Observasi Teknik Pengumpulan Data

d. Triangulasi Teoretis

Triangulasi teoretis memiliki makna bahwa dalam membahas satu permasalahan yang sedang dikaji, peneliti tidak menggunakan satu prespektif teori. Dalam aplikasinya, Moleong menyatakan bahwa peneliti dapat membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan dan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Sedangkan Patton berpendapat lain yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding rival explanation. Triangulasi teori yang dibahas dalam penelitian ini berupa teori tentang Paradigma Pedagogi Ignasian, LKS Bermakna, konsep 3C Competence, Conscience, Compassion, pembelajaran sejarah dan motivasi belajar 62 .

2. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan atau sering juga disebut sebagai perpanjangan keikutsertaan mengharuskan peneliti lebih lama di lapangan dan bertemu serta berkomunikasi dengan lebih banyak orang 63 . Ini dilakukan bukan saja untuk meningkatkan keakraban, juga untuk meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika 62 Ibid., hlm. 257 63 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: Permata Puri Media, 2011, hlm. 168 orang-orang yang diteliti semakin akrab dan percaya pada peneliti, maka apapun yang hendak digali lebih dalam akan didapatkan oleh peneliti. Perpanjangan keikutsertaan, sebagaimana teknik pemeriksaan keabsahan data yang lain, dilaksanakan jika data yang terkumpul sudah sangat banyak, telah dianalisis, dan ada temuan yang dapat dikategorikan 64 . Dengan kata lain, fokusnya sudah ditemukan, dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci. Peneliti kembali ke lapangan setelah melakukan analisis data dan telah merumuskan sejumlah kategori 65 . Peneliti menambah waktu berada di lapangan untuk mengecek apakah kategori yang telah dirumuskan sesuai dengan data lapangan, sesuai dengan perspektif para partisipan. Jadi, peneliti mencoba membersihkan kemungkinan bias pribadinya.

3. Meningkatkan Ketekunan

Upaya peneliti untuk memperdalam dan memperinci temuan setelah data dianalisis 66 . Peneliti harus melakukan pengecekan ulang apakah temuan sementaranya sesuai dan menggambarkan konteks penelitian yang spesifik. Apakah temuannya sudah mendeskripsikan secara lengkap konteks penelitian dan perspektif para partisipan. Ini adalah kesempatan menggali lebih dalam, mendeskripsikan lebih rinci. Dengan demikian temuannya sungguh-sungguh dapat menggali fenomena, dan menjelaskan apa makna di balik fenomena yang diteliti. Ketekunan pengamatan juga merupakan teknik yang mengharuskan peneliti 64 Ibid., hlm. 169 65 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 103 66 Ibid.,hlm. 103