21
biasanya anak sudah memasuki masa sekolah yaitu sekolah dasar. Pada tahap ini anak belajar dengan menggunakan benda-benda konkret untuk mengembangkan
kemampuan kognitifnya. Anak bisa berpikir logis namun anak belum bisa berpikir secara abstrak. 4 Tahap operasional formal mencakup anak berusia 12-14 tahun.
Anak yang telah masuk dalam tahap formal bisa disebut sebagai anak remaja, mereka sudah bisa berpikir secara logis, ilmiah dan abstrak ketika menyelesaikan
suatu persoalan. Siswa kelas V SD termasuk ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahap
ini siswa sudah mulai berpikir logis. Mereka mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan menghubungkan dimensi yang satu dengan dimensi
yang lain. Siswa pada tahap operasional masih belum bisa berpikir abstrak, jadi mereka masih perlu diberi benda-benda konkret untuk membantunya dalam
berpikir.
2.1.3 Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan yang digunakan pada penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu penelitian tentang prestasi belajar, nilai moral dan Living
Values. Adapun hasil penelitian yang relevan dipaparkan peneliti sebagai berikut:
2.1.3.1 Penelitian Prestasi Belajar
Hasil penelitian yang dilakukan Kristiawan 2011 menunjukkan peningkatan minat dan prestasi belajar materi globalisasi menggunakan media
audiovisual mata pelajaran PKn kelas IV SD Kledokan semester genap tahun pelajaran 20112012. Hasil penelitian yang dilakukan Susanti 2011
menunjukkan peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir berpasangan dalam mata pelajaran PKn
siswa kelas II SD Negeri Tanjung semester 1 tahun pelajaran 20112012. Hasil penelitian di atas menunjukkan peningkatan prsetasi belajar
menggunakan media pembelajaran berupa audiovisual dan model pembelajaran kooperatif berpikir berpasangan dalam mata pelajaran PKn. Pada penelitian ini,
peneliti juga menggunakan media pembelajaran dan memasukkan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
22
2.1.3.2 Penelitian tentang Nilai Moral
Hasil penelitian yang dilakukan Yanti 2013 menunjukkan peningkatan perilaku moral anak dengan metode bercerita dengan media gambar orang-
orangan. Kasen 2006 dalam penelitiannya mendeskripsikan tentang hormat sebagai suatu sikap. Kasen menyebutkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya
serial, bukan daftar kata yang harus dipelajari. Pendidikan karakter lebih ditekankan pada isinya dan pengajar yang yang menarik dengan guru sebagai
modelnya. Ada 4 hal yang ditekankan Kasen untuk mengajarkan sikap hormat, yaitu 1 guru perlu menampilkan contohmodel karakter yang baik, 2 perlunya
menciptakan kerja sama, 3 melibatkan pengajaran akademik, 4 guru perlu mencintai kelasnya dan memberikan waktu serta usaha untuk membuat kelas yang
nyaman. Berdasarkan dua teori di atas disimpulkan bahwa perilaku moral anak
dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh metode dan guru. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode permainan dengan mengacu pada
modul Living Values.
2.1.3.3 Penelitian tentang Modul Living Values