26
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 akan menguraikan metode penelitian yang terdiri dari delapan bagian, yaitu jenis penelitian, setting penelitian, pelaksanaan penelitian, instrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, serta waktu penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dalam bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research. Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik
dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. PTK merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri
terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar dan sebagainya Arikunto, 2006: 2.
Jenis penelitian ini seperti dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan empat komponen yang
biasanya disebut sebagai siklus, dan komponen dari siklus tersebut yaitu: perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observation dan refleksi
reflecting Arikunto, 2006:17-21. Keempat komponen ini bisa diterapkan secara berulang hingga perbaikan atau peningkatan yang diharapkan dapat
tercapai, seperti pada bagan 3.1.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Pakem 4 yang beralamat di Sempol, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, 55582.
27
Bagan 3.1 Perencanaan Siklus Kemmis dan McTaggart
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pakem 4 semester genap tahun ajaran 20122013 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah prestasi belajar dan perilaku kebebasan berpendapat siswa kelas V SDN Pakem 4 dengan penerapan modul Living Values
pada perilaku kebebasan. Peningkatan sikap hormat dilaksanakan dalam pembelajaran PKn dengan Kompetensi Dasar “4.2.mematuhi keputusan bersama”.
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus 1
Siklus 2
28
3.3 Pelaksanaan Tindakan 3.3.1 Persiapan
Peneliti melakukan persiapan untuk melakukan penelitian tentang perilaku kebebasan berpendapat siswa kelas V SDN Pakem 4. Sebagai langkah awal,
peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. Setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah, peneliti melakukan
wawancara pada guru kelas V dan melakukan pengamatan pada siswa kelas V untuk mengetahui perilaku siswa ketika sedang berinteraksi dengan teman atau
guru. Peneliti mempelajari modul Living Values khususnya pada nilai kebebasan. Setelah peneliti memahami isi modul tersebut, peneliti mengajak guru untuk
mendiskusikan modul Living Values. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membuat instrumen pembelajaran seperti silabus, RPP, dan kuisioner.
Peneliti juga membuat pedoman wawancara guru yang akan digunakan peneliti untuk mewawancarai guru. Peneliti menggunakan kata kerja dalam setiap
indikator dalam RPP berdasarkan teori berpikir Bloom.
3.3.2 Pelaksanaan Siklus 1
Siklus 1 mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan dalam siklus 1 ini akan peneliti paparkan sebagai berikut. Pada kegiatan
perencanaan, sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan kegiatan pra
siklus untuk mengetahui masalah yang ada pada kondisi awal siswa. Peneliti melihat hasil prestasi belajar siswa yang diperoleh dari kegiatan pra siklus dan
peneliti menjumpai adanya masalah yaitu tentang prestasi belajar dan perilaku kebebasan berpendapat siswa masih rendah.
3.3.2.1 Perencanaan
Pada siklus 1, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun silabus, RPP, materi ajar mata pelajaran PKn kelas V semester 2 tentang
„kebebasan‟, media pembelajaran berupa dua buah gambar denah pengaturan tempat duduk siswa, dan evaluasi pembelajaran berupa soal pilihan ganda, skala
sikap siswa dan lembar pengamatan beserta rubriknya yang dirancang untuk 3 jam pertemuan.
29
3.3.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pada tanggal 26 Maret 2013. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan selama 3 jam pelajaran. Kegiatan yang
dilakukan siswa pada penelitian siklus 1 adalah melakukan latihan relaksasi dan diskusi dengan teman-teman kelompok tentang perilaku kebebasan dalam
mengungkapkan pendapat dengan membuat dua lingkaran. Lingkaran tersebut dibentuk menjadi lingkaran luar dan lingkaran dalam. Kemudian siswa juga
membuat kata-kata yang menggambarkan tentang kebebasan diri siswa dan sedikit bermain peran seperti sedang berada dalam rapat tentang pengaturan denah tempat
duduk siswa di mana ada yang berbicara dan ada yang mendengarkan. Kemudian di akhir rapat, diputuskan pilihan yang diambil dan para siswa melakukan
kegiatan seperti yang sudah diputuskan dalam rapat.
3.3.2.3 Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap tentang proses pembelajaran siswa khususnya bagaimana sikap
hormat siswa ketika berdiskusi dengan temannya untuk melihat perilaku kebebasan mengeluarkan pendapat selama proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru sendiri dengan dibantu oleh rekan peneliti yang membuat catatan anekdot selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3.3.2.4 Refleksi
Peneliti melakukan refleksi bersama dengan teman, guru dan dosen pembimbing tentang hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I
mengacu pada beberapa pertanyaan yaitu, apakah siswa sudah menampilkan sikap hormat terutama tentang nilai kebebasan kepada siswa lain dan peneliti?
Bagaimana sikap hormat peneliti kepada siswa? Sikap tidak hormat apa yang ditunjukkan siswa? Apa alasan mereka melakukan hal tersebut?
Prestasi belajar yang dicari siswa pada siklus 1 mengalami peningkatan dari kegiatan pra siklus, namun angka ketuntasannya baru mencapai 78.
Sedangkan target utama yang ingin dicapai peneliti adalah hasil prestasi belajar
30
siswa mencapai 90. Sekiranya penelitian ini harus melanjutkan penelitian ke siklus 2 untuk meningkatkan perilaku kebebasan berpendapat siswa juga karena
dalam siklus 1 masih kurang teramati dengan jelas. Peneliti melihat hasil refleksi dari siklus 1, jika di siklus 1 penelitian
belum mencapai target yang ingin dicapai, maka peneliti akan melanjutkan melakukan penelitian ke siklus 2. Rencana pelaksanaan pada siklus 2 bergantung
pada hasil refleksi pada siklus 1.
3.3.3 Pelaksanaan Siklus 2
Siklus 2 menjelaskan kegiatan penelitian yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kegiatan tersebut dipaparkan sesuai dengan
kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti setelah melihat refleksi yang dilakukan pada siklus 1.
Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti beserta guru dan dosen pmebimbing pada siklus 1. tingkat
ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus 1 baru mencapai 78, sedangkan target ketercapaian yang diinginkan peneliti sebesar 90. Kemudian peneliti
melakukan perencanaan pembelajaran pada siklus 2 dengan mengacu pada kekurangan yang masih terjadi pada siklus 1.
3.3.3.1 Perencanaan
Pada siklus 2, langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun RPP, materi ajar mata pelajaran PKn kelas V semester 2 tentang „kebebasan‟,
media pembelajaran berupa plastisin dan evaluasi pembelajaran berupa soal pilihan ganda, skala sikap siswa dan lembar pengamatan beserta rubriknya yang
dirancang untuk 3 jam pertemuan.
3.3.3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan selama 3 jam pelajaran. Tindakan
yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran adalah mengajak siswa melakukan relaksasi kemudian melakukan kegiatan dengan teman-teman dalam kelompok
31
kecil. Kegiatannya adalah bermain “Ini Menurutku, Bagimana denganmu?”, dilanjutkan diskusi untuk memecahkan sebuah masalah tentang membuat
keputusan bersama dengan kasus anjing yang sakit. Kegiatan yang terakhir adalah membuat simbol kebebasan diri dalam kelompok lalu mempresentasikan hasil
simbol yang sudah dibuat siswa dan menjelaskan maksud dari simbol yang siswa buat.
3.3.3.3 Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap tentang proses pembelajaran siswa khususnya bagaimana sikap
hormat siswa ketika berdiskusi dengan temannya untuk melihat perilaku kebebasan mengeluarkan pendapat selama proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru sendiri dengan dibantu oleh rekan peneliti yang membuat catatan anekdot selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3.3.3.4 Refleksi
Peneliti melakukan refleksi bersama dengan teman, guru dan dosen pembimbing tentang hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II
mengacu pada beberapa pertanyaan yaitu, apakah siswa sudah menampilkan sikap hormat terutama tentang nilai kebebasan kepada siswa lain dan peneliti?
Bagaimana sikap hormat peneliti kepada siswa? Sikap tidak hormat apa yang ditunjukkan siswa? Apa alasan mereka melakukan hal tersebut?
Hasil prestasi belajar yang diperoleh siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan dari kegiatan siklus 1, dan angka ketuntasannya sudah mencapai 90
sesuai dengan target yang diinginkan oleh peneliti. Ketuntasan hasil prestasi belajar siswa mencapai 98. Sekiranya penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke
siklus 3 karena indikator keberhasilan sudah terpenuhi. Perilaku kebebasan berpendapat siswa sudah nampak mengalami peningkatan yang cukup baik.
32
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian Sugiyono, 2010:148. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa yaitu dengan menggunakan tes tertulis dan skala nilai. Catatan anekdot, wawancara dan video digunakan untuk melihat perubahan perilaku kebebasan
berpendapat siswa.
3.4.1 Tes Tertulis
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah dan membutuhkan jawaban atau tanggapan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang Mardapi, 2008:67. Suwandi 2010:39 dalam bukunya menyebutkan bahwa tes merupakan suatu bentuk pertanyaan yang diajukan
kepada orang yang sedang dites. Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang diperoleh dengan memilih alternative jawaban yang disediakan. Bentuk tes ini
terdiri atas pernyataan pokok soal, alternatif jawaban yang disertai kunci jawaban dan pengecohnya.
Tes bentuk objektif atau dikenal dengan tes jawab singkat menuntut siswa memberikan jawaban secara singkat bahkan hanya memilih kode tertentu dari
beberapa alternatif jawaban. Jawaban dalam tes objektif bersifat pasti dan hanya ada kemungkinan satu jawaban benar. Jika siswa tidak menjawab benar,
kemudian dinyatakan salah dan tidak memiliki bobot tertentu. Pada umumnya, bentuk soal objektif seperti benar-salah untuk mengukur pengetahuan siswa
tentang fakta, definisi dan prinsip Sudjana, 1995:45. Pada penelitian ini, tersedia 10 item soal pilihan ganda dan 5 item soal
benar-salah untuk penilaian pada ranah kognitifnya. Adapun kisi-kisinya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Objektif Siklus 1
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : V
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 20122013
Standar Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama.
Kompetensi Dasar : 4.2. Mematuhi keputusan bersama.
33
Indikator Instrumental Soal Nomor
Pilihan Ganda Benar-
Salah
4.2.1. Menulis sebuah ungkapan kebebasan tentang
hal yang diinginkan. 1, 6
11 4.2.2.
Menyebutkan tiga hal tanggungjawab, hak dan kewajiban yang harus dipahami sesudah
keputusan bersama disepakati. 2, 7
12 4.2.3.
Mengemukakan alasan memilih ungkapan kebebasan tentang hal yang diinginkan.
3, 8 13
4.2.4. Menyimpulkan berbagai kegiatan siswa yang
berdasarkan keputusan bersama. 4, 9
14 4.2.5.
Menerapkan tiga hal tanggungjawab, hak dan kewajiban yang harus dipahami sesudah
keputusan bersama disepakati dalam suatu kegiatan.
5, 10 15
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Objektif Siklus 2
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : V
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 20122013
Standar Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama.
Kompetensi Dasar : 4.2. Mematuhi keputusan bersama.
Indikator Instrumental Soal Nomor
Pilihan Ganda
Benar- Salah
4.2.1. Menulis sebuah ungkapan kebebasan tentang
hal yang diinginkan. 1, 6
11 4.2.2.
Menyebutkan tiga hal tanggungjawab, hak dan kewajiban yang harus dipahami sesudah
keputusan bersama disepakati. 2, 7
12 4.2.3.
Mengemukakan alasan memilih ungkapan kebebasan tentang hal yang diinginkan.
3, 8 13
4.2.4. Menyimpulkan berbagai kegiatan siswa yang
berdasarkan keputusan bersama. 4, 9
14 4.2.5.
Menerapkan tiga hal tanggungjawab, hak dan kewajiban yang harus dipahami sesudah
keputusan bersama disepakati dalam suatu kegiatan.
5, 10 15
Peneliti melakukan penilaian pada ranah afektif siswa dengan skala sikap. Siswa mengisi lembar skala sikap yang disediakan oleh peneliti.
34
3.4.2 Skala Nilai
Penilaian pada aspek psikomotorik menggunakan penilaian nontes yakni dengan skala nilai. Skala nilai adalah sebuah daftar yang memuat sejum;ah
pernyataan, gejala atau perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Rentangan nilai ini
dapat berbentuk huruf A, B, C, D, angka 1 sampai dengan 10 atau suatu kategori rendah, sedang, tinggi dan sebagainya Masidjo, 1995:66-67.
3.4.2 Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah riwayat tertulis, deskriptif dan longitudinal tentang hal yang terjadi di kelas baik itu dalam bentuk perkataan maupun perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang dalam waktu tertentu. Deskripsi yang dibuat harus seakurat mungkin agar informasi yang diperoleh layak digunakan untuk keperluan
penjelasan ataupun penafsiran Muslich, 2010: 60.
3.4.2 Pedoman Wawancara
Wawancara dalam penelitian tindakan kelas dapat berlangsung dalam empat kondisi Hopkins, 2011:190 yaitu “dapat dilaksanakan antara guru dan
siswa, observer dan siswa, siswa dan siswa, guru dan observer.” Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti adalah wawancara antara guru dan observer. Wawancara semacam ini seringkali menjadi sumber informasi yang sangat produktif bagi
observer. Saat melakukan wawancara, peneliti menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur yang membantu peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan
daftar pertanyaan yang sudah dibuat oleh peneliti, namun masih dimungkinkan adanya pertanyaan lanjutan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh nara
sumber.
35
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru Lembar Wawancara
Siklus ke- :
Hari, tanggal :
No Indikator Sikap
Pernyataan
1 Berani berbicara
secara spontan. -
Apakah siswa sudah berani berbicara secara spontan?
- Apakah hal yang dibicarakan siswa sudah sesuai
dengan konteks pembicaraan? 2
Memberi pendapat dengan cara yang
santun. -
Apakahsiswa mengangkat tangannya sebelum menyampaikan pendapatnya?
- Apakah bahasa yang digunakan siswa untuk
menyampaikan pendapat sudah santun? 3
Memperingatkan orang lain ketika
melakukan tindakan yang merugikan
sesama. -
Apakah siswa sudah ikut berperan untuk mengingatkan orang lain yang tindakkannya
merugikan sesama? -
Bagaimana cara siswa untuk memperingatkan orang lain ketika tindakannya merugikan
sesama?
3.4.4 Video
Merekam dengan video merupakan salah satu metode penelitian untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan transkrip-transkrip penting dalam
penelitian. Rekaman dari video dapat membantu peneliti memperoleh data yang spesifik dan akurat menurut aspek tertentu dalam pengajarannya Hopkins, 2011
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1 Uji Validitas Instrumen
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila “insturmen tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur” Widoyoko, 2009:128. Dapat
dikatakan juga bahwa validitas berkaitan dengan ketepatan sebuah alat ukur. Instrumen yang sudah valid dapat menghasilkan data yang valid. Jika data yang
dihasilkan dari penyajian instrumen itu valid, maka secara otomatis instrumen tersebut juga valid.
Suatu tes juga dapat dikatakan valid setelah diperbandingkan dengan tes lain yang telah valid Masidjo, 1995. Apabila hasilnya menunjukkan kesesuaian
dengan hal yang akan diukur, maka dapat dikatakan bahwa tes tersebut memiliki
36
taraf validitas tertentu dan harus dicari sejauh mana taraf korelasinya atau taraf validitasnya. Koefisien validitas tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien
antara -1,00 sampai dengan 1,00 dengan taraf signifikasi 1 dan 5. Besar koefisien tersebut adalah:
Tabel 3.4 Kriteria besar koefisien validitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
Hasil perhitungan validitas dengan program komputer SPSS 16 Statistical Product and Service Solution menunjukkan bahwa dari 40 butir soal yang
diujikan pada 37 siswa, 20 butir soal dinyatakan valid. Hasil uji validitas soal yang valid dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil uji validitas
No Pearson Correlation
Sig. 2-Tailed Keputusan
1 0.341
0.039 Valid
2 0.332
0.045 Valid
3 0.090
0.595 Tidak Valid
4 .
. Tidak Valid
5 0.433
0.007 Valid
6 0.260
0.121 Tidak Valid
7 0.548
0.000 Valid
8 -0.141
0.405 Tidak Valid
9 0.627
0.000 Valid
10 0.509
0.001 Valid
11 .
. Tidak Valid
12 0.403
0.013 Valid
13 0.339
0.040 Valid
14 0.057
0.740 Tidak Valid
15 0.159
0.347 Tidak Valid
16 0.409
0.012 Valid
17 .
. Tidak Valid
18 0.440
0.006 Valid
19 0.497
0.002 Valid
20 0.374
0.023 Valid
21 .
. Tidak Valid
22 0.169
0.319 Tidak Valid
23 0.070
0.680 Tidak Valid
24 0.339
0.040 Valid
25 0.440
0.006 Valid
26 0.228
0.174 Tidak Valid
27 0.416
0.010 Valid
37
No Pearson Correlation
Sig. 2-Tailed Keputusan
28 0.228
0.174 Tidak Valid
29 0.040
0.816 Tidak Valid
30 0.124
0.464 Tidak Valid
31 0.678
0.000 Valid
32 -0.198
0.241 Tidak Valid
33 0.210
0.211 Tidak Valid
34 0.482
0.002 Valid
35 0.523
0.001 Valid
36 0.242
0.149 Tidak Valid
37 .
. Tidak Valid
38 0,260
0.121 Tidak Valid
39 0.363
0.027 Valid
40 0.426
0.009 Valid
3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen tes disebut reliabel dapat dipercaya jika sudah diteskan berkali-kali tetap memberikan hasil yang ajeg konsisten. Ajeg tidak harus selalu
memiliki skor yang sama, skor dapat berubah namun dengan perubahan yang ajeg. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.
Instrumen yang valid sudah tentu reliabel, namun tetap perlu diadakan pengujian reliabilitas instrumen.
Tabel 3.6 Koefisien korelasi reliabilitas
Koefisisen Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi 0,71
– 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup 0,21
– 0,40 Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
Uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang valid. Hasil pengujian validitas didapati bahwa 20 soal telah valid. Hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan program komputer SPSS 16 Statistikal Product and Service Solution untuk item-item soal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kualifikasi Reliabilitas
Cron Alpha Kualifikasi
0.895 Tinggi
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach Alpha 0,60 Nunnaly dalam Ghozali, 2009:46. Tabel di atas menunjukkan harga
38
Cronbach Alpha sebesar 0,895. Hal tersebut menunjukkan bahwa 20 item soal tersebut reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpulan data.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Pemaparannya adalah sebagai berikut:
3.6.1 Tes
Tes dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian, pada siklus 1 dan siklus selanjutnya, atau bisa disebut juga dilakukan sejak pra siklus. Tes ini
dilakukan oleh siswa kelas V SDN Pakem 4 sebanyak 28 siswa dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal benar-salah untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada
kondisi awal. Hasil tes tertulis pada pra siklus ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya. Tes ini juga diberikan kepada siswa
sebagai evaluasi pembelajaran di akhir setiap siklus. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda, siswa diminta untuk memilih satu alternatif jawaban yang paling
tepat di antara beberapa alternatif jawaban yang lain. Kemudian untuk mengerjakan soal benar-salah, siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan-
pernyataan dengan menuliskan B jika pernyataan yang tersedia dianggap benar sedangkan siswa menuliskan jawaban S jika pernyataan yang tersedia dianggap
salah.
3.6.2 Skala Nilai
Peneliti membuat skala penilaian dengan menggunakan 9 gradasi penilaian rubrik pengamatan dalam dua aspek. Peneliti memberikan skor kepada setiap
siswa sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti kepada siswa yang mengacu pada rubrik pengamatan.
3.6.3 Catatan Anekdot
Peneliti membuat catatan anekdot pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung yang dibantu dengan teman peneliti yang membantu untuk membuat
anekdot. Segala kegiatan yang dilakukan siswa direkam dalam catatan anekdot.
39
3.6.4 Pedoman Wawacara
Metode wawancara semi-terstruktur digunakan peneliti terhadap guru dalam mendapatkan data yang tidak dapat dilakukan dalam pengamatan. Metode
semi-terstruktur dipilih peneliti karena peneliti menganggap bahwa metode ini sangat membantu peneliti untuk mendapat informasi sesuai dengan maksud
peneliti. Saat wawancara, peneliti menanyakan pertanyaan sesuai dengan topik yang dibuat peneliti yang sesuai dengan indikator. Peneliti lalu melanjutkan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan jawaban nara sumber.
3.6.5 Video
Saat dilakukan penelitian, peneliti dibantu oleh teman peneliti untuk membuat rekaman audiovisual dengan menggunakan handycam. Pembuatan
rekaman video dilakukan selama proses belajar mengajar di kelas berlangsung.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Berikut peneliti paparkan
teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian.
3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data dilakukan. Data-data yang telah diperoleh dari hasil catatan
anekdot, wawancara dan video kemudian disusun secara sistematis agar mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain dengan cara pengkodingan.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif yaitu mengolah dan mempersiapkan data; membaca keseluruhan data; dan menganalisis secara detail Creswell, 2009:276.
Selanjutnya peneliti mendeskripsikan hasil pengcodingan tersebut dan membuat laporan dalam bentuk narasi dan langkah terakhir adalah menginterpretasikan data
yang diperoleh.
40
3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka. Data kuantitatif yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan rumus-rumus statistik yang
sudah disediakan. Pengolahan data tersebut dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan komputer. Pada penelitian ini, pengolahan statistik
dilakukan untuk menghitung nilai rata-rata gabungan, menentukan nilai rata-rata terendah dan tertinggi, menghitung persentase ketuntasan prestasi belajar siswa
serta menghitung selisih persentasi nilai setiap siklus. Setelah hasil perhitungan data kuantitatif diperoleh, peneliti menyajikan hasil perhitungan tersebut dalam
bentu grafik batang.
3.8 Indikator Keberhasilan
Penelitian penerapan modul Living Values untuk memperbaiki perilaku kebebasan dan peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
PKn dengan Kompetensi Dasar “4.2 Mematuhi keputusan bersama” di SDN
Pakem 4 tahun pelajaran 20122013 akan dikatakan meningkat apabila pada perilaku kebebasannya, siswa menunjukkan kecenderungan perubahan perilaku
kebebasan yang semakin membaik. Perubahan perilaku kebebasan berpendapat tersebut dilihat dari sikap mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara,
berani berbicara secara spontan, memberi pendapat dengan cara yang santun, memperingatkan orang lain ketika melakukan tindakan yang merugikan sesame.
Sedangkan untuk prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.8 Tabel indikator keberhasilan tiap siklus
Indikator Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 75,00
52 90
Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat apabila dilihat dari kondisi awal, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM semakin meningkat.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat hingga 90.
41
3.9 Waktu Pelaksanaan Penelitian