Tujuan Terapi Terapi Nefropati Diabetik

18

C. Terapi Nefropati Diabetik

1. Tujuan Terapi

Tujuan terapi adalah untuk memperlambat laju kerusakan ginjal dan mengontrol komplikasi terkait Anonim, 2004a. Di samping itu, untuk mencegah berkembangnya mikroalbuminuria menjadi makroalbuminuria, menghambat turunnya fungsi ginjal pada pasien makroalbuminuria Gross dkk, 2005. Terapi untuk DM tipe 1 dan tipe 2 mengarah pada normoglikemia, mengurangi atau menghambat laju komplikasi retinopati diabetik, nefropati diabetik, dan neuropati diabetik. Semakin awal terapi dimulai akan semakin besar manfaatnya Genuth, 2003. Tujuan untuk perlindungan ginjal dan jantung pada terapi DM dengan komplikasi nefropati mencakup : a. kadar albumin Tujuan terapi pada pasien dengan mikroalbuminuria adalah menurunkan kadar albumin menjadi normoalbuminuria sedangkan tujuan terapi pasien yang mengalami makroalbuminuria adalah menurunkan kadar protein sekecil mungkin. b. glomerular filtration rate GFR GFR pasien dengan mikroalbuminuria harus dijaga agar tetap stabil sedangkan pasien dengan keadaan makroalbuminuria penurunan GFR harus dijaga 2mlmenit pertahun. c. tekanan darah Pada pasien DM secara umum tekanan darah dijaga tetap stabil dengan target 13080 mmHg atau 12575 mmHg pada pasien dengan proteinuria 1,0g24 jam dan mengalami kenaikan kadar kreatinin serum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 d. kadar glycated hemoglobin Hb A1c Uji klinis menunjukkan menjaga kadar Hb A1c 7 akan membantu mencegah perkembangan mikroalbuminuria menjadi makroalbuminuria karena kadar Hb A1c 7 berhubungan dengan penurunan resiko manifestasi nefropati secara struktural dan klinis. e. kadar LDL Pada pasien DM umum kadar LDL kolesterol dijaga 100 mgdl dan 70 mgdl untuk pasien dengan CVD Gross dkk, 2005. Terapi pengganti ginjal berupa dialisis akan dilakukan bila Clcr mengalami penurunan 30mLmenit1,73m 2 . kriteria untuk memulai dialisis adalah status klinis pasien yang berupa anorexia, mual, dan muntah, yang utamanya bila disertai dengan penurunan berat badan, fatigue, dan penurunan albumin dalam serum, hipertensi yang tidak terkontrol dan congestive heart failure Elwell dan Foote, 2005.

2. Strategi Terapi

Dokumen yang terkait

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 149

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

EVALUASI PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 100

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 - USD Repository

0 2 120

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115