat yang disampaikan 8 Menurut Anda, apakah belajar dengan model pembelajaran inquiry dapat menumbuhkan rasa saling menghargai pendapat orang lain? Siswa mengakui melalui pembelajaran inquiry dapat melatih menghargai pendapat. Berdiskusi dalam kelompok memungkinkan setiap orang mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dalam proses menemukan diakui siswa rumit dan panjang, banyak pendapat yang kurang tepat. Kondisi ini menuntut siswa lainnya untuk tetap menghargai pendapat yang salah tersebut. 9 Apakah belajar matematika menggunakan model pembelajaran inquiry membuat Anda lebih aktif dalam belajar? Siswa aktif dalam pembelajaran inquiry yang telah dilaksanakan misalnya dengan menyelesaikan LKS, mencari informasi pada buku atau modul, serta menjawab pertanyaaan. Namun ada siswa yang mengakui tidak menyukai matematika sehingga tidak banyak menunjukan keaktifan dalam belajar. 10 Belajar matematika menggunakan model pembelajaran inquiry apakah melatih Anda untuk bisa berpikir kritis? Beberapa siswa merasa bisa melatih untuk berpikir kritis karena melalui proses menemukan siswa dituntut untuk menemukan rumus-rumus agar dapat menemukan rumus aturan sinus dan kosinus. Beberapa siswa lainnya mengakui untuk mengerjakan soal mereka harus bertanya dulu kepada guru atau teman mengenai cara menyelesaikan permasalahan

E. Pembahasan

1. Keterlaksanaan

Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Inquiry Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran inquiry telah dilaksanakan di kelas X-B SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pembelajaran inquiry terdiri dari beberapa tahap yaitu menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, melakukan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis informasi, dan membuat kesimpulan. Kegiatan pembelajaran terlaksana selama 3 kali pertemuan

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama persentase aktivitas kelompok pertama tergolong baik, karena karena semua indikator menunjukan persentase yang tinggi. Untuk aktivitas kelompok kedua tergolong kurang baik karena terdapat 6 indikator yang persentasenya tergolong rendah sedangkan untuk 4 indikator lainnya presentasi aktivitas siswa tergolong tinggi. Sedangkan hasil pengamatan terhadap semua indikator keterlaksanaan pembelajaran inquiry telah terlaksana 100. Walaupun demikian masih ada yang indikator yang belum terlaksana dengan maksimal. Terdapat beberapa hal yang menjadi evaluasi. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X-6 SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

2 7 392

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 2 232

Hubungan motivasi, minat dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan aturan sinus dan aturan kosinus di kelas X 2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

0 22 336

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 2 8

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 5 230

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 0 8

RPP 10 Aturan Sinus dan Kosinus

0 0 8

Tingkat keaktifan dan hasil belajar pada pokok bahasan aturan sinus dan kosinus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) siswa kelas XI TKJ SMKN 2 Depok tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 235

DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ATURAN SINUS KOSINUS DAN LUAS SEGITIGA SERTA UPAYA REMEDIALNYA KELAS X SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA

0 5 212