157
gigi R
14
; roda gigi R
13
; roda gigi R
12
rol peregang I. Roda gigi R
6
; roda gigi R
7
; roda gigi R
8
; rol peregang II. Roda gigi R
9
; roda gigi R
10
; roda gigi R
11
; rol peregang III.
5.14.5.3 Putaran Rol Penggilas Calender
Puli motor A berhubungan dengan puli B satu poros
dengan B terdapat roda gigi R
16
yang berhubungan dengan roda gigi R
18
terdapat rol penggilas I yang berhubungan dengan rol
penggilas II melalui roda gigi R
19
dan R
20
. Secara singkat, hubungan
sumber gerakan ke rol penggilas dapat diikuti sebagai
berikut : Puli A; puli B; roda gigi R
17
, roda gigi R
18
; rol penggilas.
5.14.5.4 Tetapan Regangan Seperti pada mesin-mesin
sebelum mesin Drawing, maka tetapan regangan dapat dihitung
dari perhitungan regangan mekanik dengan memisalkan
roda gigi Pengganti Regangan = 1.
RM =
penyuap rol
permukaan Kecepatan
penggilas rol
permukaan Kecepatan
Dimisalkan rol penyuap berputar 1 kali, maka rol penggilas akan berputar.
= 1 ·
2 1
R R
·
3 2
R R
·
5 4
R R
·
6 5
R R
·
13 12
R R
·
15 14
R R
·
27 16
R R
·
18 17
R R
= 1 ·
30 58
·
47 30
·
43 20
·
25 43
·
RPR 50
·
30 120
·
70 27
·
53 70
putaran RM =
30 ·
· 53
· 70
· 30
· RPR
· 25
· 43
· 47
· 30
75 ·
· 70
· 27
· 120
· 50
· 43
· 20
· 30
· 58
· 1
=
RPR 56
, 271
Tetapan regangan = 271,56
5.14.5.5 Regangan Mekanik Regangan mekanik dapat
dihitung dengan membandingkan kecepatan
permukaan rol penggilas dengan kecepatan permukaan
dari rol penyuap. Hasil perhitungan disini adalah
Di unduh dari : Bukupaket.com
158
merupakan regangan jumlah dari mesin Drawing.
Menurut perhitungan di atas, didapat :
RM =
RPR 56
, 271
Bila RPR yang digunakan, mempunyai gigi sebanyak 45,
maka :
RM =
45 56
, 271
= 6,034 Regangan jumlah dapat pula
dihitung dari hasil perkalian dari regangan masing-masing
bagian dari daerah Regangan. a
Regangan antara rol penyuap dan rol I.
RM =
penyuap rol
permk Kec
I rol
permk Kec
. .
=
30 ·
· 1
30 ·
· 25
20 ·
47 58
· 1
= 0,987
b Regangan antara rol I dan rol
II RM =
I rol
permk Kec
II rol
permk Kec
. .
=
25 ,
1 30
. 3,14
. 1
30 .
3,14 .
20 25
. 1
c Regangan antara rol II dan rol
III RM =
II rol
permk Kec
III rol
permk Kec
. .
=
63 ,
1 30
. 3,14
. 1
25 .
3,14 .
20 49
. 25
20 .
1
d Regangan antara rol III dan rol
IV RM =
III rol
permk Kec
IV rol
permk Kec
. .
=
25 .
3,14 .
1 30
. 3,14
. 30
120 .
45 50
. 49
20 .
1
= 2,18
e Regangan antara rol IV dan rol
penggilas RM =
IV rol
permk Kec
penggilas rol
permk Kec
. .
=
27 ,
1 30
. 3,14
. 1
75 .
3,14 .
53 27
. 1
Regangan jumlah antara rol penyuap dan rol penggilas
= 0,987 x 1,25 x 1,63 x 2,18 x 1,27
= 5,57
Di unduh dari : Bukupaket.com
159
5.14.5.6 Regangan Nyata Regangan nyata dapat dihitung
dengan membandingkan berat bahan masuk persatuan
panjang tertentu dan berat bahan keluar persatuan panjang
tertentu. Atau dapat pula membandingkan antara nomor
bahan keluar dengan nomor bahan masuk untuk sistem
nomor Ne
1
. Misalkan mesin Drawing
mengolah sliver Carding yang mempunyai Ne
1
0,149 dan disuapkan dengan 6 rangkapan.
Sedangkan hasilnya berupa sliver yang mempunyai nomor
Ne
1
0,145. Maka regangan nyata dapat dihitung sebagai
berikut :
RN =
masuk Nomor
keluar No
Rangkpn .
·
=
145 ,
149 ,
6 x
= 6,16 Bila limbah yang dihasilkan
selama proses pada mesin Drawing adalah sebesar 2,
maka : RM =
100 2
100 −
· RN =
100 98
· 6,16 = 6,037
5.14.6 Perhitungan Produksi Produksi mesin Drawing, pada