34
komplikasi nefropati diabetik, misalnya golongan insulin, golongan Antidiabetik Oral ADO, golongan antihipertensi.
6. Jenis obat adalah nama obat yang diresepkan kepada pasien DM dengan komplikasi nefropati dalam bentuk generik, misalnya glibenklamid, metformin,
kaptopril. 7. Drug Related Problem DRP adalah permasalahan yang muncul dalam farmasi
klinis yang meliputi: indikasi tidak mendapat obat, pilihan obat tidak tepat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, obat tanpa indikasi, efek obat yang tidak
diinginkan. 8. Evaluasi DRP adalah melihat kembali serta mengumpulkan tindakan pengobatan
dengan obat drug therapy kemudian menyesuaikan dengan prosedur yang ada. 9. Rekam medis adalah catatan yang berisi data klinis pasien di RS yang meliputi
nomor rekam medis, nomor pendaftaran, nama pasien, umur pasien, jenis kelamin pasien, diagnosis, pengobatan yang diterima,dan sebagainya.
10. Hasil pengobatan adalah hasil dari pengobatan yang telah diberikan dilihat dari keadaan pasien saat keluar dari RS, terbagi menjadi lama tinggal pasien, alasan
kepulangan pasien, dan keadaan pasien saat keluar dari rumah sakit.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta selama tahun 2005. Berdasarkan data
dari unit rekam medis RS Bethesda Yogyakarta diperoleh 48 kasus DM yang didiagnosis mengalami komplikasi nefropati diabetik. Dari 48 kasus tersebut jumlah
35
kasus yang diteliti hanya sebanyak 30 kasus karena dokumen 18 kasus lainnya telah disimpan dalam tempat penyimpanan. Hal ini dikarenakan pasien sudah meninggal
sehingga dokumennya tidak dikeluarkan lagi.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian berupa data dari rekam medis pasien DM dengan komplikasi nefropati diabetik rawat inap di RS Bethesda Yogyakarta pada periode
tahun 2005.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Evaluasi Pengobatan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik dilakukan di unit rekam medis RS Bethesda
Yogyakarta Jalan Jendral Sudirman no.70 Yogyakarta.
F. Tata Cara Penelitian
Tata cara atau jalannya penelitian dilakukan secara bertahap dengan alur sebagai berikut ini.
1. Perencanaan Pada tahap ini melakukan analisis situasi, penentuan masalah serta
pencarian informasi standar penatalaksanaan, terutama mengenai pengobatan untuk menangani penyakit nefropati diabetik di RS Bethesda Yogyakarta.
Analisis situasi dilakukan dengan mencari informasi mengenai distribusi penyakit DM beserta komplikasinya di RS Bethesda Yogyakarta selama tahun 2005
melalui unit rekam medisnya. Pada tahap ini diketahui data rekam medis kasus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
DM di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda sebesar 400 kasus dan dari 400 kasus tersebut sebanyak 48 kasus merupakan DM dengan komplikasi nefropati
diabetik. Laporan tersebut digunakan sebagai acuan penentuan masalah. 2. Pengambilan data
Tahap pengambilan data meliputi proses-proses berikut ini. a. Proses penelusuran data
Proses penelusuran data dilakukan dengan melihat data dari unit rekam medis RS Bethesda. Dari data tersebut diketahui jumlah kasus dan nomor rekam
medis kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik. Selanjutnya nomor rekam medis digunakan untuk menelusuri lembar catatan rekam medis secara
keseluruhan. Dari 48 kasus DM dengan komplikasi nefropati yang terdapat di RS Bethesda, sebanyak 18 kasus tidak terdapat dokumen rekam medisnya
karena pasien sudah meninggal dan dokumen tersebut tidak dikeluarkan lagi. Dengan demikian total kasus pada penelitian ini menjadi 30 kasus.
b. Proses pengambilan data Proses pengambilan data ini dilakukan pada kasus DM dengan komplikasi
nefropati diabetik melalui dokumen rekam medisnya. Kemudian dokumen rekam medis tiap kasus ditelusuri dengan menggunakan nomor rekam medis
yang sudah didapat pada proses penelusuran data dan data-data tiap kasus tersebut dicatat.
c. Proses pencatatan data Proses ini dilakukan dengan mencatat data yang ada di dokumen rekam medis
tiap kasus. Data yang dicatat meliputi : nomor rekam medis, usia, jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kelamin, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, diagnosis masuk dan diagnosis keluar, keluhan, tindakan yang telah dilakukan, riwayat penyakit,
jenis obat, jumlah obat, dosis, cara pemberian, waktu pemberian, bentuk sediaan, serta data laboratorium.
3. Pengolahan data Data disajikan dalam bentuk tabel dan atau grafik dengan beberapa
keterangan. Data identifikasi kasus DRP juga disajikan dalam bentuk tabel. 4. Analisis hasil
Analisis hasil dilakukan dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan dan dicatat yaitu dengan memberikan gambaran profil kasus dan
gambaran umum pola pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik serta identifikasi DRP. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel beserta
uraian penjelasan. Analisis hasil tersebut diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
a. Gambaran profil kasus Gambaran profil kasus meliputi jenis kelamin dan usia dalam kasus
DM dengan komplikasi nefropati diabetik. Presentase jenis kelamin dihitung berdasarkan banyaknya kasus dengan jenis kelamin tertentu dibagi jumlah
total kasus dikali 100. Berdasarkan usia, kasus dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu
kelompok usia 25 tahun sampai usia 44 tahun, kelompok usia 45 tahun sampai usia 64 tahun, dan kelompok usia 65 tahun dan 65 tahun ke atas.
Presentase kelompok usia dihitung berdasarkan banyaknya kasus yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
termasuk ke dalam kelompok umur tertentu dibagi dengan jumlah total kasus dikalikan 100.
b. Gambaran pola pengobatan Gambaran pola pengobatan dilakukan dengan menghitung kelas
terapi obat, golongan obat, dan jenis obat yang diberikan dalam kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik. Kemudian dihitung presentasenya.
Presentase kelas terapi obat dihitung berdasarkan banyaknya kasus yang menerima kelas terapi tertentu dibagi dengan jumlah total kasus dikali dengan
100. Presentase golongan obat dihitung berdasarkan banyaknya kasus yang menerima golongan obat dari kelas terapi tertentu dibagi dengan jumlah total
kasus dikali dengan 100. Sedangkan presentase jenis obat dihitung berdasarkan banyaknya kasus yang menerima jenis obat dari golongan obat
tertentu dibagi dengan jumlah total kasus dikali dengan 100. c. Evaluasi per kasus DRP
Evaluasi dilakukan dengan melihat pengobatan dan hasil laboratorium setiap kasus kemudian dibandingkan dengan standar dan diberi
rekomendasi yang tepat. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Informatorium Obat Nasional Indonesia IONI 2000, rekomendasi dari
ADA, dan MIMS Indonesia 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN