8
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi, Gejala, dan Tanda Diabetes Melitus
Secara umum diabetes melitus DM adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif Suyono, 2002. Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang ditandai dengan hiperglikemia serta dapat mengakibatkan komplikasi kronis termasuk mikrovaskular dan makrovaskular Triplitt dkk, 2005. Penyakit DM
merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Jika tidak ditangani, penyakit tersebut akan membawa ke berbagai komplikasi
penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan syaraf Octa, 2003.
Gejala klasik dari penyakit DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, terutama pada malam hari, penurunan berat badan. Selain itu terdapat
pula keluhan lain seperti rasa lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, merasa cepat lapar, gatal-gatal, penglihatan menjadi kabur, gairah seks menurun, luka yang
sukar sembuh Suyono, 2002. Diabetes melitus sendiri ditandai dengan hiperglikemia, perubahan
metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein serta meningkatnya resiko komplikasi penyakit vaskular Anonim, 2000.
9
2. Patofisiologi Diabetes Melitus
Diabetes melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin relatif maupun absolut. Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam
sel terhambat serta metabolismenya diganggu. Dalam keadaan normal, kira-kira 50 glukosa yang dimakan diubah menjadi CO
2
dan air, 5 diubah menjadi glikogen, dan kira-kira 30-40 diubah menjadi lemak. Pada DM semua proses tersebut
terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga energi utama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Sebenarnya hiperglikemia relatif tidak
berbahaya, kecuali bila kadar gula dalam darah tinggi sekali hingga darah menjadi hiperosmotik terhadap cairan intrasel. Glukosuria yang timbul lebih berbahaya
dibandingkan dengan hiperglikemia. Hal ini dikarenakan glukosa bersifat diuretik osmotik, dengan adanya glukosa dalam urin maka diuresis akan sangat meningkat
disertai hilangnya berbagai elektrolit. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya dehidrasi dan hilangnya elektrolit pada penderita diabetes yang tidak diobati. Karena
adanya dehidrasi maka badan berusaha mengatasinya dengan banyak minum polidipsia. Badan kehilangan 4 kalori untuk setiap gram glukosa yang diekskresi.
Polifagia timbul karena perangsangan pusat nafsu makan di hipotalamus oleh kurangnya pemakaian glukosa di kelenjar itu Handoko dan Suharto, 1995.
3. Klasifikasi Diabetes Melitus