Pembahasan Data Kuantitatif Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek kognitif pra siklus hingga siklus 2.

57 diperingatkannya sudah mengganggu kebebasan orang lain. Tetapi kedua siswa ini juga belum menyadari bahwa menegur teman dengan menggebrak meja sambil berteriak itu merupakan cara yang tidak tepat karena itu hal yang tidak santun.

4.4 Pembahasan Data Kuantitatif

Berikut ini peneliti paparkan tentang pembahasan peningkatan prestasi belajar dan sikap hormat siswa dari pra siklus sampai siklus 2. Hasil penelitian dari pra siklus hingga siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.1. 4.4.1.Pembahasan Analisa Data Kuantitatif Gabungan Hasil peningkatan prestasi belajar berdasarkan nilai rata-rata gabungan dapat dilihat pada grafik berikut ini. 4.1. Grafik peningkatan prestasi belajar berdasarkan nilai rata-rata gabungan pra siklus hingga siklus 2. Berdasarkan grafik 4.1. hasil prestasi belajar pada nilai rata-rata gabungan sejumlah 27 siswa pada kegiatan pra siklus hingga siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Pada kegiatan pra siklus, nilai rata-rata gabungan yang diperoleh siswa sebesar 74,92 dan sebanyak 15 siswa belum tuntas mencapai nilai KKM. Nilai yang diperoleh dari kegiatan pra siklus mengalami peningkatan sebesar 8,35 81,18-74,92 pada siklus 1 menjadi 81,18. Kemudian nilai rata-rata gabungan siswa dari siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 7,07 86,92- 81,18 pada siklus 2 dari 81,18 menjadi 86,92 dan 6 siswa belum tuntas KKM. Jadi total peningkatan yang diperoleh nilai rata-rata aspek kognitif siswa dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 16,01 86,92-74,92.

74.92 81.18

86.92 65 70 75 80 85 90 PENILAIAN GABUNGAN PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 58 4.4.2.Pembahasan Analisa Data Kuantitatif Aspek Kognitif Peningkatan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Peningkatan aspek kognitif dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik berikut ini.

4.2. Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek kognitif pra siklus hingga siklus 2.

Berdasarkan grafik 4.2 hasil prestasi belajar pada nilai rata-rata aspek kognitif sejumlah 27 siswa selalu mengalami peningkatan dari pra siklus hingga siklus 2. Pada pra siklus nilai rata-rata aspek kognitif yang diperoleh siswa sebesar 75,26 dan 14 siswa belum tuntas mencapai KKM sebesar 75. Kegiatan pra siklus mengalami peningkatan sebesar 9,275 82,24 – 75,26 pada siklus 1 menjadi 82,24. Pada siklus 1, ada sebanyak 6 siswa yang belum tuntas mencapai KKM. Kemudian nilai rata-rata siswa dari siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 6,301 87,2 – 82,24 pada siklus 2 dari 82,24 menjadi 87,2. Pada siklus 2, sebanyak 4 siswa yang belum tuntas mencapai nilai KKM. Jadi, total peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 15,865 87,2 – 82,24. 4.4.3.Pembahasan Analisa Data Kuantitatif Aspek Afektif Hasil prestasi belajar siswa pada aspek afektif siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik 4.3. Berdasarkan grafik 4.3 hasil prestasi belajar pada nilai rata-rata aspek afektif sejumlah 27 siswa selalu mengalami peningkatan dari pra siklus hingga siklus 2. Pada pra siklus nilai rata-rata aspek afektif yang diperoleh siswa sebesar 84,77 dan satu orang siswa belum tuntas mencapai nilai KKM sebesar 75. Dari kegiatan pra siklus mengalami peningkatan sebesar 4,86 88,89 –84,77 pada siklus 1 menjadi 88,89. Kemudian nilai rata-rata siswa dari 75.26 82.24 87.2 65 70 75 80 85 90 KOGNITIF PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 59 siklus I mengalami peningkatan sebesar 3,701 92,18 –88,89 pada siklus 2 dari 88,89 menjadi 92,18 dan sudah semua siswa tuntas mencapai nilai KKM. Jadi, total peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 8,741 92,18 –84,77.

4.3. Grafik peningkatan prestasi belajar nilai rata-rata aspek afektif pra siklus hingga siklus 2.