Informan Tempat dan Peristiwa

F. Validitas Data

1. Triangulasi

a. Triangulasi data

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber 59 . Triangulasi data dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti menggunakan multi sumber data. Misalnya data tentang keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar pelajaran sejarah dikelas, dapat dilakukan dengan menggunakan sumber data informan guru, siswa sendiri, peristiwa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas, dan dokumen presensi. Triangulasi dalam penelitian dilakukan terhadap prestasi, keaktifan, karakter dan motivasi siswa. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode wawancara sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sama dengan informasi yang didapat dengan melalui kuesioner 60 . Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. 59 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: IKAPI, hlm. 127 60 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada, 2007, hlm. 257

c. Triangulasi Peneliti

Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan 61 . Triangulasi peneliti dimaksudkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan penelitian yang sama dengan pendekatan yang sama akan menghasilkan hasil yang sama pula atau hampir sama. Pemanfaatan peneliti lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti membandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andreas Gilang Tito Abiyasa tentang “Implementasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif Melalui Pemanfaatan Multimedia Untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu”.Pada siklus 1 mengalami peningkatan yaitu siswa yang mencapai KKM menjadi 21 siswa 70 dan 9 siswa 30 tidak mencapai KKM, dengan rata-rata nilai kelas 79,97. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 1 mengalami penurunan menjadi 89,28 dan nilai terendah yaitu 54,64 Peningkatan juga terjadi pada siklus 2 yaitu sebanyak 27 siswa 90 mencapai KKM dan 3 siswa 10 masih belum bisa mencapai KKM, dengan rata-rata nilai kelas 83,35. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 2 yaitu 92,6 dan nilai terendah yaitu 71,25. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo, S. F Purbajati Dani, dengan judul “Tinjauan Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Peluang Di Kelas XI IPA SMA Kanisius Tirtomoyo”. 61 Ibid., hlm. 257