Emosional Frustasi Konflik Batin Akibat Tidak Terpenuhi Kebutuhan-kebutuhan Dasar

malu dan tidak percaya diri berdandan perempuan ketika mengisi acara di salah satu hajatan warga desa, dia merasa orang-orang menertawai dan menghinanya. Selain itu kutipan 180 juga menceritakan hilangnya kepercayaan diri Sasana ketika dia sedang mengamen di alun-alun, beberapa orang menghampirinya lalu meremas dada Sasana. Mendapat perlakuan seperti membuat dia merasa dipermalukan dan tidak dihargai. Tidak terpenuhi kebutuhan akan cinta juga membuat konflik batin dalam diri Sasana. Sasana malu dan tidak percaya diri ketika tetangga rumah tahu bahwa orangtuanya memiliki anak seperti dia. Itu terlihat pada kutipan 177.

4.6.3 Emosional

Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, membuat Sasana emosi dengan apa yang dialaminya. Pada kutipan 170. Sasana merasa marah dengan orang-orang yang selalu memukuli dan menghinanya, dia mencoba untuk berani melawan tetapi pada akhirnya Sasana yang kembali kalah. Kutipan 166, ketika dia dipukuli dan diperas oleh kelompok Geng di sekolahnya membutanya emosi. Kasusnya tidak dapat diproses karena salah satu anggota Geng merupakan anak jenderal. Kurangnya penghargaan akan dirinya membuat Sasana emosional, itu terlihat pada kutipan 180, ketika dadanya diremas oleh beberapa orang mabuk, Sasana menghajarnya habis-habisnya namun kemudian dilerai oleh Jaka. Selain itu ketika konsernya di Malang, Sasana kembali dipermalukan oleh Laskar yang dipimpin oleh Jaka. Dia kembali ditelanjangi dan dimasukkan ke penjara oleh temannya sendiri, itu menyebabkan Sasana emosi dan mencoba untuk melawan, itu terlihat pada kutipan 182.

4.6.4 Frustasi

Kebutuhan akan rasa aman dan aktualisasi diri yang tidak terpenuhi menyebabkan Sasana mengalami frustasi. Itu terlihat pada kutipan 163, Sasana menyukai musik dangdut. Waktu dia kecil dia dipaksa oleh orangtuanya untuk menyukai piano. Sasana merasa frustasi dan tersiksa dengan aturan yang dibuat oleh orangtuanya, tiap pagi dan sore dia harus ikut les piano. Sasana juga mengalami frustasi dan depresi setelah keluar dari penjara, dia merasa semua orang akan menangkapnya dan akan memukulinya. Rasa takut yang selalu membayanginya membuat dia frustasi dan akhirnya orangtuanya memasukkan dia ke Rumah Sakit Jiwa. Itu terlihat pada kutipan 169. Pada kutipan 184, 185, 186, dan 187, terlihat Sasana menyesal dilahirkan menjadi seorang laki-laki. Dia juga merasa hidupnya ada yang salah, tiap apa yang dilakukan selalu salah sehingga orang-orang selalu menyingkirkan, menghina, dan meremehkan dia.

4.6.5 Kesedihan

Dokumen yang terkait

Diskriminasi Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari

19 180 61

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKYMADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 3 15

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 4

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 12

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 2 9

Dinamika struktur kepribadian dan identitas gender tokoh Sasana dalam novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari.

1 3 81

Konflik batin tokoh Keenan dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari : tinjauan psikologi sastra dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA.

2 39 157

KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

1 1 17

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI.

0 0 1