64
Mukolitik digunakan untuk mengurangi viskositas sputum. Pemberian antitusif ditujukan untuk mengatasi keluhan batuk yang dialami pasien baik selama
pasien menjalani perawatan. Obat bronkodilator antimuskarinik diberikan untuk mengatasi sesak yang dialami oleh pasien.
Tabel XXI. Golongan dan Jenis Obat Sistem Pernafasan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda
Yogyakarta Periode Tahun 2005 No.
Golongan Obat Jumlah
Kasus n=30
Presentase Jenis Obat
Jumlah Kasus
n=30 Presentase
1. Bronkodilator
antimuskarinik 1
3,3 Ipratropium
bromida 1
3,3 Bromheksina
1 3,3
2. Mukolitik
2 6,7
Ambroxol 1
3,3 3.
Antitusif 2
6,7 Dekstrometorfan
2 6,7
13. Obat Mata
Pemberian obat mata ditujukan untuk mengatasi keluhan pasien pada matanya. Pasien DM dengan komplikasi nefropati juga dapat mengalami gangguan
pada penglihatannya terkait dengan penyakit DM yang dideritanya. Tabel XXII memperlihatkan golongan dan jenis obat yang diberikan pada pasien.
Tabel XXII. Golongan dan Jenis Obat Mata pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta
Periode Tahun 2005 No.
Golongan Obat Jenis Obat
Jumlah Kasus n=30
Presentase 1.
Kortikosteroid Hidrokortison asetat
1 3,3
2. Obat mata lain
Kalium iodida 2
6,7
14. Obat Hormon
Obat hormon yang digunakan di sini adalah obat hormon seksual. Etilestrenol merupakan satu-satunya jenis obat hormon seksual yang ditemukan pada
penelitian ini .
Etilestrenol diindikasikan untuk pasien yang memiliki penyakit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
melemahkan kronis khususnya pada pasien lanjut usia dan juga setelah operasi. Pemakaiannya diperlukan pemantauan pada pasien dengan disfungsi renal.
Tabel XXIII. Golongan dan Jenis Obat Hormon pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta
Periode Tahun 2005 No.
Golongan Obat Jenis Obat
Jumlah Kasus n=30
Presentase 1.
Obat Hormon Seksual Etilestrenol
1 3,3
15. Obat lain-lain
Obat lain-lain merupakan kelompok obat yang digunakan pada pengobatan pasien DM dengan komplikasi nefropati. Obat-obat tersebut tidak masuk ke dalam
kelas terapi manapun. Jenis obat lain-lain dapat dilihat pada tabel XXIV. Curcuma merupakan suplemen untuk melindungi hati hepatoprotektif.
Kalsium polistirena sulfonat diindikasikan untuk pasien yang mengalami hiperkalemia karena gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik.
Tabel XXIV.
Golongan dan Jenis Obat Lain-Lain pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda
Yogyakarta Periode Tahun 2005 No.
Golongan Obat Jenis Obat
Jumlah Kasus n=30
Presentase 1.
Hepatoprotektif Curcuma
1 3,3
2. Hiperkalemia
Kalsium polistirena sulfonat
2 6,7
66
C. Analisis