251
i. Bentuk gulungan benang normal, tetapi tidak penuh.
j. Bentuk gulungan benang tidak normal, karena bagian
bawahnya kosong. k. Bentuk gulungan benang
tidak normal, karena bagian tengah ada benang yang
tidak tergulung.
5.19.3.11 Proses Doffing a. Tentukan mesin yang akan
di doffing, cara menentukan doffing yang baik adalah
berpedoman pada hank meter yang ada pada mesin.
Bila angka yang ditentukan sudah dicapai maka saatnya
mesin harus didoffing.
b. Siapkan alat-alat doffing
yaitu kereta doffing lengkap dengan bobin kosong dan
box benang.
c. Pada mesin-mesin yang modern, saat doffing sudah
tertentu dan diatur dengan otomatis, yaitu ring rail akan
turun bila saatnya doffing tiba. Bahkan pada mesin-
mesin yang lebih modern doffingnyapun telah
dilakukan secara otomatis pula.
Untuk mesin-mesin yang konvensional doffingnya
dilakukan sebagai berikut : - matikan mesin dengan
menekan tombol OFF, sambil menurunkan ring rail.
5.19.4 Pengendalian Mutu Karena hasil mesin ring
spinning ini sudah berupa benang, maka control mutu
dilakukan pada semua factor yang turut menentukan mutu
benang antara lain : 5.19.4.1 Nomor benang
Pengujian nomor benang ini dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu : a. Dengan menimbang benang
sepanjang 1 lea atau 120 yards. Alat yang dipakai
adalah Grain Balance, dengan bantuan tabel atau
perhitungan dapat ditentukan nomornya.
b. Dengan menggunakan
Kwadrant Scale, dengan alat ini dapat dibaca langsung
nomornya, sampel benangnya juga berupa
benangnya sepanjang 1 lea atau 120 yards.
5.19.4.2 Kekuatan Benang Untuk menguji kekuatan
benangpun biasa dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.
Kekuatan benang per bundel, alat yang dipakai
Lea Tester yaitu dengan menarik benang sepanjang
1 lea, yang telah dibentuk bundel yang terdiri dari 80
rangkap. Kekuatan benang ini lazim dipakai dengan
satuan LbsLea.
Di unduh dari : Bukupaket.com
252
b. Kekuatan benang per helai, alat yang dipakai ada
bermacam-macam yang pada prinsipnya menarik
selembar benang dengan jarakpanjang tertentu.
Biasanya 50 cm, alat ini umumnya mempunyai
satuan dalam gram. Alat ini selain mencatat
kekuatannya juga mencatat mulurnya dalam persen.
5.19.4.3 Twist per Inch TPI Ini dimaksudkan untuk menguji
jumlah puntiran benang setiap inchnya, alat yang dipakai
adalah Twist Tester. Pada prinsipnya alat ini dipakai untuk
melepaskan puntiran benang dan atau memberikan puntiran
kembali dengan arah berlawanan.
Dengan menghitung jumlah putaran tersebut dapat pula
ditentukan berapa jumlah puntiran tersebut dapat pula
ditentukan berapa jumlah puntiran untuk panjang 1 inch
atau twist per inch. Biasanya pengujian ini dilakukan pada
panjang benang 5 inch atau 10 inch.
5.19.4.4 Ketidakrataan
Benang
Ketidakrataan benang diperiksa dengan peralatan Uster
Evenness Tester. Dengan alat ini akan diketahui Persentase
ketidakrataan dalam U atau CV . Alat ini kadang-kadang
dilengkapi juga dengan IP.1 yang dapat mengetahui jumlah
bagian-bagian yang mengecil, menggembung dan neps.
5.19.4.5 Putus Benang Putus benang selama proses
perlu pula diperiksa karena putus benang selain
mempengaruhi mutu benang juga berpengaruh besar
terhadap effisiensi produksi. Putus benang biasanya
diperiksa untuk tiap 100 spindel dalam waktu 1 jam.
5.19.4.6 Grade Benang Hal ini dimaksudkan menguji
mutu benang dari segi kenampakannya. Untuk itu
benang disusun pada sebuah papan dan dibandingkan
dengan standarnya. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan aalah : a. warna
b. kebersihan c. neps
d. bulu-bulu
benang e. kerataannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
253
5.19.5 Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning