66
C. Analisis
Drug Related Problem DRP
Pasien DM dengan komplikasi nefropati diabetik yang menjalani rawat inap di RS Bethesda mendapatkan obat-obat antidiabetik dan antihipertensi untuk
mengatasi gula darah dan tekanan darah yang tinggi. Selain itu, pasien DM dengan komplikasi nefropati juga diberikan obat-obat lain yang digunakan untuk mengatasi
tanda dan gejala penyakit lain yang menyertai. Dengan demikian pasien tidak hanya menerima satu atau dua obat saja, melainkan lebih dari dua obat. Hal ini dapat
menimbulkan suatu masalah yang berkaitan dengan obat-obat tersebut yang disebut dengan Drug Related Problem DRP. Maka diperlukan analisis untuk mengetahui
masalah apa saja yang muncul atau mungkin muncul dalam proses pengobatan pasien DM dengan komplikasi nefropati yang menjalani rawat inap di RS Bethesda
pada tahun 2005. Analisis dilakukan dengan melihat satu per satu kasus yang ada dalam
penelitian ini. Pengobatan yang diberikan kepada pasien dilihat kemudian dibandingkan dengan IONI atau MIMS.
Analisis DRP dari kasus-kasus tersebut dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut ini.
67
Tabel XXV. Analisis DRP Kasus 1 Subjektif
Tn.B, laki-laki, berusia 50 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 06022005 sampai tanggal 08022005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati dan ulkus. Pasien mengeluh
panas selama 3 hari, mual, sakit pada ulu hati, dan ada luka di kaki kanan. Pasien ini memiliki riwayat DM nefropati selama 1 tahun.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Parameter
060205 Nilai Normal
Hb 5,3
13,5-17,5 g Hct 15,9
41-53 Ureum
69 10-50 mg dl
Kreatinin 2,2
0,80-1,50 mg dl Lekosit 12,27
4,1-10,9 ribu
mmk Eritrosit
2,11 4,5-5,9 juta mmk
Glukosa puasa -
70-100 mg dl Glukosa sesaat
262 70-140 mg dl
Glukosa 2 jam pp -
70-140 mg dl Natrium 120
130-160 mmolL
Kalium 5,0 3,5-5,5
mmolL Klorida 88
94-111 mmolL
Kalsium 2,11 2,02-2,60
mmolL TD mmHg : 0602 : 150100; 0702 : 15080
Suhu
o
C : 0602 : 39
o
; 0702 : 38
o
Respirasi x menit : 0602 : 24 Nadi x menit : 0602 : 126; 0702 : 110
Pengobatan CaCO
3
3x2, 250mg Cipro Siprofloksasin
2x1, 500mg Captopril Kaptopril 2x1,
25mg Vometa Domperidon
3x1
Zumadiac Glikazid ½--0--½, 80mg
Pamol Parasetamol bila
perlu
Rantin Ranitidin 2x1 ampul
Ceftriaxon Seftriakson 2x1
Vomidex
Metoklopramid 2x1 ampul
Assessment
Kadar ureum dan kreatinin pasien B di atas normal. Hal ini berarti terdapat gangguan pada fungsi ginjalnya.
Tn.B memiliki nilai Hb di bawah normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami anemia. Namun pasien tidak diberi obat untuk mengatasi anemianya. Kasus ini termasuk
aktual DRP butuh obat. Anemia dapat terjadi karena eritropoietin yang dihasilkan ginjal berkurang jumlahnya. Eritropoietin digunakan untuk proses pematangan sel darah
merah.
Potensial DRP ADR mungkin terjadi antara Kaptopril dengan Glikazid, efek hipoglikemik dari Glikazid mungkin ditingkatkan oleh Kaptopril. Pada pemeriksaan
laboratorium kadar gula darah hanya diperiksa 1x saja sehingga diperlukan pemantauan terus agar terhindar dari efek yang tidak diinginkan.
Rekomendasi
Perlu diberikan obat antianemia seperti eritropoietin untuk mengatasi anemia Tn.B Terus pantau fungsi ginjal pasien.
Periksa kadar gula darah rutin agar efek hipoglikemik dapat terhindarkan.
Kasus ini sama dengan kasus 1, 16, 17, 20
68
Tabel XXVI. Analisis DRP Kasus 2 Subjektif
Tn.P, laki-laki, berusia 43 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 20082005 sampai tanggal 22082005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh
sudah 1 minggu kedua tungkai kaki bengkak, badan lemes, mual, tak muntah, BABBAK lancar, tidak nafsu makan.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Parameter
200805 200805
post HD 210805
Nilai Normal Hb
5,9 17,6 9,2 13,5-17,5 g
Hct 17,7 51,8 28,5
41-53 Ureum
268 136
- 10-50 mg dl
Kreatinin 18,4
10,3 -
0,80-1,50 mg dl Lekosit
6,66 -
- 4,1-10,9 ribu mmk
Eritrosit 2,05
- -
4,5-5,9 juta mmk MCV 86,3
- -
92-121 fl
MCH 28,8 -
- 31-37
pg Glukosa puasa
- -
137 70-100 mg dl
Glukosa sesaat 226
- -
70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp
- -
- 70-140 mg dl
TD mmHg : 2008 : 150100 Suhu
o
C : 2008 : 37
o
Respirasi x menit : 2008 : 18 Nadi x menit : 2008 : 80
Pengobatan CaCO
3
2x2, 250mg Lasix Furosemid 1
ampul Hemapo eritropoeitin
300 uL Folavit asam folat 2x1
Methycobal mekobalamin 2x1
ampul
Assessment
Tn.P memiliki nilai Hb di bawah normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami anemia dan untuk mengatasinya diberikan asam folat dan eritropoeitin.
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien P.
Tn.P memiliki tekanan darah yang tinggi. Menurut ADA, pasien DM komplikasi nefropati diabetik dengan hipertensi direkomendasikan mendapatkan obat golongan
ACEI atau ARB. Namun, Tn.P mendapatkan Furosemid untuk mengatasi tekanan darah dan udem dan belum mendapatkan obat golongan ACEI atau ARB. Namun,
Tn.P sudah mendapatkan terapi hemodialisis sehingga dapat dikatakan ginjal Tn.P sudah rusak. Dengan demikian terapi dengan ACEI atau ARB sudah terlambat jika
untuk menghambat laju nefropati diabetik.
Kadar glukosa darah pasien P melebihi batas normal. Namun pasien P tidak mendapat obat antidiabetik untuk mengontrol gula darahnya. Pasien perlu mendapat
obat antidiabetik agar kadar gula dalam darah tidak menjadi semakin tidak terkontrol. Jadi kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat.
Rekomendasi
Berikan obat antidiabetik seperti misalnya glikuidon yang memiliki kerja yang singkat, dapat diberikan dengan dosis awal 15mg sebelum sarapan. Periksa kadar
gula darah rutin. Pantau terus fungsi ginjal pasien.
69
Tabel XXVII. Analisis DRP Kasus 3 Subjektif
Ny.A, perempuan, berusia 42 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 07042005 sampai tanggal 08042005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh pusing,
badan lemas, Hb=5.9, makan-minum mau, bengkak. Objektif
Tanggal Pemeriksaan Parameter
010405 070405 Nilai Normal
Hb 5,9
9,6 12-18 g
Hct - 29,3
36-46 Ureum
71,7 64
10-50 mg dl Kreatinin
2,2 2,1
0,80-1,50 mg dl Protein total
- 5,7
6,6-8,7 g dl Eritrosit
- 3,26
4,5-5,9 juta mmk MCV -
89,9 92-121
fl MCH -
29,4 31-37
pg Glukosa puasa
74,9 -
70-100 mg dl Glukosa sesaat
- 71,0
70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp
156,4 -
70-140 mg dl Kalium
- 4,9
3,5-5,5 mmol L Kolesterol
260 -
0-200 mg dl HDL Kolesterol
42,9 -
35-65 mg dl LDL Kolesterol
177,1 -
100-159 mg dl Trigliserida
201 -
0-200 mg dl TD mmHg : 0704 : 200110; 0804 : 160100
Suhu
o
C : 0704 : 36,2
o
; 0804 : 36,4
o
Respirasi x menit : 0704 : 20 Nadi x menit : 0704 : 72; 0804 : 80
Pengobatan CaCO
3
3x2 Aspar K Kalium L
aspartat 1x1 Glurenorm Gliquidon
1x1 Folavit Asam folat 3x1
Lasix Furosemid 1x1 Captopril Kaptopril 2x½,
25mg
Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien A.
Pasien A mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia yang dapat terjadi pada pasien yang menggunakan furosemid dan gangguan metabolisme
kalium. Namun pasien A memiliki kadar kalium yang masih berada dalam kadar normal. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat.
Kadar kolesterol dan LDL kolesterol pasien A melebihi batas normal. Hal ini berarti pasien A mengalami hiperkolesterolemia. Namun, dalam pengobatannya tidak diberikan
obat untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat digolongkan aktual DRP butuh obat.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Kalium L Aspartat tidak diberikan, tetap pantau kadar elektrolit pasien terutama kalium
untuk menghindari efek hipokalemia akibat penggunaan furosemid jangka panjang. Jika terjadi hipokalemia baru berikan Kalium L Aspartat.
Berikan obat golongan statin untuk mengatasi hiperkolesterolemia. Kasus ini sama dengan kasus 7, 17
70
Tabel XXVIII. Analisis DRP Kasus 5 Subjektif
Tn.C, laki-laki, usia 45 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 30112005 sampai tanggal 02122005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh kaki terasa nyeri,
bengkak-bengkak, mual-mual, kadang seseg. Objektif
Tanggal Pemeriksaan Parameter
211105 301105 021205 Nilai Normal
Hb -
14,40 -
13,5-17,5 g Hct -
42,3 -
41-53 Ureum
- 182
228,8 10-50 mg dl
Kreatinin -
4,3 4,5
0,80-1,50 mg dl Lekosit
- 17,9
- 4,1-10,9 ribu mmk
AST -
54,7 -
0-37 u L ALT
- 73,4
- 0-41 u L
Asam urat -
9,4 9,2
3,3-7,7 mg dl HbA
1c
- 6,5
- 5-8
Glukosa puasa 95
- 86
70-100 mg dl Glukosa sesaat
- -
- 70-140 mg dl
Glukosa 2 jam pp 185
- -
70-140 mg dl TD mmHg : 3011 : 160110; 0112 : 12070
Suhu
o
C : 3011 : 36
o
; 0112 : 37
o
Respirasi x menit : 3011 : 22; 0112 : 20 Nadi x menit : 3011 : 88; 0112 : 88
Pengobatan Folavit Asam folat 3x1
Ketosteril L-lisina, L-
treonin, L-triptofan, L- histidin, L-tirosin 3x1
Alopurinol 3x1,100mg Epocaldi Kalsium
karbonat, vitamin D
3
1-0-0 Methycobal Mekobalamin
2x1 ampul Amaryl Glimepiride 1-0-
0, 3 mg Ceradolan Sefotiam 2x1
tab Ascardia Asetosal 2x1,
80mg Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien C.
Pasien C mendapat obat Epocaldi yang diindikasikan untuk mengurangi resiko osteoporosis pada wanita yang mengalami menopouse sedangkan pasien C berjenis kelamin laki-laki. Jadi,
termasuk golongan aktual DRP tidak perlu obat. Pasien C mengeluh mual-mual pada saat datang ke RS. Namun, selama perawatan pasian C
belum mendapat obat untuk mengatasi rasa mualnya. Jadi kasus ini termasuk ke dalam aktual DRP butuh obat.
Asetosal digunakan sebagai anti agregasi trombosit untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler trombotik atau gangguan pada jantung. Pada kasus ini ditandai dengan kadar
AST yang meningkat dalam darah. AST merupakan enzim yang lebih banyak terdapat dalam jantung dibandingkan dalam hati sehingga peningkatan kadar AST dalam darah menandai
adanya gangguan dalam jantung.
Hasil lab lekosit yang melebihi normal menunjukkan adanya infeksi. Hal tersebut diatasi dengan pemberian antibiotik.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Epocaldi tidak diberikan.
Berikan obat untuk mengatasi rasa mual pasien seperti Vometa dengan dosis 1 tablet 10mg sehari.
Kasus ini sama dengan kasus 30
71
Tabel XXIX. Analisis DRP Kasus 7 Subjektif
Ny.E, perempuan, usia 57 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 04062005 sampai tanggal 11062005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh
tiga hari seseg nafas, batuk. Riwayat DM dan darah tinggi. Objektif
Tanggal Pemeriksaan Juni-05 Parameter
4 5 6 7 10
Nilai Normal Hb
9,8 - - - - 12-18
g Hct
29,4 - - - - 36-46
Ureum 123
- -
- 210
10-50 mg dl Kreatinin
6,2 -
- -
7,8 0,80-1,50 mg dl
Lekosit 20,91
- -
- -
4,10-10,9 ribu mmk Eritrosit
3,3 - - - - 4,5-5,9
Glukosa puasa -
- -
353 120
70-100 Glukosa sesaat
- 50-58
51 - - 70-140
Glukosa 2 jam pp -
- -
432 245
70-140 TD mmHg : 0406 : 19593; 0506 : 140-18080-120; 0606 : 150-22076-140
Suhu
o
C : 0406 : 36
o
; 0506 : 36-37; 0606 : 36
o
-36,5
o
; Respirasi x menit : 0406 : 32; 0506 : 20-34; 0606 : 20-36; 0706 : 28
Nadi x menit : 0406 : 110; 0506 : 84-108; 0606 : 84-130 Pengobatan
Cordarone Amiodarone
3x ½ tab Captensin Kaptopril
2x12,5 mg Aspar K Kalium L
aspartat 1x1 Lasix Furosemid 1x1
tab Laxadin Syr Parafin
cair 2x2 cth Polycrol Syr
Metilpolisiloxane 3x1 cth
Folavit Asam folat 3x1 Tensifask Amlodipin
besilat 1x1 Romilar
Dekstrometorfan 3x1 Zumadiac Glikazid
1-0-0 Tonar Ketoacid
essensial 3x1
Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada Ny.E.
Ny.E mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia dan gangguan metabolisme kalium. Namun pada data lab Ny.E kadar kalium tidak
diperiksa sehingga tidak ada indikasi saat itu. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat.
Ny.E mendapat kaptopril untuk mengatasi tekanan darah dan untuk menghambat laju nefropati, penggunaan obat tersebut dihentikan pada tanggal 070605 karena efek
samping kaptopril adalah menimbulkan batuk sedangkan Ny.E saat itu sedang batuk. Menurut ADA untuk pasien DM nefropati dengan hipertensi dapat diberikan
golongan ACEI atau ARB sehingga kaptopril dapat diganti dengan irbesartan ARB untuk menghambat laju nefropati. Hal ini termasuk aktual DRP butuh kelanjutan
terapi.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Kalium L aspartat tidak diberikan. Periksa kadar kalium jika kurang dari normal baru
berikan Kalium L aspartat. Ganti kaptopril dengan obat golongan ARB seperti irbesartan dengan dosis awal
150mg, sehari satu kali.
72
Tabel XXX. Analisis DRP Kasus 15 Subjektif
Ny.J, perempuan, usia 37 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 15082005 sampai tanggal 23082005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati, retinopati, dan hipertermia.
Pasien mengeluh sudah 3 hari kepala pusing, mual muntah, nafsu makan kurang, otot-otot pegel, pandangan kabur.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Agustus Parameter
15 17 20 22 23 Nilai Normal
Hb 8,7 7,9 8,3 -
- 12-18
g Hct 26
22 24,5
- -
36-46 Ureum
71 75
64 -
- 10-50 mg dl
Kreatinin 4,6 4,4 5,3 -
- 0,80-1,50
mg dl
Lekosit 21,8 - 9,2 - - 4,1-10,9
ribu mmk
AST 22 - - - -
0-37 u
L ALT
16 - - - - 0-41
u L
Glukosa puasa -
- -
160 117
70-100 mg dl Glukosa sesaat
- - - - - 70-140 mg dl
Glukosa 2 jam pp -
- -
242 -
70-140 mg dl TD mmHg : 1508 : 200110; 1608 : 130-170100; 1708 : 180110; 1808 : 15080; 19-
2308 : 160-190 90-110 Suhu
o
C : 1508 : 37; 16-2308 : 36-36,6
o
Respirasi x menit : 1508 : 20 Nadi x menit : 1508 : 96; 16-2308 : 72-88
Pengobatan Noperten Lisinopril 1x1
Vometa Domperidon
3x1 Clonidin Klonidin 150
mg, 2x1 Glurenorm Gliquidone
½-0-0 CaCO
3
250 mg, 3x2 Mentalium Diazepam
2x1 Glucobay Akarbosa 50
mg, 3x1 Lasix Furosemid 2x1
Ranitidin 150 mg, 2x1 Norvask Amlodipin
besilat 1x1 Irvel Irbesartan 1-0-0
Sporacid Itrakonasol 2x2 Rantin Ranitidin 2x1
ampul Ceftriaxon Seftriakson
2x1 gr Epotrex Epoetin 1x1
ampul Methycobal
Mekobalamin 2x1 ampul Insulatard Insulin 6
μi Gynoxa ovule
Nimorazol 1x1 Cetalgin Metampiron
3x1
Assessment
Pada kasus ini potensial DRP ADR mungkin terjadi yaitu antara Noperten dan
Glurenorm, dapat menambah efek hipoglikemia dari Glurenorm.
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien J.
Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Hal ini diatasi dengan pemberian epoetin.
Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Lisinopril.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Pantau kadar glukosa darah pasien secara rutin untuk menghindari terjadinya
hipoglikemia Pantau terus tekanan darah pasien.
73
Tabel XXXI. Analisis DRP Kasus 16 Subjektif
Tn.K, laki-laki, usia 48 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 19032005 sampai tanggal 25032005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati febris. Pasien mengeluh
sudah ± 2 hari mual, muntah, tak nafsu makan, badan lemes, ada luka di kaki kanan, kaki kiri luka kering, riwayat hipertensi dan DM.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Maret Parameter
19 20 21 22 24 Nilai Normal
Hb 12,6
- - - - 13,5-17,5 g
Hct 37,4
- - - - 41-53
Ureum -
99 -
- 66
10-50 mg dl Kreatinin
- 2,1
- -
1,9 0,80-1,50 mg dl
Lekosit 8,94
- - - - 4,1-10,9 ribu
mmk Eritrosit
4,65 - - - - 4,5-5,9
juta mmk
MCV 80,4
- - - - 92-121
fl MCH
27,1 - - - -
31-37 pg
Glukosa puasa -
313 -
237 215
70-100 mg dl Glukosa
sesaat 335 314 242 - - 70-140 mg dl
Glukosa 2 jam pp -
340 -
- -
70-140 mg dl TD mmHg : 1903 : 15090; 2003 : 160-200100-120; 2103 : 160-20090-110; 2203 :
140-16090-100; 2303 : 150100 Suhu
o
C : 1903 : 36,5
o
; 2003 : 38-38,4
o
; 21-2203 : 36-38,5
o
Respirasi x menit : 1903 : 20 Nadi x menit : 1903 : 96; 20-2203 : 92-96
Pengobatan Vometa Domperidon
3x1 Metrix Glimepiride 2
mg, 1x1 Captensin Kaptopril 25
mg, 2x1 Simvastatin 10 mg, 1x1
Primperan Metoklopramid 2x1
Norvask Amlodipin besilat 1x1
Glucobay Akarbosa 50 mg, 3x1
Pamol Parasetamol bp Cravit Levofloksasin
500 mg, 1x1 Rantin Ranitidin 2x1
Narfoz Ondansetron 8 mg, 1x1 ampul
Insulatard Insulin 1x10 μi
Frisium Klobazam 2x1
Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien K.
Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien K belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP
butuh obat. Pada kasus ini digunakan Simvastatin. Padahal dalam kasus ini tidak ada tanda-tanda
memerlukan statin atau tidak adak tanda hiperlipidemia. Jadi masuk dalam aktual DRP tidak butuh obat.
Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril. Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Berikan obat antianemia.
Simvastatin tidak perlu diberikan. Pantau terus tekanan darah pasien.
74
Tabel XXXII. Analisis DRP Kasus 17 Subjektif
Ny.L, perempuan, usia 63 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 10062005 sampai tanggal 19062005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh sesak sudah dari
seminggu, kedua kaki bengkak tidak bisa jalan, mulai tadi siang tidak bisa kencing, nafsu makan kurang.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Juni Parameter
10 11 15 17 18 Nilai Normal
Hb 10,2 - 11,1 - -
12-18 g
Hct 31,9 -
33 -
- 36-46
Ureum 71
- -
87 -
10-50 mg dl Kreatinin
2,5 -
- 2,5
- 0,80-1,50 mg dl
Lekosit 7,35
- - - - 4,1-10,9 ribu
mmk Eritrosit
3,33 -
- -
- 4,5-5,9 juta mmk
MCV 95,8 -
- -
- 92-121
fl MCH 30,6
- -
- -
31-37 pg
Glukosa puasa -
159 78
- 63
70-100 mg dl Glukosa sesaat
193 - - -
42 70-140 mg dl
Glukosa 2 jam pp -
240 93
- -
70-140 mg dl Kalium
4,8 -
- -
- 3,5-5,5 mmol L
TD mmHg : 1006 : 170100; 1106 : 140-180100-110; 1206 : 160-17090-100; 1306 : 150- 180100-110; 1706 : 210120; 1806 : 170-18090-110
Suhu
o
C : 1006 : 36; 12-1806 : 36 Respirasi x menit : 1006 : 26; 1706 : 14
Nadi x menit : 1006 : 80; 12-1806 : 80-98 Pengobatan
Aspar K Kalium L
aspartat 1x1 Captensin Kaptopril 12,5
mg, 2x1 Farmasal Asetosal 100
mg, 1x1 Cedocard Isosorbid
dinitrat 5 mg, 3x1 Zumadiac Glikazid1x½
Letonal Spironolakton 3x ½, 100 mg
Digoxin Digoksin 2x ½ Tarivid Ofloksasin 400,
2x200 Diabex Metformin 500,
2x1 Rantin Ranitidin 150 mg,
2x1 Vometa Domperidon 3x1
Lasix Furosemid 2x2 ampul
Dex 40 1x1 Lasix Furosemid 1x1
Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien L.
Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien L belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat.
Pasien L mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia dan gangguan metabolisme kalium. Namun pasien L memiliki kadar kalium yang masih berada
dalam kadar normal. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat. Pasien L mendapat kombinasi obat antidiabetik yaitu Metformin dan Glikazid. Hal ini
membuat kadar glukosa darahnya turun melewati batas normal. Jadi, kasus ini termasuk aktual DRP ADR karena hasil lab pasien berubah akibat kombinasi obat tersebut.
Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Berikan obat antianemia.
Kalium L aspartat tidak perlu diberikan. Obat antidiabetik diberikan satu obat saja tidak dikombinasikan
Pantau terus tekanan darah pasien.
Kasus ini sama dengan kasus 1,16,17,20
75
Tabel XXXIII. Analisis DRP Kasus 20 Subjektif
Tn.M, laki-laki, usia 67 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 16022005 sampai tanggal 24022005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati dan ulkus. Pasien
mengeluh sudah 8 hari tidak bisa BAB, badan lemes, seseg, kaki udem, ada luka di kaki, pusing.
Objektif
Tanggal Pemeriksaan Parameter
1602 1702 2102 2202 Nilai Normal
Hb 9,1
- 8,7
9 13,5-17,5 g
Hct 28,1 -
28,8 26,6
41-53 Ureum
161 -
177 91
10-50 mg dl Kreatinin
7,4 -
7,8 4
0,80-1,50 mg dl Lekosit
3,86 -
- -
4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit
3,11 -
- -
4,5-5,9 juta mmk AST
39,8 -
- -
0-37 u L ALT
17,9 -
- -
0-41 u L Glukosa puasa
- 116
- -
70-100 mg dl Glukosa sesaat
170 - - -
70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp
- 124
- -
70-140 mg dl TD mmHg : 1602 : 160110; 1702 : 130-190100-130; 1802 : 140-190100-110; 2102
: 17090-110; 2402 : 13080 Suhu
o
C : 1602 : 36,8
o
; 17-2102 : 36-36,7
o
Respirasi x menit : 1602 : 24 Nadi x menit : 1602 : 70; 17-2102 : 82-92
Pengobatan Captensin Kaptopril
12,5 mg, 2x1 Farmasal Asetosal
1x100 ISDN Isosorbid dinitrat
3x1, 5 mg Velocef Sefradin 500
mg, 3x1 Clonidin Klonidin 150
mg, 2x ½ CaCO
3
250 mg, 3x2 Ranitidin 2x1
Cendomycos Hidrokortison 4x1 tetes
pada mata Catarlent Kalium
iodida 4x1 tetes pada mata
Laxadine Parafin cair 1x2 cth
Furosemide 2x1 Vometa Domperidon
3x1 Adalat Oros Nifedipin
30 mg, 0-0-1 Bactesyn HP
Sulbaktam 2x1 Lasix Furosemid 1
ampul
Assessment
Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien M.
Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien M belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP
butuh obat. Pada kasus ini digunakan Vometa untuk mengatasi mual muntah. Akan tetapi pasien
dalam kasus ini tidak mengalaminya. Jadi masuk dalam DRP tidak perlu obat.
Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril.
Rekomendasi
Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. Berikan obat antianemia.
Vometa tidak usah diberikan. Pantau terus tekanan darah pasien.
76
D. Hasil Pengobatan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik