Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek afektif pra siklus hingga siklus 2.

59 siklus I mengalami peningkatan sebesar 3,701 92,18 –88,89 pada siklus 2 dari 88,89 menjadi 92,18 dan sudah semua siswa tuntas mencapai nilai KKM. Jadi, total peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 8,741 92,18 –84,77.

4.3. Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek afektif pra siklus hingga siklus 2.

4.4.4.Pembahasan Analisa Data Kuantitatif Aspek Psikomotorik Hasil prestasi belajar siswa pada aspek afektif siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik berikut ini. 4.4. Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek psikomotorik pra siklus hingga siklus 2. Berdasarkan grafik 4.4 hasil prestasi belajar pada nilai rata-rata aspek psikomotorik sejumlah 27 siswa selalu mengalami peningkatan dari pra siklus hingga siklus 1. Pada zkegiatan pra siklus nilai rata-rata aspek psikomotorik yang diperoleh siswa sebesar 64,74. Dari kegiatan pra siklus mengalami peningkatan sebesar 11,84 72,41-64,74 pada siklus 1 menjadi 72,41. Kemudian nilai rata- rata siswa dari siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 12,4 81,39-72,41 pada siklus 2 dari 72,41 menjadi 81,39. Jadi, total peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 25,7 81,39-64,74.

84.77 88.89

92.18 80 85 90 95 AFEKTIF PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 64.74 72.41 81.39 20 40 60 80 100 PSIKOMOTORIK PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 60 4.4.5.Pembahasan Analisa Data Kuantitatif Kenaikkan Prestasi Belajar Semua Aspek Hasil kenaikkan prestasi belajar siswa pada semua aspek dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik berikut ini. 4.5. Grafik hasil kenaikkan prestasi belajar nilai rata-rata siswa pada semua aspek dari pra siklus hingga siklus 2 Kenaikkan prestasi belajar siswa per aspek dari pra siklus ke siklus 1 yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah aspek psikomotorik dengan persentase sebesar 11,84 72,41-64,74. Alasan yang menjadikan aspek psikomotor mengalami kenaikkan paling tinggi karena kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 menggunakan model Problem Based Learning yang membuat siswa menjadi aktif dalam belajar karena menggunakan metode permainan dan simulasi yang membuat siswa mau melakukan praktik mengatur posisi duduknya. Kenaikkan prestasi belajar siswa per aspek dari siklus 1 ke siklus 2 yang mengalami kenaikkan paling tinggi terjadi pada aspek psikomotorik dengan persentase sebesar 12,4 81,39-72,41. Alasan yang menjadikan aspek psikomotorik kembali mengalami peningkatan paling tinggi karena metode pembelajaran dengan banyak bermain dirasa mampu membuat siswa untuk melakukan praktik. Kemudian total peningkatan yang terjadi pada aspek psikomotorik dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 sebesar 25,7 81,39-64,74. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dilihat semua nilai yang diperoleh sejak kegiatan pra siklus hingga siklus 2. Semua nilai rata-rata siswa kelas V SDN Pakem 4 Yogyakarta dari rata-rata nilai gabungan, rata-rata nilai kognitif, rata-rata 75.26 82.24 87.2 84.77 88.99 92.18 64.74 72.41 81.39 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTO RIK 61 nilai afektif, dan rata-rata nilai psikomotorik selalu mengalami peningkatan. Ketuntasan nilai yang dicapai oleh siswa yang mencapai nilai KKM sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar 90. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan modul Living Values dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Pakem 4 pada semester genap tahun ajaran 20122013. 62

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya sudah diulas tentang pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan bagian terakhir skripsi. Dalam bab V ini membahas kesimpulan dan saran.

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telak dilaksanakan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Penerapan modul Living Values dapat memperbaiki perilaku kebebasan siswa yang sudah nampak pada setiap indikator kualitatif dalam penelitian ini. Hal yang menunjukkan adanya peningkatan perilaku kebebasan berpendapat siswa sudah nampak ketika siswa mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara di mana pada kondisi awal siswa masih cenderung sulit untuk dapat mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Kemudian ada perubahan pada diri siswa yang masih takut untuk berbicara secara spontan kini siswa sudah mulai berani berbicara secara spontan tanpa ada yang menyuruh. Setelah itu siswa memberi pendapat dengan cara yang santun misalnya dengan mengangkat tangannya sebelum menyampaiakam pendapatnya, di mana sebelunnya siswa belum menyampaikan pendapatnya dengan cara yang santun misalnya bicara dengan peneliti menggunakan bahasa Jawa ngoko. Hal yang terakhir adalah siswa mau memperingatkan orang lain ketika melakukan tindakan yang merugikan sesama serta siswa, di mana pada kondisi awal siswa tidak peduli dengan teman lain yang melakukan tindakan merugikan. 5.1.2 Penerapan modul Living Values dapat meningkatkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 20122013 pada pembelajaran PKn. Hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata gabungan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada kegiatan pra siklus yaitu 74,92