Karakter Deskripsi Hasil Penelitian

dapat dianalisis. Sumber informan yang peneliti pakai yaitu guru dan siswa. Subjek yang peneliti amati yaitu siswa kelas XI IIS 1. Hal yang diamati dalam tahap pelaksanaan ini yaitu peneliti mengamati bagaimana keadaan atau proses pembelajaran pada saat berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh data Competence pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa selama proses pembelajaran sejarah dengan mengimplementasikan Paradigma Pedagogi Ignasian menggunakan LKS Bermakna, ternyata sangat baik untuk diterapkan. Hal itu terlihat ketika siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas tampak sangat aktif bertanya mengenai materi yang sedang dipelajarinya yaitu Peristiwa Sekitar Prokalamsi. Siswa dengan giat memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas. Dengan adanya LKS yang Bermakna, siswa semakin termotivasi untuk belajar. Dengan adanya implementasi ini terjadi perubahan atau peningkatan pada aspek Competence pengetahuan, keterampilan dan sikap pada siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan, guna mengetahui perubahan atau peningkatan pada aspek Competence pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. Dari mulai awal pembelajaran hingga prosesnya terjadi perubahan pada sebagian besar siswa di kelas XI IIS 1. Pada ulangan pertama nilai rata-rata kelas yaitu 93,05 dengan siswa yang berjumlah 20 siswa dan semuanya mencapai KKM yaitu 75. Pada ulangan pertama ini dilakukan untuk mengulas kembali materi yang telah diberikan oleh guru dan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi Sekitar Proklamasi. Pada ulangan harian kedua, terjadi peningkatan nilairata-rata siswa, yaitu dengan rata-rata nilai siswa 93,1. Meskipun tidak besar peningkatan dan perubahan yang terjadi pada nilai siswa, namun tingkat pemahaman siswa mengalami perubahan.Hal ini terlihat pada siswa yang sudah mulai menunjukkan pemahaman mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu, siswa juga mulai mengerti nilai-nilai apa saja yang diambil dari materi yang telah diajarkan yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi. Hasil dari aspek Competence selanjutnya yaitu ulangan harian ketiga, terjadi peningkatan dari ulangan harian pertama dan kedua, yaitu 96,65. Peningkatan ini disebabkan karena sebagian besar siswa yang sudah memahami dan mengimplementasikan makna dan nilai-nilai dari pembelajaran sejarah. Serta siswa lebih memaknai dari setiap materi pembelajaran sejarah, kemudian mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan serta perubahan yang terjadi pada aspek Competence pada siswa menunjukkan bahwa siswa mampu mengikuti dan memahami materi belajar dengan baik dan menghasilkan nilai diatas KKM. Hasil Competence pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa yang diperoleh dari ualangan harian 1, ulangan harian 2 dan ulangan harian 3 selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Hal itu dipengaruhi oleh karena motivasi siswa yang sangat tinggi dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Selain faktor dari siswa yang memiliki motivasi yang tinggi, guru juga sangat berperan dalam memberikan materi belajar yang mudah dipahami serta mudah dimengerti oleh siswa, sehingga siswa memiliki semangat belajar sejarah. Dari analisi data yang peneliti lakukan dengan menggunakan penilaian data jenis PAP 1 menunjukkan siswa yang mendapatkan skor total dari setiap ulangan harian 41 sampai dengan 45 maka siswa tersebut mendapatkan nilai huruf A. Kemudian apabila jumlah skor total siswa 36 sampai dengan 40, yaitu siswa mendapakan nilai huruf B. Siswa yang mendapatkan skor total 29 sampai dengan 35 maka siswa tersebut mendapatkan nilai huruf C. Pada ulangan harian yang pertama, nilai yang dominan pada siswa kelas XI IIS 1 yaitu nilai A dan nilai B dengan 14 siswa yang mendapatkan nilai A dan 6 siswa yang mendapatkan nilai B. Skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 45 mendapat nilai huruf A. Sedangkan nilai terendah diperoleh dengan skor total 37 mendapatkan nilai huruf B. Dari pengamatan yang peneliti lakukan di dalam kelas, siswa mendapatkan nilai tinggi oleh karena tingkat motivasi belajar siswa yang tinggi dan materi yang diberikan oleh guru mudah dipahami. Selain itu, LKS Bermakna juga sangat mempengaruhi cara belajar siswa yaitu memudahkan siswa dalam memahami materi belajar oleh karena materi pembelajaran disajikan lebih ringkas. Sedangkan pada nilai ulangan harian 2, 14 siswa mendapatkan nilai A dan 6 siswa mendapatkan nilai B. Pada ulangan harian kedua ini sama seperti pada ulangan harian pertama. Namun, rata-rata nilai kelas XI IIS 1 mengalami peningkatan dari hasil rata-rata nilai ulangan harian pertama. Skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 40 dengan nilai huruf A. Kemudian skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 34 dengan nilai huruf B. Pada ulangan harian ketiga menunjukkan bahwa skor yang diperoleh siswa kelas XI IIS 1 mencapai skor total 43 sampai dengan 45 dengan nilai huruf A. Nilai huruf A diperoleh semua siswa kelas XI IIS 1, dan dari data tersebut menunjukkan bahwa tingkat perubahan siswa pada aspek Competence sangat menonjol. Peningkatan serta perubahan pada aspek Competence ini disebabkan oleh karena dalam pembelajaran sejarah berbasis Pedagogi Ignasian sikap serta minat siswa dalam belajar sangat diperhatikan oleh guru. Kemudian, dalam pembelajaran yang berbasis Pedagogi Ignasian, siswa sangat diberikan kekebasan untuk belajar, kebebasan tersebut misalnya kebebasan dalam mengemukakan pendapat, kebebasan dalam bertanya serta kebebasan siswa dalam mencari sebuah solusi dalam setiap permasalahan materi belajar. Sebagai contohnya siswa mampu membuat makalah dan mempresentasikan sesuai dengan topik dan permasalahan yang dibahas. Data pada aspek Competence selain nilai siswa yang dapat dijadikan sumber data, peneliti juga mempunyai hasil wawancara terhadap guru. Wawancara tersebut di dalamnya meliputi metode apa yang digunakan guru pada saat mengajar di kelas, upaya dan kendala yang dihadapi siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kegiatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru, memiliki data berupa hasil wawancara dan data dokumentasi yang dapat dijadikan sebagai data tambahan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa upaya guru dalam mengatasi kendala kegiatan belajar dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi, sehingga siswa tidak mudah cepat bosan ketika mengikuti pelajaran. Guru juga memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Dengan menggunakan media LKS Bermakna, guru merasa terbantu oleh karena siswa sangat berperan aktif dalam pembelajaran.