Definisi Nefropati Diabetik Patofisiologi dan Gejala Nefropati Diabetik

13 Tabel I. Kategori Diagnosis Penyakit DM Triplitt dkk, 2005 Kategori Gula Darah Puasa a mgdL Gula Darah 2h ppg b mgdL Gula Darah Sewaktu mgdL Normal 100 140 - Impaired Fasting Glucose IFG atau Prediabetes 100-125 140-199 - Diabetes Melitus ≥126 ≥200 ≥200 Keterangan : a Puasa didefinisikan tidak ada masukan makanan sedikitnya dalam waktu 8 jam terakhir b 2h ppg=2 hour postload glucose pengukuran gula darah setelah 2 jam pemberian glukosa dengan Oral Glucose Tolerance Test OGTT.

B. Komplikasi Nefropati Diabetik

1. Definisi Nefropati Diabetik

Nefropati diabetik adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui, ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring glomerulus. Setiap unit penyaring memiliki membran atau selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring ini. Gula yang tinggi dalam darah akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urin albuminuria. Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal Anonim, 2003a. Nefropati diabetik adalah suatu komplikasi penyakit DM yang tidak terkendali dengan baik Astuti, 2000. Soman 2006 menuliskan nefropati diabetik adalah sindrom klinis dengan karakteristik albuminuria 300 mghari yang ditetapkan sedikitnya pada 2 kali pemeriksaan dengan selang waktu 3 sampai 6 bulan, penurunan tajam Glomerular Filtration Rate GFR, dan peningkatan tekanan darah. Nefropati diabetik merupakan komplikasi yang menyertai DM dengan angka 14 kematian paling tinggi Genuth, 2003. Sekitar 30 pasien DM tipe 1 dan kira-kira 20 pada pasien DM tipe 2 mengalami nefropati diabetik. Akan tetapi, kebanyakan pasien DM dengan end-stage renal disease ESRD merupakan pasien DM tipe 2 karena prevalensi penyakit DM tipe 2 lebih besar daripada penyakit DM tipe 1 di dunia 90 dari seluruh pasien DM O’Meara, Brady, dan Brenner, 2001.

2. Patofisiologi dan Gejala Nefropati Diabetik

Diabetik nefropati timbul utamanya karena kerusakan fungsi glomerulus. Perubahan histologi glomerulus pada DM tipe 1 dan tipe 2 tidak dapat dibedakan dan terjadi pada mayoritas pasien McPhee, Lingappa, Ganong, dan Lange, 1995. Secara histologi, menebalnya membran dasar kapiler merupakan perubahan paling awal. Kemudian terjadi akumulasi materi mesangial yang berdifusi sepanjang glomerulus. Ekskresi sedikit albumin dalam level abnormal 30-300 mghari dalam urin merupakan penanda fase awal nefropati. Seiring dengan meningkatnya materi mesangial yang mengisi glomerulus, albuminuria meningkat dan kadang-kadang terjadi proteinuria dalam jumlah besar Genuth, 2003. Proteinuria terjadi selama 5 sampai 10 tahun sebelum gejala lain muncul dan akan mencapai tahap ESRD dalam kurun waktu 2 sampai 6 tahun setelah terjadi proteinuria Anonim, 2004a. Setelah proteinuria ekskresi protein total lebih dari 0,5 gramhari meningkat atau berkembang, kecepatan filtrasi glomerulus GFR akan menurun hampir mencapai level ESRD. Insiden puncak nefropati kira-kira 15-17 tahun dan sedikit menurun setelahnya. Jika hasil pemeriksaan tidak segera menunjukkan proteinuria dalam kurun waktu 25-30 tahun durasi diabetes, resiko ESRD akan menurun. Bersamaan dengan atau sesaat setelah perkembangan mikroalbuminuria, hipertensi sering 15 terjadi. Hipertensi ini akan memperburuk nefropati diabetik dan merupakan komponen penting dalam perkembangan gagal ginjal Genuth, 2003. Di saat pembuluh darah halus ginjal mengalami kerusakan akibat keracunan gula, akan terjadi kebocoran protein dari dalam darah ke dalam urin. Dengan kehilangan protein cukup banyak melampaui 3500 mg sehari maka kadar protein dalam darah menjadi rendah. Cairan dalam pembuluh darah tidak dapat dipertahankan dan akan merembes ke jaringan. Penimbunan cairan di dalam jaringan akan mengakibatkan terjadinya pembengkakan di wajah, tangan, perut, dan tungkai bawah Astuti, 2000. Gangguan ginjal menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh membengkak dan timbul resiko kematian Anonim, 2003a. Tidak ada gejala awal dalam tahap mula nefropati diabetik. Sejumlah kecil protein di dalam urin mikroalbuminuria merupakan tanda pertama kerusakan ginjal. Seiring dengan perkembangan kerusakan ginjal, jumlah protein yang masuk ke dalam urin semakin banyak makroalbuminuria dan tekanan darah meningkat. Kadar kolesterol dan trigliserid akan meningkat juga. Sebagai penurunan fungsi ginjal, tubuh akan membengkak dan terjadi pertama kali pada kaki dan betis Anonim, 2004b. Gejala nefropati diabetik baru terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa bengkak pada kaki dan wajah, mual, muntah, lesu, sakit kepala, gatal, sering cegukan, mengalami penurunan berat badan Anonim, 2003a. Gejala berkembang pada tahap akhir dan mungkin disebabkan oleh ekskresi protein dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 jumlah besar atau dikarenakan gagal ginjal. Gejala tersebut berupa pembengkakan biasanya di sekitar mata pada pagi hari dan kemudian tubuh akan membengkak juga, urin yang berbuih, berat badan bertambah dengan tidak sengaja karena akumulasi cairan, pembengkakan pada kaki, nafsu makan yang berkurang, mual dan muntah, merasa sakit, capai atau lelah, sakit kepala, sering cegukan Anonim, 2004a.

3. Diagnosis

Dokumen yang terkait

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 149

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

EVALUASI PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 100

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 - USD Repository

0 2 120

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115