253
5.19.5 Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning
Gambar 5.197 Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning
Di unduh dari : Bukupaket.com
254
Keterangan : Puli A
= 20 cm Puli A
= 32 cm Roda gigi C
= 61 gigi Roda gigi D
= 160 gigi Roda gigi E
= 48 gigi Roda gigi F
= 170 gigi Roda gigi G
= 84 gigi Roda gigi H
= 15 gigi Roda gigi I
= 135 gigi Roda gigi K
= 30 – 40 gigi Roda gigi L
= 40 gigi Roda gigi M = 40 gigi
Roda gigi N = 20 gigi
Roda gigi O = 22 gigi
Roda gigi P = 44 gigi
Roda gigi Q = 56 gigi
Roda gigi R = 30 gigi
Roda gigi S = 20 gigi
Roda gigi T = 71 gigi
Roda gigi U = 24 gigi
Roda gigi V = 63 gigi
Roda gigi W = 38 gigi Roda gigi X
= 20 gigi Roda gigi Y
= 20 gigi Roda gigi Z
= roda gigi cacing Selain roda gigi M berhubungan
dengan roda gigi P. satu poros dengan P terdapat roa gigi Q
yang berhubungan dengan roda gigi R. Pada poros roda gigi R
terdapat rol peregang belakang. Secara singkat, hubungan dari
sumber gerakan motor ke pasangan rol-rol peregang pada
gambar susunan roda gigi mesin Ring Spinning dapat
diikuti sebagai berikut : Motor puli A; puli B; roda gigi
C; roda gigi D; roda gigi E; roda gigi F; roda gigi G dan rol
peregang depan, roda gigi R, roda gigi I; roda gigi K; roda gigi
L; roda gigi M; roda gigi N; roda gigi O dan rol peregang tengah.
Dari roda gigi M; roda gigi P, roda gigi Q, roda gigi R dan rol
peregang belakang.
• Pergerakan Spindel Bobin
Pergerakan spindel bobin merupakan pergerakan yang
terpendek dibandingkan dengan pergerakan rol-rol peregangan
an pergerakan keretaring rail. Gerakan dimulai dari puli motor
A ke puli B, yang langsung memutarkan Tin rol. Gerakan
spindelbobin didapat dari putaran Tin-Rol, melalui spindel
tape.
• Pergerakan Kereta Ring Rail
Gerakan keretaring rail dimulai dari puli motor A ke puli B. satu
poros dengan puli B terdapat rol an roda gigi C. Roda gigi C
berhubungan dengan roda gigi D.
Seporos dengan D terdapat roda gigi E yang berhubungan
dengan roda gigi F. seporos dengan roda gigi F terdapat
roda gigi S yang berhubungan dengan roda gigi U melalui roa
gigi perantara T. Seporos dengan U, terdapat roda gigi V
yang berhubungan dengan roda gigi W. Satu poros dengan roda
gigi W terdapat roda gigi payung X yang berhubungan dengan
roda gigi payung Y. Roda payung Y pada bagian lainnya
Di unduh dari : Bukupaket.com
255
terdapat roda gigi cacing R
c
yang berhubungan dengan roda gigi Z. Satu poros dengan roda
gigi Z terdapat cam yang berbentuk eksentrik. Karena
perputaran dari eksentrik tersebut maka dengan peralatan
yang lain dapat menaikkan an menurunkan keretaring rail.
Gerakan naik turun ini dilakukan oleh peralatan yang dinamakan
Builder Motion. Secara singkat pergerakan keretaring rail apat
diikuti sebagai berikut : Motor puli A; roda gigi C; roda
gigi D; roda gigi E; roda gigi F; roda gigi S; roda gigi T; roda
gigi U; roda gigi V; roda gigi W; roda gigi X; roda gigi Y; roda
gigi Rc; roda gigi Z terpasang Cam untuk peralatan Builder
motion 5.19.6 Pemeliharaan
mesin Ring Spinning
Pemeliharaan mesin Ring Spinning meliputi :
1. Pembersihan rutin mesin dan penggantian traveller
setiah hari. 2. Pelumasan gear end dan
out end setiap 2 minggu. 3. Pelumasan spindel setiap 6
bulan. 4. Pelumasan bearing tin roll
setiap 6 bulan. 5. Pelumasan bearing bottom
roll setiap 3 bulan. 6. Centering lappet, antinode
ring dan spidelsetiap 1 tahun.
7. Setting bottom roll dan top roll setiap 1 tahun.
8. Pelumasan bearing gear end setia 4 tahun.
9. Kontrol jockey pulley setiap 2 tahun.
10. Kontrol lifting shaft dan rante gear end setiap 4 tahun.
11. Penggantian rubber cots
setiap 4 tahun. 12.
Pelumasan dan penggerin daan top roll setiap 1 tahun.
13. Pembersihan apron band
dan pengobatan top roll setiap 6 bulan.
5.19.7 Perhitungan Regangan Pada dasarnya cara