Teori Perkembangan Moral Kohlberg Teori Kecerdasan Moral Borba
16
Piaget mengemukakan bahwa tahap-tahap perkembangan moral anak baru dimulai pada usia 6 tahun, ketika anak-anak melakukan transisi dari tahap
praoperasional ke tahap konkret operasional. Menurut Piaget dalam Djiwandono 2006 ada dua tahap perkembangan moral. Tahap pertama perkembangan moral
adalah heteronomous morality atau disebut juga moral realism atau morality of constraint. Heteronomous berarti tunduk pada peraturan yang berlaku tanpa
penalaran dan penilaian. Selama periode ini, anak-anak kecil secara konsisten dihadapkan pada orang tua dan orang dewasa lain yang mengatakan kepada
mereka tentang apa yang boleh mereka lakukan dan yang tidak boleh mereka lakukan. Bila anak melanggar aturan, maka secara otomatis mereka akan
mendapat hukuman. Tahap kedua adalah moralitas otonomi autonomous morality atau
moralitas atas kerjasama atau hubungan timbal balik morality of cooperation. Tahap ini muncul sebagai akibat berkembangnya dunia sosial anak yang semakin
luas, termasuk dunia remaja beserta kelompok-kelompoknya. Setelah berinteraksi dan bekerjasama secara terus-menerus dengan orang lain, pikiran tentang moral
mulai berubah. Anak menilai perilaku atas dasar tujuannya. Tahap ini biasanya dimulai pada anak yang berusia 7 atau 8 tahun dan berlanjut sampai umur 12
tahun atau lebih. Konsep anak tentang keadilan berubah pada anak yang berusia 5 dan 7 atau 8 tahun. Gagasan tentang benar salah yang diajarkan oleh orang tua
secara bertahap dimodifikasi. Bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah salah, tapi anak yang lebih besar, menilai bahwa berbohong tidak selalu salah pada situasi
tertentu. Tahap moralitas otonomi bertepatan dengan tahap operasional formal dan memungkinkan anak untuk melihat masalahnya dari berbagai sudut pandang dan
mempertimbangkan berbagai faktor untuk menyelesaikannya.