51
4.3 Pembahasan Data Kualitatif
Berikut peneliti paparkan hasil observasi dan analisis data kualitatif dari sikap siswa selama penelitian. Hasil analisis data kualitatif menemukan 4 indikasi
yang menunjukkan perilaku kebebasan berpendapat yaitu: 1 mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, 2 berani berbicara secara spontan, 3 memberi
pendapat dengan cara yang santun, dan 4 memperingatkan orang lain ketika melakukan tindakan yang merugikan sesama. Indikasi nomor 2,3, dan 4 mengacu
pada teori yang disampaikan Tillman, Suseno dan Tocqueville. Indikasi nomor 1 merupakan temuan peneliti dalam proses analisis data kualitatif. Berikut
pemaparan indikasi-indikasi tersebut.
4.3.1 Mendengarkan Orang Lain yang Sedang Berbicara
Indikator kebebasan berpendapat tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran. Indikator tersebut adalah
mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Hal ini dapat ditunjukkan oleh siswa dengan diam, memperhatikan teman yang sedang berbicara, menjalankan
instruksi dengan benar tanpa bertanya-tanya lagi. Pada awal pelajaran, peneliti sudah menjelaskan dan melakukan
konfirmasi kepada para siswa tentang cara yang baik untuk mendengarkan dan para siswa pun menyetujuinya. Namun pada kegiatan pembelajaran, peneliti
menemukan siswa-siswa yang belum bisa mendengarkan orang yang sedang berbicara. Hal ini nampak pada diri Naa dan siswa lain yang mengobrol ketika
peneliti sedang menjelaskan. Beberapa siswa putra seperti Dit dan Sel terlihat tidak serius. Mereka tertawa dan menumbulkan suara yang mengganggu saat
pelajaran berlangsung. Di waktu selanjutnya peneliti memberikan instruksi untuk membagi siswa
ke dalam dua kelompok besar. Ketika pembagian kelompok dengan penomoran belum selesai dilakukan, banyak siswa yang sudah mendapat nomor langsung
sibuk mencari teman lain yang nomornya sama dengannya. Menurut peneliti, hal yang dilakukan siswa ini menunjukkan bahwa siswa cenderung tidak
mendengarkan instruksi peneliti di awal pembagian kelompok tadi. Sehingga ada
52
siswa lain yang bingung untuk mencari di mana tempat kelompoknya. Siswa tersebut pun bertanya “Bu, aku di mana?”, “Bu, kelompok 4 di mana?”
Siswa lain yang tidak mendengarkan penjelasan peneliti ketika mengajar di kelas adalah Don, Bob, Yud dan Iba. Mereka berempat sibuk mengobrol dan
bermain. Peneliti merasakan sedikit kesulitan untuk membuat mereka mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara.
Selain siswa-siswa yang masih sulit untuk mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, ternyata ada banyak juga siswa yang mau mendengarkan orang
lain berbicara. Misalnya saja ketika peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada para siswa. Siswa seperti Cit, Dit, Sal, Cri, Naa, dan Sel nampak antusias
untuk menjawabnya. Ketika Cit, Dit, Sal, Cri, dan Sel menjawab pertanyaan peneliti, siswa lain seperti Ton, Yud, Hai, Kri, Rag, Sel, Hes, Vit, Dil
menampakkan diri bahwa mereka sedang mendengarkan. Ketika ada kegiatan simulasi rapat kecil, Hai berperan sebagai pemimpin
rapat tersebut. Simulasi rapat yang dilakukan adalah tentang pemilihan denah tempat duduk kelas yang baru. Peneliti memberikan dua buah contoh gambar
denah pengaturan tempat duduk yang dapat digunakan oleh para siswa. Gambar nomor 1 memiliki bentuk seperti huruf U, dan gambar nomor 2 memiliki bentuk
seperti tatanan di ruang kelas pada umumnya, namun bentuknya lebih dilengkungkan agar pandangan siswa lebih fokus ke depan. Hai menanyakan
kepada teman-teman di kelasnya, manakah gambar pilihan denah pengaturan tempat duduk siswa yang ingin dipakai oleh para siswa untuk mengatur meja dan
kursi di ruang kelas. Pertanyaan Hai dijawab pertama kali oleh Cit. Cit mengangkat tangannya
lalu memberikan alasannya mengapa ia memilih gambar nomor 1 yaitu karena jalannya tidak ribet. Ketika Cit menyampaikan pendapatnya, beberapa siswa
seperti Vit, Dil, Hes, Ton, Zig, dan Kri nampak mendengarkan Cit. Mereka diam dan memperhatikan Cit. Simulasi rapat dilanjutkan dengan mendengarkan
pendapat-pendapat dari siswa lain. Setelah selesai mendengarkan pendapat dan masukan dari para siswa, akhirnya mereka membuat sebuah keputusan untuk
memilih denah pengaturan tempat duduk kelas. Denah yang dipilih para siswa adalah denah tempat duduk nomor 1 yang berbentuk huruf U. Alasan yang
53
disebutkan siswa cukup logis, selain nyaman, susunan tempat duduk siswa yang baru juga menunjukkan suasana yang baru.
Peneliti mengamati bahwa kebanyakan siswa pada siklus 1 ini lebih mudah berbicara daripada mendengarkan orang lain yang sedang berbicara.
Ketika peneliti bertanya kepada para siswa tentang kegiatan mendengarkan yang mereka lakukan selama pelajaranan berlangsung, mereka membuat pengakuan
bahwa mereka seperti Cit, Vit, Hes, Hai, Kri, Rag, Ton sudah mendengarkan dengan baik ketika ada orang yang berbicara. Namun ketika peneliti bertanya
tentang apakah ketika mereka berbicara teman-teman yang lain sudah mendengarkannya. Kemudian hampir seluruh siswa menjawabnya “belum bu.”
Ada perubahan yang peneliti temukan pada siklus 2. Don, Bob, Iba, Sel memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan. Jika semua siswa sudah bisa
menunjukkan sikap mendengarkan orang lain ketika sedang berbicara, maka hal itu berarti mereka sudah melakukan partisipasi yang baik untuk menunjukkan
perilaku kebebasan berpendapat karena mau menghargai hak milik orang lain. Setelah melakukan pengamatan dan melihat rekaman video, peneliti
menyimpulkan bahwa selama penelitian, ada siswa sudah menunjukkan adanya perubahan sikap hormatnya dalam perilaku kebebasan berpendapat dengan
mendengarkan orang lain ketika sedang berbicara seperti Don, Bob, Iba, Sel, Vit, Dil, Hes, Ton, Zig, dan Kri, walaupun beberapa siswa lain masih sulit untuk
melakukannya.
4.3.2 Berani Berbicara secara Spontan