4
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan mengenai evaluasi pengobatan pada kasus DM dengan
komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode tahun 2005 seperti di bawah ini.
a. Seperti apakah gambaran profil kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005 yang
meliputi jumlah kasus komplikasi nefropati, jenis kelamin, usia, diagnosis, dan tingkat kerusakan ginjal?
b. Seperti apakah pola pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005
yang meliputi golongan dan jenis obat? c. Apakah jenis DRP yang timbul dalam pengobatan pada kasus DM dengan
komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005 yang meliputi : butuh obat need for additional drug therapy, tidak perlu
obat unnecessary drug therapy, obat tidak tepat wrong drug, dosis terlalu rendah dosage too low, dosis terlalu tinggi dosage too high, Adverse Drug
Reaction ADR, serta ketidaktaatan pasien uncomplience?
d. Seperti apakah hasil pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005 yang meliputi
lama tinggal pasien, izin kepulangan pasien, dan keadaan pasien saat keluar dari rumah sakit?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan berhubungan dengan DM diantaranya : “Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Rawat Jalan di RS
5
Bethesda Yogyakarta Periode Januari-Desember 1998” oleh Nadeak 1995. Penelitian ini berisi tentang pola penggunaan antidiabetika oral ADO yang meliputi
jenis ADO yang diberikan, cara pemberiannya, golongan ADO dan dosis pemakaian ADO.
Suryawanti 1999 menulis “Pola Peresepan Obat Hipoglikemik Oral OHO dan Studi Literatur Interaksi Obat pada Pasien DM di RS Bethesda
Yogyakarta periode Januari-Maret 2002”. Penelitian ini berisi tentang pola peresepan obat hipoglikemi dan interaksi obat yang potensial terjadi.
De Paullin 2000 meneliti pola peresepan pada penderita gagal ginjal kronis, yang tertulis dalam penelitian “Kajian Pola Peresepan pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Ditinjau dari Dosis, Interaksi, Efek Samping, dan Kontraindikasi Obat”.
Retnari 2002 menulis “Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Komplikasi Nefropati pada Kasus DM di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta
Periode 2005”. Penelitian ini berisi tentang evaluasi terhadap penatalaksanaan terapi pada pasien DM dengan komplikasi nefropati.
Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu pada penelitian terdahulu hanya melihat pola pengobatannya saja sedangkan pada
penelitian ini juga dilakukan evaluasi pengobatannya yaitu dengan menggunakan DRP. Sama seperti penelitian ini yang akan mengevaluasi salah satunya tentang
interaksi obat, interaksi obat yang potensial terjadi juga pernah diteliti. Perbedaannya adalah pada penelitian ini tidak hanya melihat antidiabetika oral saja melainkan
seluruh obat yang digunakan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta. Selain itu pada penelitian terdahulu
6
subyeknya yaitu pasien DM sedangkan penelitian ini kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Retnari 2002 adalah tempat dilakukannya penelitian. Pada penelitian Retnari 2002 penelitian dilakukan di RS Panti Rapih Yogyakarta sedangkan penelitian ini
dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta. Dengan demikian penelitian mengenai Evaluasi Pengobatan pada Kasus Diabetes Melitus dengan Komplikasi Nefropati
Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Periode Tahun 2005 belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian