Analisis HASIL DAN PEMBAHASAN

66

C. Analisis

Drug Related Problem DRP Pasien DM dengan komplikasi nefropati diabetik yang menjalani rawat inap di RS Bethesda mendapatkan obat-obat antidiabetik dan antihipertensi untuk mengatasi gula darah dan tekanan darah yang tinggi. Selain itu, pasien DM dengan komplikasi nefropati juga diberikan obat-obat lain yang digunakan untuk mengatasi tanda dan gejala penyakit lain yang menyertai. Dengan demikian pasien tidak hanya menerima satu atau dua obat saja, melainkan lebih dari dua obat. Hal ini dapat menimbulkan suatu masalah yang berkaitan dengan obat-obat tersebut yang disebut dengan Drug Related Problem DRP. Maka diperlukan analisis untuk mengetahui masalah apa saja yang muncul atau mungkin muncul dalam proses pengobatan pasien DM dengan komplikasi nefropati yang menjalani rawat inap di RS Bethesda pada tahun 2005. Analisis dilakukan dengan melihat satu per satu kasus yang ada dalam penelitian ini. Pengobatan yang diberikan kepada pasien dilihat kemudian dibandingkan dengan IONI atau MIMS. Analisis DRP dari kasus-kasus tersebut dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut ini. 67 Tabel XXV. Analisis DRP Kasus 1 Subjektif Tn.B, laki-laki, berusia 50 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 06022005 sampai tanggal 08022005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati dan ulkus. Pasien mengeluh panas selama 3 hari, mual, sakit pada ulu hati, dan ada luka di kaki kanan. Pasien ini memiliki riwayat DM nefropati selama 1 tahun. Objektif Tanggal Pemeriksaan Parameter 060205 Nilai Normal Hb 5,3 13,5-17,5 g Hct 15,9 41-53 Ureum 69 10-50 mg dl Kreatinin 2,2 0,80-1,50 mg dl Lekosit 12,27 4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit 2,11 4,5-5,9 juta mmk Glukosa puasa - 70-100 mg dl Glukosa sesaat 262 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - 70-140 mg dl Natrium 120 130-160 mmolL Kalium 5,0 3,5-5,5 mmolL Klorida 88 94-111 mmolL Kalsium 2,11 2,02-2,60 mmolL TD mmHg : 0602 : 150100; 0702 : 15080 Suhu o C : 0602 : 39 o ; 0702 : 38 o Respirasi x menit : 0602 : 24 Nadi x menit : 0602 : 126; 0702 : 110 Pengobatan ƒ CaCO 3 3x2, 250mg ƒ Cipro Siprofloksasin 2x1, 500mg ƒ Captopril Kaptopril 2x1, 25mg ƒ Vometa Domperidon 3x1 ƒ Zumadiac Glikazid ½--0--½, 80mg ƒ Pamol Parasetamol bila perlu ƒ Rantin Ranitidin 2x1 ampul ƒ Ceftriaxon Seftriakson 2x1 ƒ Vomidex Metoklopramid 2x1 ampul Assessment Kadar ureum dan kreatinin pasien B di atas normal. Hal ini berarti terdapat gangguan pada fungsi ginjalnya. ƒ Tn.B memiliki nilai Hb di bawah normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami anemia. Namun pasien tidak diberi obat untuk mengatasi anemianya. Kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat. Anemia dapat terjadi karena eritropoietin yang dihasilkan ginjal berkurang jumlahnya. Eritropoietin digunakan untuk proses pematangan sel darah merah. ƒ Potensial DRP ADR mungkin terjadi antara Kaptopril dengan Glikazid, efek hipoglikemik dari Glikazid mungkin ditingkatkan oleh Kaptopril. Pada pemeriksaan laboratorium kadar gula darah hanya diperiksa 1x saja sehingga diperlukan pemantauan terus agar terhindar dari efek yang tidak diinginkan. Rekomendasi ƒ Perlu diberikan obat antianemia seperti eritropoietin untuk mengatasi anemia Tn.B ƒ Terus pantau fungsi ginjal pasien. ƒ Periksa kadar gula darah rutin agar efek hipoglikemik dapat terhindarkan. Kasus ini sama dengan kasus 1, 16, 17, 20 68 Tabel XXVI. Analisis DRP Kasus 2 Subjektif Tn.P, laki-laki, berusia 43 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 20082005 sampai tanggal 22082005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh sudah 1 minggu kedua tungkai kaki bengkak, badan lemes, mual, tak muntah, BABBAK lancar, tidak nafsu makan. Objektif Tanggal Pemeriksaan Parameter 200805 200805 post HD 210805 Nilai Normal Hb 5,9 17,6 9,2 13,5-17,5 g Hct 17,7 51,8 28,5 41-53 Ureum 268 136 - 10-50 mg dl Kreatinin 18,4 10,3 - 0,80-1,50 mg dl Lekosit 6,66 - - 4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit 2,05 - - 4,5-5,9 juta mmk MCV 86,3 - - 92-121 fl MCH 28,8 - - 31-37 pg Glukosa puasa - - 137 70-100 mg dl Glukosa sesaat 226 - - 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - - - 70-140 mg dl TD mmHg : 2008 : 150100 Suhu o C : 2008 : 37 o Respirasi x menit : 2008 : 18 Nadi x menit : 2008 : 80 Pengobatan ƒ CaCO 3 2x2, 250mg ƒ Lasix Furosemid 1 ampul ƒ Hemapo eritropoeitin 300 uL ƒ Folavit asam folat 2x1 ƒ Methycobal mekobalamin 2x1 ampul Assessment ƒ Tn.P memiliki nilai Hb di bawah normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami anemia dan untuk mengatasinya diberikan asam folat dan eritropoeitin. ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien P. ƒ Tn.P memiliki tekanan darah yang tinggi. Menurut ADA, pasien DM komplikasi nefropati diabetik dengan hipertensi direkomendasikan mendapatkan obat golongan ACEI atau ARB. Namun, Tn.P mendapatkan Furosemid untuk mengatasi tekanan darah dan udem dan belum mendapatkan obat golongan ACEI atau ARB. Namun, Tn.P sudah mendapatkan terapi hemodialisis sehingga dapat dikatakan ginjal Tn.P sudah rusak. Dengan demikian terapi dengan ACEI atau ARB sudah terlambat jika untuk menghambat laju nefropati diabetik. ƒ Kadar glukosa darah pasien P melebihi batas normal. Namun pasien P tidak mendapat obat antidiabetik untuk mengontrol gula darahnya. Pasien perlu mendapat obat antidiabetik agar kadar gula dalam darah tidak menjadi semakin tidak terkontrol. Jadi kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat. Rekomendasi ƒ Berikan obat antidiabetik seperti misalnya glikuidon yang memiliki kerja yang singkat, dapat diberikan dengan dosis awal 15mg sebelum sarapan. Periksa kadar gula darah rutin. ƒ Pantau terus fungsi ginjal pasien. 69 Tabel XXVII. Analisis DRP Kasus 3 Subjektif Ny.A, perempuan, berusia 42 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 07042005 sampai tanggal 08042005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh pusing, badan lemas, Hb=5.9, makan-minum mau, bengkak. Objektif Tanggal Pemeriksaan Parameter 010405 070405 Nilai Normal Hb 5,9 9,6 12-18 g Hct - 29,3 36-46 Ureum 71,7 64 10-50 mg dl Kreatinin 2,2 2,1 0,80-1,50 mg dl Protein total - 5,7 6,6-8,7 g dl Eritrosit - 3,26 4,5-5,9 juta mmk MCV - 89,9 92-121 fl MCH - 29,4 31-37 pg Glukosa puasa 74,9 - 70-100 mg dl Glukosa sesaat - 71,0 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp 156,4 - 70-140 mg dl Kalium - 4,9 3,5-5,5 mmol L Kolesterol 260 - 0-200 mg dl HDL Kolesterol 42,9 - 35-65 mg dl LDL Kolesterol 177,1 - 100-159 mg dl Trigliserida 201 - 0-200 mg dl TD mmHg : 0704 : 200110; 0804 : 160100 Suhu o C : 0704 : 36,2 o ; 0804 : 36,4 o Respirasi x menit : 0704 : 20 Nadi x menit : 0704 : 72; 0804 : 80 Pengobatan ƒ CaCO 3 3x2 ƒ Aspar K Kalium L aspartat 1x1 ƒ Glurenorm Gliquidon 1x1 ƒ Folavit Asam folat 3x1 ƒ Lasix Furosemid 1x1 ƒ Captopril Kaptopril 2x½, 25mg Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien A. ƒ Pasien A mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia yang dapat terjadi pada pasien yang menggunakan furosemid dan gangguan metabolisme kalium. Namun pasien A memiliki kadar kalium yang masih berada dalam kadar normal. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat. ƒ Kadar kolesterol dan LDL kolesterol pasien A melebihi batas normal. Hal ini berarti pasien A mengalami hiperkolesterolemia. Namun, dalam pengobatannya tidak diberikan obat untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat digolongkan aktual DRP butuh obat. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Kalium L Aspartat tidak diberikan, tetap pantau kadar elektrolit pasien terutama kalium untuk menghindari efek hipokalemia akibat penggunaan furosemid jangka panjang. Jika terjadi hipokalemia baru berikan Kalium L Aspartat. ƒ Berikan obat golongan statin untuk mengatasi hiperkolesterolemia. Kasus ini sama dengan kasus 7, 17 70 Tabel XXVIII. Analisis DRP Kasus 5 Subjektif Tn.C, laki-laki, usia 45 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 30112005 sampai tanggal 02122005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh kaki terasa nyeri, bengkak-bengkak, mual-mual, kadang seseg. Objektif Tanggal Pemeriksaan Parameter 211105 301105 021205 Nilai Normal Hb - 14,40 - 13,5-17,5 g Hct - 42,3 - 41-53 Ureum - 182 228,8 10-50 mg dl Kreatinin - 4,3 4,5 0,80-1,50 mg dl Lekosit - 17,9 - 4,1-10,9 ribu mmk AST - 54,7 - 0-37 u L ALT - 73,4 - 0-41 u L Asam urat - 9,4 9,2 3,3-7,7 mg dl HbA 1c - 6,5 - 5-8 Glukosa puasa 95 - 86 70-100 mg dl Glukosa sesaat - - - 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp 185 - - 70-140 mg dl TD mmHg : 3011 : 160110; 0112 : 12070 Suhu o C : 3011 : 36 o ; 0112 : 37 o Respirasi x menit : 3011 : 22; 0112 : 20 Nadi x menit : 3011 : 88; 0112 : 88 Pengobatan ƒ Folavit Asam folat 3x1 ƒ Ketosteril L-lisina, L- treonin, L-triptofan, L- histidin, L-tirosin 3x1 ƒ Alopurinol 3x1,100mg ƒ Epocaldi Kalsium karbonat, vitamin D 3 1-0-0 ƒ Methycobal Mekobalamin 2x1 ampul ƒ Amaryl Glimepiride 1-0- 0, 3 mg ƒ Ceradolan Sefotiam 2x1 tab ƒ Ascardia Asetosal 2x1, 80mg Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien C. ƒ Pasien C mendapat obat Epocaldi yang diindikasikan untuk mengurangi resiko osteoporosis pada wanita yang mengalami menopouse sedangkan pasien C berjenis kelamin laki-laki. Jadi, termasuk golongan aktual DRP tidak perlu obat. ƒ Pasien C mengeluh mual-mual pada saat datang ke RS. Namun, selama perawatan pasian C belum mendapat obat untuk mengatasi rasa mualnya. Jadi kasus ini termasuk ke dalam aktual DRP butuh obat. ƒ Asetosal digunakan sebagai anti agregasi trombosit untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler trombotik atau gangguan pada jantung. Pada kasus ini ditandai dengan kadar AST yang meningkat dalam darah. AST merupakan enzim yang lebih banyak terdapat dalam jantung dibandingkan dalam hati sehingga peningkatan kadar AST dalam darah menandai adanya gangguan dalam jantung. ƒ Hasil lab lekosit yang melebihi normal menunjukkan adanya infeksi. Hal tersebut diatasi dengan pemberian antibiotik. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Epocaldi tidak diberikan. ƒ Berikan obat untuk mengatasi rasa mual pasien seperti Vometa dengan dosis 1 tablet 10mg sehari. Kasus ini sama dengan kasus 30 71 Tabel XXIX. Analisis DRP Kasus 7 Subjektif Ny.E, perempuan, usia 57 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 04062005 sampai tanggal 11062005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh tiga hari seseg nafas, batuk. Riwayat DM dan darah tinggi. Objektif Tanggal Pemeriksaan Juni-05 Parameter 4 5 6 7 10 Nilai Normal Hb 9,8 - - - - 12-18 g Hct 29,4 - - - - 36-46 Ureum 123 - - - 210 10-50 mg dl Kreatinin 6,2 - - - 7,8 0,80-1,50 mg dl Lekosit 20,91 - - - - 4,10-10,9 ribu mmk Eritrosit 3,3 - - - - 4,5-5,9 Glukosa puasa - - - 353 120 70-100 Glukosa sesaat - 50-58 51 - - 70-140 Glukosa 2 jam pp - - - 432 245 70-140 TD mmHg : 0406 : 19593; 0506 : 140-18080-120; 0606 : 150-22076-140 Suhu o C : 0406 : 36 o ; 0506 : 36-37; 0606 : 36 o -36,5 o ; Respirasi x menit : 0406 : 32; 0506 : 20-34; 0606 : 20-36; 0706 : 28 Nadi x menit : 0406 : 110; 0506 : 84-108; 0606 : 84-130 Pengobatan ƒ Cordarone Amiodarone 3x ½ tab ƒ Captensin Kaptopril 2x12,5 mg ƒ Aspar K Kalium L aspartat 1x1 ƒ Lasix Furosemid 1x1 tab ƒ Laxadin Syr Parafin cair 2x2 cth ƒ Polycrol Syr Metilpolisiloxane 3x1 cth ƒ Folavit Asam folat 3x1 ƒ Tensifask Amlodipin besilat 1x1 ƒ Romilar Dekstrometorfan 3x1 ƒ Zumadiac Glikazid 1-0-0 ƒ Tonar Ketoacid essensial 3x1 Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada Ny.E. ƒ Ny.E mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia dan gangguan metabolisme kalium. Namun pada data lab Ny.E kadar kalium tidak diperiksa sehingga tidak ada indikasi saat itu. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat. ƒ Ny.E mendapat kaptopril untuk mengatasi tekanan darah dan untuk menghambat laju nefropati, penggunaan obat tersebut dihentikan pada tanggal 070605 karena efek samping kaptopril adalah menimbulkan batuk sedangkan Ny.E saat itu sedang batuk. Menurut ADA untuk pasien DM nefropati dengan hipertensi dapat diberikan golongan ACEI atau ARB sehingga kaptopril dapat diganti dengan irbesartan ARB untuk menghambat laju nefropati. Hal ini termasuk aktual DRP butuh kelanjutan terapi. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Kalium L aspartat tidak diberikan. Periksa kadar kalium jika kurang dari normal baru berikan Kalium L aspartat. ƒ Ganti kaptopril dengan obat golongan ARB seperti irbesartan dengan dosis awal 150mg, sehari satu kali. 72 Tabel XXX. Analisis DRP Kasus 15 Subjektif Ny.J, perempuan, usia 37 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 15082005 sampai tanggal 23082005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati, retinopati, dan hipertermia. Pasien mengeluh sudah 3 hari kepala pusing, mual muntah, nafsu makan kurang, otot-otot pegel, pandangan kabur. Objektif Tanggal Pemeriksaan Agustus Parameter 15 17 20 22 23 Nilai Normal Hb 8,7 7,9 8,3 - - 12-18 g Hct 26 22 24,5 - - 36-46 Ureum 71 75 64 - - 10-50 mg dl Kreatinin 4,6 4,4 5,3 - - 0,80-1,50 mg dl Lekosit 21,8 - 9,2 - - 4,1-10,9 ribu mmk AST 22 - - - - 0-37 u L ALT 16 - - - - 0-41 u L Glukosa puasa - - - 160 117 70-100 mg dl Glukosa sesaat - - - - - 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - - - 242 - 70-140 mg dl TD mmHg : 1508 : 200110; 1608 : 130-170100; 1708 : 180110; 1808 : 15080; 19- 2308 : 160-190 90-110 Suhu o C : 1508 : 37; 16-2308 : 36-36,6 o Respirasi x menit : 1508 : 20 Nadi x menit : 1508 : 96; 16-2308 : 72-88 Pengobatan ƒ Noperten Lisinopril 1x1 ƒ Vometa Domperidon 3x1 ƒ Clonidin Klonidin 150 mg, 2x1 ƒ Glurenorm Gliquidone ½-0-0 ƒ CaCO 3 250 mg, 3x2 ƒ Mentalium Diazepam 2x1 ƒ Glucobay Akarbosa 50 mg, 3x1 ƒ Lasix Furosemid 2x1 ƒ Ranitidin 150 mg, 2x1 ƒ Norvask Amlodipin besilat 1x1 ƒ Irvel Irbesartan 1-0-0 ƒ Sporacid Itrakonasol 2x2 ƒ Rantin Ranitidin 2x1 ampul ƒ Ceftriaxon Seftriakson 2x1 gr ƒ Epotrex Epoetin 1x1 ampul ƒ Methycobal Mekobalamin 2x1 ampul ƒ Insulatard Insulin 6 μi ƒ Gynoxa ovule Nimorazol 1x1 ƒ Cetalgin Metampiron 3x1 Assessment ƒ Pada kasus ini potensial DRP ADR mungkin terjadi yaitu antara Noperten dan Glurenorm, dapat menambah efek hipoglikemia dari Glurenorm. ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien J. ƒ Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Hal ini diatasi dengan pemberian epoetin. ƒ Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Lisinopril. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Pantau kadar glukosa darah pasien secara rutin untuk menghindari terjadinya hipoglikemia ƒ Pantau terus tekanan darah pasien. 73 Tabel XXXI. Analisis DRP Kasus 16 Subjektif Tn.K, laki-laki, usia 48 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 19032005 sampai tanggal 25032005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati febris. Pasien mengeluh sudah ± 2 hari mual, muntah, tak nafsu makan, badan lemes, ada luka di kaki kanan, kaki kiri luka kering, riwayat hipertensi dan DM. Objektif Tanggal Pemeriksaan Maret Parameter 19 20 21 22 24 Nilai Normal Hb 12,6 - - - - 13,5-17,5 g Hct 37,4 - - - - 41-53 Ureum - 99 - - 66 10-50 mg dl Kreatinin - 2,1 - - 1,9 0,80-1,50 mg dl Lekosit 8,94 - - - - 4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit 4,65 - - - - 4,5-5,9 juta mmk MCV 80,4 - - - - 92-121 fl MCH 27,1 - - - - 31-37 pg Glukosa puasa - 313 - 237 215 70-100 mg dl Glukosa sesaat 335 314 242 - - 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - 340 - - - 70-140 mg dl TD mmHg : 1903 : 15090; 2003 : 160-200100-120; 2103 : 160-20090-110; 2203 : 140-16090-100; 2303 : 150100 Suhu o C : 1903 : 36,5 o ; 2003 : 38-38,4 o ; 21-2203 : 36-38,5 o Respirasi x menit : 1903 : 20 Nadi x menit : 1903 : 96; 20-2203 : 92-96 Pengobatan ƒ Vometa Domperidon 3x1 ƒ Metrix Glimepiride 2 mg, 1x1 ƒ Captensin Kaptopril 25 mg, 2x1 ƒ Simvastatin 10 mg, 1x1 ƒ Primperan Metoklopramid 2x1 ƒ Norvask Amlodipin besilat 1x1 ƒ Glucobay Akarbosa 50 mg, 3x1 ƒ Pamol Parasetamol bp ƒ Cravit Levofloksasin 500 mg, 1x1 ƒ Rantin Ranitidin 2x1 ƒ Narfoz Ondansetron 8 mg, 1x1 ampul ƒ Insulatard Insulin 1x10 μi ƒ Frisium Klobazam 2x1 Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien K. ƒ Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien K belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat. ƒ Pada kasus ini digunakan Simvastatin. Padahal dalam kasus ini tidak ada tanda-tanda memerlukan statin atau tidak adak tanda hiperlipidemia. Jadi masuk dalam aktual DRP tidak butuh obat. ƒ Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Berikan obat antianemia. ƒ Simvastatin tidak perlu diberikan. ƒ Pantau terus tekanan darah pasien. 74 Tabel XXXII. Analisis DRP Kasus 17 Subjektif Ny.L, perempuan, usia 63 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 10062005 sampai tanggal 19062005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati. Pasien mengeluh sesak sudah dari seminggu, kedua kaki bengkak tidak bisa jalan, mulai tadi siang tidak bisa kencing, nafsu makan kurang. Objektif Tanggal Pemeriksaan Juni Parameter 10 11 15 17 18 Nilai Normal Hb 10,2 - 11,1 - - 12-18 g Hct 31,9 - 33 - - 36-46 Ureum 71 - - 87 - 10-50 mg dl Kreatinin 2,5 - - 2,5 - 0,80-1,50 mg dl Lekosit 7,35 - - - - 4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit 3,33 - - - - 4,5-5,9 juta mmk MCV 95,8 - - - - 92-121 fl MCH 30,6 - - - - 31-37 pg Glukosa puasa - 159 78 - 63 70-100 mg dl Glukosa sesaat 193 - - - 42 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - 240 93 - - 70-140 mg dl Kalium 4,8 - - - - 3,5-5,5 mmol L TD mmHg : 1006 : 170100; 1106 : 140-180100-110; 1206 : 160-17090-100; 1306 : 150- 180100-110; 1706 : 210120; 1806 : 170-18090-110 Suhu o C : 1006 : 36; 12-1806 : 36 Respirasi x menit : 1006 : 26; 1706 : 14 Nadi x menit : 1006 : 80; 12-1806 : 80-98 Pengobatan ƒ Aspar K Kalium L aspartat 1x1 ƒ Captensin Kaptopril 12,5 mg, 2x1 ƒ Farmasal Asetosal 100 mg, 1x1 ƒ Cedocard Isosorbid dinitrat 5 mg, 3x1 ƒ Zumadiac Glikazid1x½ ƒ Letonal Spironolakton 3x ½, 100 mg ƒ Digoxin Digoksin 2x ½ ƒ Tarivid Ofloksasin 400, 2x200 ƒ Diabex Metformin 500, 2x1 ƒ Rantin Ranitidin 150 mg, 2x1 ƒ Vometa Domperidon 3x1 ƒ Lasix Furosemid 2x2 ampul ƒ Dex 40 1x1 ƒ Lasix Furosemid 1x1 Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien L. ƒ Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien L belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat. ƒ Pasien L mendapat obat Kalium L aspartat yang dindikasikan untuk hipokalemia dan gangguan metabolisme kalium. Namun pasien L memiliki kadar kalium yang masih berada dalam kadar normal. Jadi termasuk aktual DRP tidak perlu obat. ƒ Pasien L mendapat kombinasi obat antidiabetik yaitu Metformin dan Glikazid. Hal ini membuat kadar glukosa darahnya turun melewati batas normal. Jadi, kasus ini termasuk aktual DRP ADR karena hasil lab pasien berubah akibat kombinasi obat tersebut. ƒ Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Berikan obat antianemia. ƒ Kalium L aspartat tidak perlu diberikan. ƒ Obat antidiabetik diberikan satu obat saja tidak dikombinasikan ƒ Pantau terus tekanan darah pasien. Kasus ini sama dengan kasus 1,16,17,20 75 Tabel XXXIII. Analisis DRP Kasus 20 Subjektif Tn.M, laki-laki, usia 67 tahun, dirawat di RS Bethesda mulai tanggal 16022005 sampai tanggal 24022005. Diagnosis utamanya adalah DM nefropati dan ulkus. Pasien mengeluh sudah 8 hari tidak bisa BAB, badan lemes, seseg, kaki udem, ada luka di kaki, pusing. Objektif Tanggal Pemeriksaan Parameter 1602 1702 2102 2202 Nilai Normal Hb 9,1 - 8,7 9 13,5-17,5 g Hct 28,1 - 28,8 26,6 41-53 Ureum 161 - 177 91 10-50 mg dl Kreatinin 7,4 - 7,8 4 0,80-1,50 mg dl Lekosit 3,86 - - - 4,1-10,9 ribu mmk Eritrosit 3,11 - - - 4,5-5,9 juta mmk AST 39,8 - - - 0-37 u L ALT 17,9 - - - 0-41 u L Glukosa puasa - 116 - - 70-100 mg dl Glukosa sesaat 170 - - - 70-140 mg dl Glukosa 2 jam pp - 124 - - 70-140 mg dl TD mmHg : 1602 : 160110; 1702 : 130-190100-130; 1802 : 140-190100-110; 2102 : 17090-110; 2402 : 13080 Suhu o C : 1602 : 36,8 o ; 17-2102 : 36-36,7 o Respirasi x menit : 1602 : 24 Nadi x menit : 1602 : 70; 17-2102 : 82-92 Pengobatan ƒ Captensin Kaptopril 12,5 mg, 2x1 ƒ Farmasal Asetosal 1x100 ƒ ISDN Isosorbid dinitrat 3x1, 5 mg ƒ Velocef Sefradin 500 mg, 3x1 ƒ Clonidin Klonidin 150 mg, 2x ½ ƒ CaCO 3 250 mg, 3x2 ƒ Ranitidin 2x1 ƒ Cendomycos Hidrokortison 4x1 tetes pada mata ƒ Catarlent Kalium iodida 4x1 tetes pada mata ƒ Laxadine Parafin cair 1x2 cth ƒ Furosemide 2x1 ƒ Vometa Domperidon 3x1 ƒ Adalat Oros Nifedipin 30 mg, 0-0-1 ƒ Bactesyn HP Sulbaktam 2x1 ƒ Lasix Furosemid 1 ampul Assessment ƒ Pada pemeriksaan lab, terdapat ureum dan kreatinin yang melebihi normal. Hal ini berarti terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien M. ƒ Hb dan Hct yang rendah menunjukkan adanya anemia. Namun, pasien M belum mendapat obat untuk mengatasi anemia ini sehingga kasus ini termasuk aktual DRP butuh obat. ƒ Pada kasus ini digunakan Vometa untuk mengatasi mual muntah. Akan tetapi pasien dalam kasus ini tidak mengalaminya. Jadi masuk dalam DRP tidak perlu obat. ƒ Tekanan darah yang tinggi diatasi dengan pemberian Kaptopril. Rekomendasi ƒ Diperlukan tindakan untuk memantau terus fungsi ginjal pasien. ƒ Berikan obat antianemia. ƒ Vometa tidak usah diberikan. ƒ Pantau terus tekanan darah pasien. 76

D. Hasil Pengobatan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik

Dokumen yang terkait

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 149

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

EVALUASI PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI

0 0 100

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien diabetes melitus tipe 2 non komplikasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2009-Maret 2010 - USD Repository

0 2 120

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115