c. Triangulasi Peneliti
Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan
61
. Triangulasi peneliti dimaksudkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan penelitian yang sama dengan pendekatan
yang sama akan menghasilkan hasil yang sama pula atau hampir sama. Pemanfaatan peneliti lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam
pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti membandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Andreas Gilang Tito Abiyasa tentang “Implementasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif Melalui Pemanfaatan Multimedia Untuk
Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu”.Pada siklus 1 mengalami peningkatan
yaitu siswa yang mencapai KKM menjadi 21 siswa 70 dan 9 siswa 30 tidak mencapai KKM, dengan rata-rata nilai kelas 79,97. Nilai tertinggi yang diperoleh
pada siklus 1 mengalami penurunan menjadi 89,28 dan nilai terendah yaitu 54,64 Peningkatan juga terjadi pada siklus 2 yaitu sebanyak 27 siswa 90
mencapai KKM dan 3 siswa 10 masih belum bisa mencapai KKM, dengan rata-rata nilai kelas 83,35. Nilai tertinggi yang diperoleh pada siklus 2 yaitu 92,6
dan nilai terendah yaitu 71,25. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Siswoyo, S. F Purbajati Dani,
dengan judul “Tinjauan Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Peluang Di Kelas XI IPA SMA Kanisius Tirtomoyo”.
61
Ibid., hlm. 257
d. Triangulasi Teoretis
Triangulasi teoretis memiliki makna bahwa dalam membahas satu permasalahan yang sedang dikaji, peneliti tidak menggunakan satu prespektif teori.
Dalam aplikasinya, Moleong menyatakan bahwa peneliti dapat membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan
apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang
berkaitan. Sedangkan Patton berpendapat lain yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding rival explanation.
Triangulasi teori yang dibahas dalam penelitian ini berupa teori tentang Paradigma Pedagogi Ignasian, LKS Bermakna, konsep 3C Competence, Conscience,
Compassion, pembelajaran sejarah dan motivasi belajar
62
.
2. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan atau sering juga disebut sebagai perpanjangan keikutsertaan mengharuskan peneliti lebih lama di lapangan dan bertemu serta
berkomunikasi dengan lebih banyak orang
63
. Ini dilakukan bukan saja untuk meningkatkan keakraban, juga untuk meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika
62
Ibid., hlm. 257
63
Nusa Putra, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: Permata Puri Media, 2011, hlm. 168