Perhitungan Antihan Proses di Mesin Flyer Seperti telah diketahui bahwa

258 Karena bahan yang diolah adalah bahan kapas, maka Regangan Nyata dapat dihitung sebagai berikut : Regangan Nyata RN = NM Masuk Nomor NK Keluar Nomor Contoh : Mesin Ring Spinning digunakan untuk membuat benang kapas nomr Ne 1 20. mesin tersebut mempergunakan roving nomor Ne 1 1,78. Contoh : Mesin Ring Spinning digunakan untuk membuat benang kapas nomor Ne 1 20. Mesin tersebut mempergunakan roving nomor Ne 1 1,78. Regangan Nyata RN = NM Masuk Nomor NK Keluar Nomor RN = 78 , 1 20 = 11,24 Jadi regangan nyata = 11,24 Bila limbah yang terjadi selama proses pada mesin adalah sebesar 1, maka : RM = RN − 100 1 100 RM = 24 , 11 100 1 100 − RM = 11,13

5.19.8 Perhitungan Antihan

Twist Antihan diberikan terhadap benang yang baru keluar dari rol depan agar benang menjadi cukup kuat. Besar kecilnya antihan sangat mempengaruhi kekuatan benang. Makin besar antihan makin kuat benang yang dihasilkan. Tetapi pemberian antihan yang terlalu besar tidak menjamin kualitas benang. Agar benang yang dihasilkan memenuhi syarat- syarat yang diinginkan, maka antihan diberikan secukupnya hingga benang mempunyai kekuatan yang optimum. Jumlah antihan yang diberikan pada benang biasanya dinyatakan per satuan panjang. Satuan panjang dapat diambil dalam inch atau meter. Bila diambil satuan panjang inch, maka antihannya adalah Twist Per Inch TPI. Bila satuannya diambil dalam meter, maka antihannya adalah Antihan Per Meter APM. • Tetapan Antihan TA atau Twist Constant TC TPI = menit inch L menit N sp Keterangan : N sp = Kec. Putaran spindel L = Panjang bahan yang dikeluarkan Di unduh dari : Bukupaket.com 259 Apabila tin rol berputar n putaran per menit, maka spindel akan berputar : spindle diameter rol tin diameter n N sp . Kalau Diameter Tin-Rol = 250 mm dan diameter spindel = 25 mm, maka : N sp = n · menit put mm mm 25 250 = n . 10 putaran per menit Benang yang keluar dari rol depan apabila Tin rol berputar n ppm adalah : L= depan rol G E D C n . . . . = inch RPA n 1 . 7 22 . 84 . 160 61 . Jadi Twist Per Inch TPI = L N sp TPI = 1 . 7 22 . 84 . 160 61 . 10 . RPA n n = 1 . 22 . . 61 . 7 . 84 . 160 . 10 . RPA n n TPI = RPA 4 , 701 Semua angka-angka di atas adalah tetap kecuali RPA. Bila RPA dimisalkan = 1, dan dimasukkan dalam persamaan di atas, maka akan didapat Tetapan Antihan TA atau Twist Contact TC Tetapan Antihan TA TA = 04 , 701 1 04 , 701 TPI = TCW TC TPI atau RPA TA • Antihan Per Inch API Pada persamaan dimuka : RPA RPA TA TPI 04 , 701 dimana angka 701,04 adalah tetapan antihan. Apabila pada mesin Ring Spinning ini digunakan roda gigi pengganti antihan RPA = 40 gigi, maka akan didapat : 40 04 , 701 TPI TPI = 17,53 Seperti halnya pada mesin Flyer, maka pada mesin Ring Spinning terdapat pula persamaan-persamaan sebagai berikut : 1. Antihan per Inch = atau RPA Antihan Tetapan TCW Contact Twist inch per Twist Di unduh dari : Bukupaket.com 260 2. TPI TA RPA 3. TA TPI x RPA dimuka telah dikemukakan bahwa : RPA TA TPI dan L Nsp TPI Dari persamaan di atas dapat dikemukakan pula bahwa : 14. Twist Per Inch berbanding terbalik dengan delivery dari front roller, jadi berbanding terbalik dengan produksi. 15. Twist Per Inch berbanding terbalik dengan besarnya Roda gigi Pengganti Antihan RPA. 16. Roda gigi Pengganti Antihan RPA berbanding lurus dengan produksi. Berdasarkan uraian di atas, maka harus diingat bahwa pemakaian RPA harus disesuaikan dengan API untuk mendapatkan kekuatan benang yang optimum. API bergantung pula pada nomor benang yang akan dibuat. • Twist Multiplier atau Koefisien Antihan Dalam proses pembuatan benang, untuk mendapatkan kekuatan benang yang optimum dengan jumlah antihan per inch kecil, sangat bergantung dari panjang serat yang digunakan. Panjang serat ini akan mempengaruhi besarnya TPI = 1 Ne Keterangan : TPI = Twist Per Inch = Koefisien antihan atau Twist Multiplier Ne 1 = nomor benang yang dibuat Harga bergantung pada jenis dan panjang serat yang diolah. Berikut ini diberikan suatu contoh besarnya yang digunakan pada mesin Ring Spinning Type M-1. Tabel 5.9 Twist Multiplier Jenis Kapas Twist Multiplier Lusi Pakan Kapas Pendek Kapas Amerika pendek Kapas Amerika baik Kapas Mesir dan Sea Island 4,50 4,25 4,00 3,60 3,85 – 4,00 3,65 3,50 3,20 • Mengkeret Antihan MA atau Twist Contraction Di unduh dari : Bukupaket.com 261 Mengkeretnya benang sebagai akibat dari pemberian antihan, disebut mengkeret antihan atau Twist Contraction. Pengurangan panjang benang biasanya terjadi antara rol depan dan bobin. Pengurangan panjang ini biasa dinyatakan dalam persen . Dengan adanya pengurangan atau perubahan panjang benang yang dihasilkan, maka akan ada perubahan nomor benang yang dihasilkan oleh mesin. Misalnya benang kapas mempunyai nomor Ne1 20, ini berarti bahwa benang tersbut tiap berat 1 Satu pound mempunyai panjang 20 hank. Pada proses pembuatan benang terjadi mengkeret antihan misalnya sebesar 6 . Untuk membuat benang Ne1 20, dalam perhitungan regangannya harus menggunakan nomor benang yang belum mendapatkan antihan, yaitu benang yang baru keluar dari rol depan. Jadi benang yang diperhitungkan adalah : 20 , 21 20 100 106 x Agar mendapatkan bahan yang keluar dari rol depan mempunyai nomor Ne1 = 21,20 maka nilai regangan pada mesn tersebut harus dinaikkan, yang berarti bahwa regangan dibesarkan atau nomor roving dipertinggi.

5.19.9 Perhitungan Produksi Seperti halnya pada mesin