Putaran Rol Penggilas pada Tetapan Regangan TR atau Draft Constant DC

129 Keterangan : A = puli, Ø 109 mm B = puli, Ø 460 mm C = puli, Ø 428 mm D = puli, Ø 280 mm Roda gigi R 1 = 29 gigi Roda gigi R 2 = 15 gigi Roda gigi R 3 = 8 gigi Roda gigi R 4 = 85 gigi Roda gigi R 5 = 24 gigi Roda gigi R 6 = 30 gigi Roda gigi R 7 = 40 gigi Roda gigi R 8 = 15 gigi Roda gigi R 9 = 71 gigi Roda gigi R 10 = 11 gigi Roda gigi R 11 = 30 gigi Roda gigi R 12 = 34 gigi Roda gigi R 13 = 12 – 24 RPR Roda gigi R 14 = 20 gigi Roda gigi R 15 = 12 gigi Roda gigi R 16 = 58 gigi Roda gigi R 17 = 32 gigi Roda gigi R 18 = 15 gigi Roda gigi R 19 = 15 gigi Roda gigi R 20 = 50 gigi Roda gigi R 21 = 30 gigi Roda gigi R 22 = 30 gigi Roda gigi R 23 = 21 gigi Roda gigi R 24 = 28 gigi Roda gigi R 25 = 23 gigi R 10 berhubungan dengan roda gigi R 12 melalui roda gigi perantara R 11 . Sedangkan dengan R 12 terdapat roda gigi payung R 13 . R 13 berhubungan dengan roda gigi payung R 14 . Poros R 14 memanjang ke arah panjang mesin dan pada bagian lain terdapat roda gigi R 15 . Roda gigi R 15 berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 16 . Pada poros R 16 terdapat rol lap.

5.13.7.2 Putaran Rol Penggilas pada

Coiler Puli motor A berhubungan dengan puli B. Seporos dengan puli B terdapat puli C yang berhubungan dengan puli D. Seporos dengan puli D terdapat roda gigi R 1 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 2 . Seporos dengan R 2 terdapat roda gigi R 3 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 4 . Satu poros dengan R 4 terdapat roda gigi R 5 yang berhubungan dengan roda gigi R 17 melalui roda gigi R 6 dan R 7 . Satu poros dengan R 17 terdapat roda gigi R 18 yang berhubungan dengan roda gigi 19 . Satu poros dengan R 19 terdapat roda gigi Di unduh dari : Bukupaket.com 130 R 20 yang berhubungan dengan roda gigi R 21 . Satu poros dengan R 21 terdapat roda gigi payung 22 yang berhubungan dengan roda gigi payung R 23 . Satu poros dengan R 23 pada bagian lain terdapat roda gigi payung R 24 yang berhubungan dengan roda gigi payung R 25 . Satu poros dengan R 25 terdapat rol penggilas pada coiler. Secara singkat urutan gerakan dari pusat gerakan ke rol penggilas pada coiler dapat diikuti sebagai berikut : Puli motor A; Puli B; Puli C; Puli D; Roda gigi R 1 ; Roda gigi R 2 ; Roda gigi R 3 ; Roda gigi R 4 ; Roda gigi R 5 ; Roda gigi R 6 ; Roda gigi R 7 ; Roda gigi R 8 ; Roda gigi R 9 ; Roda gigi R 10 ; Roda gigi R 11 ; Roda gigi R 12 ; Roda gigi R 13 ; Roda gigi R 14 ; Roda gigi R 15 ; Roda gigi R 16 ; Roda gigi R 17 ; Roda gigi R 18 ; Roda gigi R 19 ; Roda gigi R 20 ; Roda gigi R 21 ; Roda gigi R 22 ; Roda gigi R 23 ; Roda gigi R 24 ; Roda gigi R 25 ; Rol penggilas pada coiler.

5.13.7.3 Tetapan Regangan TR atau Draft Constant DC

Perhitungan Tetapan Regangan dilakukan dengan menghitung Regangan Mekanik RM dari gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding dengan memisalkan Roda gigi Pengganti Regangan RPR = 1. Bila rol lap berputar 1 satu putaran, maka putaran rol penggilas pada coiler : = 1 x 15 16 R R x 13 14 R R x 10 12 R R x 8 9 R R x 17 7 R R x 19 18 R R x 21 20 R R x 23 22 R R x 25 24 R R Bila R 13 adalah RPR memasukkan harga dalam Gambar 5.68 didapat putaran Rol penggilas pada Coiler : = 1 x 12 58 x RPR 20 x 11 34 x 15 71 x 32 40 x 15 15 x 30 50 x 21 30 x 23 28 putaran Pada gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding, diameter rol penggilas pada coiler = 58 mm dan diameter rol- lap = 164 mm. Maka : Di unduh dari : Bukupaket.com 131 RM = 164 1 58 23 28 21 30 30 50 15 15 32 40 15 71 11 34 12 12 58 x x x x x x x x x x x RPR x RM = RPR 2 , 2416 Tetapan Regangan TR atau Draft Constant DC = 2416,2.