Prinsip Pembuatan Prinsip Pembuatan

2 - Teknologi Pembuatan Serat - Teknologi Pembuatan Benang - Teknologi Pembuatan Kain Tenun - Teknologi Pembuatan Kain Rajut - Teknologi Pembuatan Kain Tanpa Anyaman - Teknologi Pencelupan - Teknologi Pencapan - Teknologi Produk Pakaian Jadi - Teknologi Industri Produk Tekstil Mengingat luasnya cakupan Teknologi Tekstil dan kedalaman setiap bagian teknologi tekstil, dalam buku ini hanya akan dibahas tentang “Teknologi Pembuatan Benang” dan “Teknologi Pembuatan Kain Tenun”.

1.2 Prinsip Pembuatan

Benang Yang dimaksud dengan pembuatan benang adalah pengolahan serat stapel baik serat alam, serat buatan atau serat semi buatan semi sintetis menjadi benang yang memiliki sifat-sifat fisik tertentu. Proses pengolahan itu meliputi : - proses pembukaan - proses penarikan, dan - proses pemberian antihan atau sifat-sifat fisik tertentu yang diharapkan membe rikan : - kekuatan tarik - jumlah antihan per satuan panjang - kehalusan diameter benang Untuk mendapatkan sifat-sifat diatas digunakan antara lain : - Bermacam-bermacam alat, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang moderen. - Bermacam-macam metode pengolahan, sehingga hasilnya lebih optimal sesuai dengan tujuan penggunaan. - Bermacam-macam jenis serat, stapel atau campuran serat stapel sehingga tujuan-tujuan ekonomis dapat dicapai secara optimal. Produk akhir proses pembuatan benang dapat berupa : • Benang tunggal, benang gintir atau benang rangkap, sedangkan ditinjau dari penggunaan selanjutnya, produk akhir dapat berupa : • Benang tenun benang lusi dan benang pakan • Benang rajut untuk membuat kain rajut • Benang jahit • Benang crepe untuk memberi daya elastis pada kain • Benang hias untuk memberi efek hiasan pada kain tenun Di unduh dari : Bukupaket.com 3

1.3 Prinsip Pembuatan

Kain Tenun Seperti dijelaskan pada butir 1.1.1, kain tenun dibentuk dengan cara menganyamkan atau menyilangkan dua kelompok benang yang saling tegak lurus posisinya sehingga membentuk kain tenun dengan kontruksi tertentu. Dua kelompok benang yang dimaksud adalah kelompok benang yang membentuk “panjang kain” atau biasa disebut “benang lusi”, dan kelompok benang yang membentuk “lebar kain” atau biasa disebut “benang pakan”. Kontruksi kain yang dihasilkan merupakan ketentuan-ketentuan tentang spesifikasi kain yang mencakup : - kehalusan benang lusi dan benang pakan - kerapatan benang lusi dan benang pakan per satuan panjang - lebar kain - jenis anyaman - jenis bahan untuk benang lusi atau benang pakan Kontruksi kain inilah yang akan dijadikan dasar penentuan : - spesifikasi benang yang akan digunakan - peralatan mesin yang digunakan - proses-proses yang harus dilaksanakan - metode-metode kerja yang optimal biaya produksi minimal Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com 4

BAB II BAHAN BAKU

2.1 Pengertian Serat

Serat adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan pembuatan kain, serat memegang peranan penting, sebab : - Sifat-sifat serat akan mempengaruhi sifat-sifat benang atau kain yang dihasilkan. - Sifat-sifat serat akan mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.

2.2 Sejarah Perkemba

gnan Serat Serat dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun 2.640 SM negara Cina sudah menghasilkan serat sutera dan tahun 1.540 SM telah berdiri industri kapas di India, serat flax pertama digunakan di Swiss pada tahun 10.000 SM dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama ribuan tahun serat flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan serat buatan hingga sekarang bermacam- macam jenis serat buatan diproduksi.

2.2.1 Produksi Serat Produksi serat alam dari tahun

ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi serat-serat buatan yang makin tinggi. Hal ini disebabkan karena : - Tersedianya serat alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim. - Pada umumnya sifat-sifat serat buatan lebih baik daripada serat alam. - Produksi serat buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya. Di unduh dari : Bukupaket.com