22
2.1.3.2 Penelitian tentang Nilai Moral
Hasil  penelitian  yang  dilakukan  Yanti  2013  menunjukkan  peningkatan perilaku  moral  anak  dengan  metode  bercerita  dengan  media  gambar  orang-
orangan.  Kasen  2006  dalam  penelitiannya  mendeskripsikan  tentang  hormat sebagai suatu sikap. Kasen menyebutkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya
serial,  bukan  daftar  kata  yang  harus  dipelajari.  Pendidikan  karakter  lebih ditekankan  pada  isinya  dan  pengajar  yang  yang  menarik  dengan  guru  sebagai
modelnya.  Ada  4  hal  yang  ditekankan  Kasen  untuk  mengajarkan  sikap  hormat, yaitu  1  guru  perlu  menampilkan  contohmodel  karakter  yang  baik,  2  perlunya
menciptakan  kerja  sama,  3  melibatkan  pengajaran  akademik,  4  guru  perlu mencintai kelasnya dan memberikan waktu serta usaha untuk membuat kelas yang
nyaman. Berdasarkan  dua  teori  di  atas  disimpulkan  bahwa  perilaku  moral  anak
dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh metode dan guru. Pada penelitian  ini,  peneliti  menerapkan  metode  permainan  dengan  mengacu  pada
modul Living Values.
2.1.3.3 Penelitian tentang Modul Living Values
Hawkes  2009  memaparkan  bukti  dampak  dari  pendidikan  nilai  melalui penerapan  Living  Values  berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Profesor
Terry  Lovat  dan  rekan-rekannya  di  Universitas  Newcastle,  Australia.  Penelitian tersebut  menunjukkan  efek  positif  dari  pendidikan  nilai  pada  hubungan  sekolah,
suasana sekolah, kesejahteraan siswa, dan peningkatan akademik. Hasil penelitian yang  dilakukan  oleh  Ismun  Nisa  Nadhifah  dan  Ika  Kartika  2012  menunjukkan
peningkatan  pemahaman  nilai-nilai  budi  pekerti  kepada  siswa  dengan  penerapan Living Values Education Program.
Kedua  penelitian  menunjukkan  bahwa  LVEP  dapat  dimodifikasi  dengan mengembangkan materi dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
Melaui penerapan  LVEP,  siswa  diharapkan  mampu  menintegrasikan  nilai-nilai  budi
pekerti  dalam  modifikasi  pembelajaran  PKn.  Pada  penelitian  ini,  peneliti menggunakan  modul  Living  Values  untuk  meningkatkan  perilaku  kebebasan
23
berpendapat  siswa.  Literature  map  pada  penelitian  ini  dapat  dilihat  pada  bagan 2.1.
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan  karakter  perlu  diperkenalkan  sejak  dini.  Sebagai  sebuah institusi  pendidikan  dasar,  sebuah  sekolah  dasar  mempunyai  kewajiban  untuk
turut  serta  menyelenggarakan  pendidikan  karakter.  Mata  pelajaran  di  sekolah dasar  yang  mengandung  pendidikan  karakter  adalah  mata  pelajaran  PKn.
Pembelajaran  PKn  mengajarkan  siswa  untuk  mengembangkan  dan  melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai tersebut
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Namun  dari  pengamatan  di  lapangan,  peneliti  belum  mendapati  siswa  kelas  V
SDN  Pakem  4  Yogyakarta  berperilaku  seperti  yang  diharapkan,  yaitu  contohnya dalam perilaku menghargai kebebasan dan pendapat orang lain. Selain dilihat dari
perilaku kebebasan siswa yang masih kurang baik, prestasi belajarnya pun rendah. Pada kondisi awal, nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM.
Peneliti  ingin  memecahkan  kedua  masalah  tersebut  yaitu  prestasi  belajar dan  perilaku  kebebasan  berpendapat  siswa  yang  masih  rendah  dengan
menggunakan  Penelitian  Tindakan  Kelas.  PTK  memiliki  langkah  yang  disebut siklus  di  mana  setiap  siklus  ada  4  fase  yaitu  perencanaan,  pelaksanaan,
pengamatan  dan  refleksi.  Pada  pembelajaran  di  setiap  siklus,  peneliti menggunakan penerapan  modul  Living  Values  dan  model pembelajaran  Problem
Based  Learning  pada  pembelajaran  PKn.  Peneliti  menggunakan  modul  Living Values karena dalam modul Living Values terdapat banyak pelajaran tentang nilai-
nilai dalam sikap hormat dan salah satunya adalah tentang kebebasan. Penerapan  modul  Living  Values  diharapkan  mampu  meningkatkan
prestasi  belajar  dan  mengubah  perilaku  kebebasan  berpendapat  siswa  kelas  V ssemester genap SDN Pakem 4 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Alur dalam
kerangka berpikir dapat diperjelas dengan melihat bagan 2.2.
2.3 Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :