4.6 Konflik  Batin  Akibat  Tidak  Terpenuhi  Kebutuhan-kebutuhan  Dasar
Tokoh Sasana
Berdasarkan  kebutuhan-kebutuhan  dasar  yang  tidak  terpenuhi  dalam  hidup Sasana, maka menyebabkan konflik batin yang dialami oleh Sasana, yaitu
4.6.1 Rasa Takut
Rasa takut adalah salah satu konflik batin yang dialami oleh Sasana akibat kebutuhan  dasar  yang  tidak  terpenuhi.  Sasana  merasa  dirinya  terancam  saat  dia
dipukuli dan diperas oleh kelompok geng di sekolahnya waktu SMA, dapat dilihat pada  kutipan  164  dan  165.  Selanjutnya  Sasana  juga  mengalami  rasa  tidak
aman  ketika  dia  di  penjara  di  Sidoarjo,  di  sana  dia  diperkosa  dan  dipukuli  oleh anggota  tentara  yang  mengkapnya,  itu  terlihat  pada  kutipan  167  dan  168.
Akibat,  dibayangi  oleh rasa takut Sasana harus  masuk ke Rumah Sakit Jiwa, dia dianggap tidak waras. Itu terlihat pada kutipan 169.
Selain  itu,  ketakutan  Sasana  juga  dialami  ketika  semua  barang  dan uangnya dirampas oleh preman-preman pasar, tidak ada yang mau menolongnya.
Itu  terlihat  pada  kutipan  170.  Tidak  terpenuhinya  kebutuhan  untuk  aktualisasi diri,  membuat  Sasana  merasa  takut  orang-orang  tidak  menerima  keberadaan
dirinya. Itu terlihat pada kutipan 185 dan 186.
4.6.2 Tidak percaya diri
Kebutuhan  dasar  yang  tidak  terpenuhi  dalam  diri  Sasana  juga menyebabkan  dirinya  tidak  percaya  diri.  Kutipan  176,  Sasana  merasa  malu
tinggal  di  lingkungan  pada  umumnya,  ia  tidak  siap  orang-orang  tidak  mau menerima  dirinya.  Kutipan  175,  juga  menggambarkan  kalau  Sasana  merasa
malu  dan  tidak  percaya  diri  berdandan  perempuan  ketika  mengisi  acara  di  salah satu  hajatan  warga  desa,  dia  merasa  orang-orang  menertawai  dan  menghinanya.
Selain  itu  kutipan  180  juga  menceritakan  hilangnya  kepercayaan  diri  Sasana ketika  dia  sedang  mengamen  di  alun-alun,  beberapa  orang  menghampirinya  lalu
meremas  dada  Sasana.  Mendapat  perlakuan  seperti  membuat  dia  merasa dipermalukan  dan  tidak  dihargai.  Tidak  terpenuhi  kebutuhan  akan  cinta  juga
membuat  konflik  batin  dalam  diri  Sasana.  Sasana  malu  dan  tidak  percaya  diri ketika  tetangga  rumah  tahu  bahwa  orangtuanya  memiliki  anak  seperti  dia.  Itu
terlihat pada kutipan 177.
4.6.3 Emosional