bahasa.  Unsur-unsur  intrinsik  yang  terdapat  dalam  penelitian  ini  terbatas  pada tokoh  dan  penokohan,  latar,  dan  alur  karena  unsur-unsur  intrinsik  tersebut  yang
dibutuhkan peneliti untuk menganalisis konflik batin tokoh Sasana dan Jaka Wani dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari.
2.2.2.1 Tokoh dan Penokohan
Tokoh  cerita  character,  menurut  Abrams  dalam  Nurgiyantoro,  2007: 165  adalah  orang  -orang  yang  ditampilkan  dalam  suatu  karya  naratif,  atau
drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu  seperti  yang  diekspresikan  dalam  ucapan  dan  apa  yang  dilakukan  dalam
tindakan.  Selain  itu,  tokoh  juga  merupakan  individu  yang  berkesan  hidup, memiliki  ciri-ciri  kejiwaan,  dan  ciri-ciri  kemasyarakatan  Hariyanto,  2000:  34.
Berdasarkan  perbedaan  sudut  pandang  dan  tinjauan,  seorang  tokoh  dapat dikategorikan  ke  dalam  tiga  jenis,  yaitu  berdasarkan  tingkat  pentingnya  tokoh
dalam  sebuah  cerita,  berdasarkan  fungsi  penampilan  tokoh,  dan  berdasarkan perwatakannya.
Menurut  Nurgiyantoro  2007:  176,  berdasarkan  tingkat  pentingnya  tokoh  dalam sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi :
a. Tokoh Utama
Tokoh  utama  adalah  tokoh  yang  diutamakan  penceritaanya  dalam  prosa yang bersangkutan Wahyuningtyas  Santosa, 2011: 3. Sayuti dalam Wiyatmi,
2006:  31  mengungkapkan  bahwa  ada  tiga  cara  untuk  menentukan  tokoh  utama atau  sentral.  Pertama,  tokoh  itu  yang  paling  terlibat  dengan  makna  atau  tema.
Kedua,  paling  banyak  berhubungan  dengan  tokoh  lain.  Ketiga,  paling  banyak
memerlukan  waktu  penceritaan.  Tokoh  utama  dalam  sebuah  novel  mungkin  saja lebih dari seorang, meskipun  kadar keutamaannya tidak selalu  sama. Keutamaan
mereka  ditentukan  oleh  dominasi,  banyaknya  penceritaan,  dan  pengaruhnya terhadap perkembangan plot secara keseluruhan.
b. Tokoh Tambahan
Tokoh  tambahan  adalah  tokoh  yang  tidak  sentral  kedudukannya  dalam cerita  tetapi  kehadirannya  sangat  diperlukan  untuk  mendukung  tokoh  utama
Wahyunintyas  Santoso, 2011: 3. Tokoh-tokoh  cerita  sebagaimana  dikemukakan  di  atas,  tidak  akan  begitu
saja  hadir kepada  pembaca.  Mereka  memerlukan  “sarana”  yang  memungkinkan
kehadirannya.  Ada  dua  cara  menggambarkan  watak  tokoh  yaitu  secara  langsung telling, analitik dan tak langsung showing, dramatik Nurgiyantoro, 2007: 195-
210. Berikut penjelasan kedua teknik tersebut : a
Teknik Langsung telling, analitik Tokoh  cerita  hadir  dan  dihadirkan  oleh  pengarang  kehadapan  pembaca
secara  tidak  berbelit-belit  dan  disertai  deskripsi  kehadirannya,  yang  mungkin berupa sikap, watak, tingkah laku, atau juga ciri fisiknya.
b Teknik tak langsung showing, dramatik
Pengarang  tidak  mendeskripsikan  secara  eksplisit  sifat  serta  tingkah  laku tokoh. Pengarang membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kehadirannya
sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan. Penokohan adalah pelukisan gambaran  yang jelas tentang seseorang  yang
ditampilkan  dalam  sebuah  cerita  Nurgiyantoro,  2007:  165.  Sedangkan  menurut
Wahyuningtyas    Santosa  2011:  5,  penokohan  mengacu  pada  teknik perwujudan  dan  pengembangan  tokoh  dalam  sebuah  cerita.  Jadi  dapat
disimpulkan  bahwa  pengertian  dari  tokoh  adalah  orang  yang  memainkan  suatu adegan  dalam  cerita,  sedangkan  penokohan  adalah  watak  atau  karakter  yang  ada
dalam setiap tokoh.
2.2.2.2 Latar
Latar atau setting disebut juga landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat,  hubungan  waktu,  dan  lingkungan  sosial  tempat  terjadinya  peristiwa-
peristiwa  yang  diceritakan  Abrams  dalam  Nurgiyantoro,  2007:  216.  Menurut Wiyatmi  2006:40,  latar  memiliki  fungsi  untuk  memberi  konteks  cerita.  Oleh
karena  itu,  dapat  dikatakan  bahwa  sebuah  cerita  terjadi  dan  dialami  oleh  tokoh disuatu tempat tertentu, pada suatu masa, dan lingkungan masyarakat tertentu.
Menurut  Nurgiyantoro  2007:  227-234,  unsur  latar  dapat  dibedakan  ke dalam tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial.
a. Latar Tempat