9
berkembang karena disamping efisien juga hasil-hasil
pengujiannya lebih teliti. Alat yang digunakan Pressley Tester
yang dilengkapi dengan Klem dan tempat mengencangkan
Klem.
Gambar 2.8 Skema Pressley Cotton Fibre Strength Tester
Keterangan : 1. Skala Kekuatan Presley
2. Gerobak 3. Tempat
memasukkan klem
serat
Gambar 2.9 Vise
tempat mengencangkan klem Gambar 2.10
Klem Serat dan Kunci Pas Keterangan :
1. Klem serat 2. Kunci pas
2.7.3 Kehalusan Serat Kehalusan serat dinyatakan
dengan perbandingan antara panjang serat dengan lebarnya.
Perbandingan ini harus lebih besar dari seribu. Pada suatu
Di unduh dari : Bukupaket.com
penampang yang tertentu, jumlah serat-serat yang halus
akan lebih banyak dibandingkan jumlah serat-serat yang lebih
kasar. Dengan demikian permukaan gesekan untuk
serat-serat yang halus lebih besar, sehingga kemungkinan
terjadinya penggelinciran juga berkurang, sehingga benang
makin kuat. Kehalusan dari serat juga ada
batasnya, karena pada serat yang berasal dari kapas yang
muda akan memberikan ketidakrataan benang. Benang
yang kurang baik karena kapas yang muda, akan menimbulkan
nep. Alat yang digunakan untuk mengukur kehalusan serat
adalah Micronaire atau Arealometer.
Gambar 2.11 Micronaire
Keterangan : 1. Udara
masuk 2. Pedal
3. Aliran udara
4. Knop pengatur tekanan 5. Knop pengatur penunjuk
6. Knop penera
7. Kran pemasukkan udara 8. Master
plug 9. Ruangan kompresi serat
10. Manometer 11. Penunjuk
12. Plunger kompresi 13. Penyaring udara
14. Manometer Tabel 2.1 :
Penilaian Serat Kapas terhadap Kehalusan
Microgram per inch
Kehalusan Dibawah 3
3,0 – 3,9 4,0 – 4,9
5,0 – 5,9 6,0 ke atas
Sangat Halus Halus
Cukup Kasar
Sangat Kasar
Di unduh dari : Bukupaket.com
11
2.7.4 Gesekan Permukaan Serat
Gesekan permukaan serat mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kekuatan benang. Makin bertambah baik
gesekan permukaannya, kemungkinan tergelincirnya
serat yang satu dengan yang lain makin berkurang, sehingga
benangnya akan lebih kua Serat yang halus biasanya
mempunyai antihan per satuan panjang yang lebih banyak dan
relatif lebih panjang sehingga gesekan permukaan seratnya
juga lebih baik.
2.7.5 Kekenyalan Serat Elastisitas
Serat yang baik harus memiliki kekenyalan sehingga pada
waktu serat mengalami tegangan tidak mudah putus.
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
BAB III BENANG
Benang adalah susunan serat- serat yang teratur kearah
memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan
tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut
pemintalan. Serat-serat yang dipergunakan
untuk membuat benang, ada yang berasal dari alam dan ada
yang dari buatan. Serat-serat tersebut ada yang mempunyai
panjang terbatas disebut stapel dan ada yang
mempunyai panjang tidak terbatas disebut filamen.
Benang-benang yang dibuat dari serat-serat stapel dipintal
secara mekanik, sedangkan benang-benang filamen dipintal
secara kimia. Benang-benang tersebut, baik
yang dibuat dari serat-serat alam maupun dari serat-serat
buatan, terdiri dari banyak serat stapel atau filamen. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh benang yang
fleksibel. Untuk benang-benang dengan garis tengah yang
sama, dapat dikatakan bahwa benang yang terdiri dari
sejumlah serat yang halus lebih fleksibel daripada benang yang
terdiri dari serat-serat yang kasar.
Gambar 3.1 Pemintalan Secara Mekanik
Keterangan : 1. Injakan
2. Kincir 3. Spindle
4. Gulungan
Benang
Gambar 3.2 Pemintalan Secara Kimia
Keterangan : 1. Spinnerette
2. Cairan koagulasi
3. Gulungan benang
Di unduh dari : Bukupaket.com