Aspek Deskripsi Hasil Penelitian

Kemudian rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian ketiga siswa adalah 96.65, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah 75. Jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu 100 dari jumlah siswa. Maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar sejarah siswa mengalami peningkatan dilihat dari nilai rata-rata yang meningkat dari nilai ulangan harian 1, nilai ulangan harian 2 dan nilai ulangan harian 3. Pada aspek Competence mempunyai kriteria tinggi dengan tingkat ketuntasan mencapai keseluruhan siswa yang berjumlah 20 dari ulangan harian 1, ulangan harian 2 dan ulangan harian 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkah pemahaman materi siswa juga sangat tinggi.

2. Aspek

Conscience Dalam aspek Conscience data yang peneliti peroleh yaitu dari hasil pengamatan atau observasi di dalam kelas pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, di luar kelas pada saat siswa sedang bergaul dengan teman sebayanya maupun hasil dari pengisian keusioner. Aspek Conscience terdiri dari beberapa indikator, yaitu tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, keadilan, kegigihan, keberanian mengambil resiko, dan kemampuan memberi makna hidup. Tidak hanya dalam aspek Competence saja yang diharapkan terjadi perubahan pada diri siswa, namun pada aspek Conscience ini juga sangat diharapkan adanya perubahan yang menonjol dari siswa. Untuk mengetahui sejauh mana sikap siswa dari berbagai macam indikator tersebut, terdapat kuesioner yang harus diisi siswa. Dalam pengisian kuesioner di kelas XI IIS 1 aspek Conscience yang paling berpengaruh dan sangat terlihat yaitu indikator mandiri dan kegigihan.Hal tersebut terlihat dalam hasil data yang sudah dianalisis oleh peneliti.Indikatormandiri dan kegigihan juga merupakan karakter yang dimiliki siswa kelas XI IIS 1. Kemandirian siswa sangat menonjol dalam aspek Conscience disebabkan oleh karena karakter siswa kelas XI IIS 1 cenderung untuk bersikap mandiri dalam melalukan berbagai hal misalnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa mengerjakan secara mandiri dan tidak mengandalkan teman untuk menyontek. Kemandirian tersebut juga diteladani siswa dari materi belajar mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi. Kemandirian yang siswa lihat dari pejuang-pejuang tahan air pada saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sedangkan indikator kegigihan yang tertanam dalam karakter siswa juga terlihat dari adanya semangat belajar sejarah dan adanya kesadaran siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh sebagai generasi muda penerus bangsa yang akan mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan siswa yang memiliki nilai persentase tertinggi dari pengisian kuesioner yaitu siswa yang bernama Issac Pranadipta Wartadi dengan skor total 147. Hasil ini mencerminkan bahwa siswa tersebut mempunyai karakter yang baik yang dapat menerapkan sikap kemandirian dan kegigihan dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya. Hasil data yang diperoleh dari kuesioner didukung dengan adanya data dari hasil wawancara terhadap siswa yaitu Yohanes Arya P.A. dan Veronika Yasintya K.. Kedua siswa tersebut merupakan siswa yang memiliki nilai tertinggi dan terendah dalam aspek Competence. Hasil wawancara terhadap kedua siswa tersebut mengenai hal apa yang dapat memotivasi kedua siswa tersebut dan upaya yang dilakukan siswa dalam menghadapi kendala pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Pendapat mereka dalam menanggapi pertanyaan dalam wawancara tersebut yaitu mereka mengungkapkan bahwa hal yang dapat memotivasi mereka untuk semangat belajar sejarah yaitu terdapat pada guru yang menyenangkan pada saat mengajar, dan menjelaskan materi belajar dengan jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. Guru menggunakan metode yang bervariasi membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut diungkapkan oleh kedua siswa pada saat peneliti melakukan wawancara. Persentase dalam penilaian aspek Conscience adalah sebagai berikut: Tabel 3: Persentase Aspek Conscience Persentase Conscience No. Indikator 1. Berani ambil resiko 10

2. Keadilan 14 3. Kebebasan 12

4. Kebermaknaan 9 5. Mandiri 17

6. Kegigihan 14 7. Kejujuran 10

8. Tanggung jawab

9

9. Keterbukaan 5

Diagram Persentase Aspek Conscience dapat dilihat di bawah ini: Gambar 4: Diagram Conscience Dari gambar diagram Conscience tersebut dapat dilihat bahwa indikator yang paling menonjol dari siswa kelas XI IIS 1 yaitu indikator kemandirian dengan angka persentase 17 dan kegigihan dengan angka persentase 14. Kedua indikator tersebut mengalami perubahan ketika peneliti melakukan pengamatan keadaan awal siswa dengan pengamatan pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas maupun pada saat guru mengadakan ulangan harian 1, ulangan harian 2, dan ulangan harian 3. Kemandirian siswa dapat dilihat dari bagaimana cara siswa dalam mencari sebuah jawaban serta mencari sebuah solusi dalam setiap persoalan yang terdapat dalam materi belajar. Sedangkan indikator kegigihan yang peneliti amati yaitu terlihat pada aksi dan refleksi siswa yang mengemukakan bahwa kegigihan seorang siswa yang berkarakter dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kegigihan pada saat mengikuti kegiatan upacara Bendera yang dilakukan dengan 10 14 12 9 17 14 10 9 5 Conscience Berani ambil resiko Keadilan Kebebasan Kebermaknaan Mandiri Kegigihan Kejujuran Tanggung jawab Keterbukaan sungguh-sungguh. Dari data diatas menunjukkan bahwa persentase dari setiap indikator sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa kelas XI IIS 1.

3. Aspek

Compassion Pada aspek Compassion ini terdiri dari indikator kerjasama, penghargaan terhadap sesama, kepedulian pada orang lain, kepekaan terhadap orang lain, dan kerelaan untuk berkorban. Dari aspek Compassion menilai bagaimana sikap siswa terhadap keadaan disekitarnya. Penilaian ini dengan menggunakan lembar pengamatan atau observasi. Pengamatan ini dilakukan peneliti pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas sedang berlangsung. Penilaian ini dapat dilihat dengan cara mengamati bagaimana gerak siswa dalam kegiatan belajar di kelas sesuai dengan indikator yang telah tersedia. Berdasarkan indikator tersebut dikaitkan dengan materi yang sedang mereka pelajari, yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi. Pengamatan peneliti terhadap siswa meliputi kerjasama siswa pada saat diskusi kelompok mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi, penghargaan siswa terhadap sesama dalam mengemukakan pendapatnya di depan kelas, kemudian kepedulian siswa terhadap guru, teman maupun seluruh warga sekolah, kepekaan siswa terhadap situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lingkungan sekolah dan kerelaan siswa untuk berkorban, misalnya rela mengorbankan waktunya untuk membantu teman yang sedang kesulitan mengerjakan tugas. Selain itu, pengamatan dilakukan pada saat siswa mengikuti ulangan harian. Dari pengamatan tersebut dapat dilihat bagaimana perubahan sikap siswa dari pengamatan keadaan awal siswa kemudian terjadi perubahan pada diri siswa.Penilaian lainnya yaitu dengan menggunakan kuesioner. Penilaian tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai siswa. Namun kuesioner tersebut hanya digunakan untuk mengukur sikap siswa sesuai dengan indikator penilaian. Siswa yang mempunyai nilai tertinggi dalam pengisian kuesioner yaitu Issac Pranadipta Wartadi dengan skor total 98. Pada aspek Compassion, hasil data juga didukung oleh hasil wawancara mengenai beberapa indikator yang paling menonjol pada aspek Compassion. Pertanyaan wawancara yang bersangkutan dengan indikator yang paling menonjol yaitu mengenai nilai-nilai yang diperoleh siswa dari materi belajar Peristiwa Sekitar Proklamasi, dan mengenai perubahan yang terjadi dalam proses belajar dengan menggunakan LKS yang Bermakna. Pendapat dari kedua siswa tersebut yaitu nilai-nilai yang dapat diteladani maupun nilai-nilai yang diperoleh dari materi belajar Peristiwa Sekitar Proklamasi yaitu nilai kerja sama yang mengajarkan siswa untuk saling kerja sama terhadap sesama maupun orang lain, nilai pengorbanan yaitu nilai yang mengajarkan siswa untuk berkorban terhadap sesama yang sedang membutuhkan pertolongan, nilai pantang menyerah yang mengajarkan siswa untuk selalu menanamkan rasa semangat sebagai siswa yang berkarakter.Nilai-nilai tersebut sudah diterakan dalam kehiduan sehari-hari oleh siswa kelas XI IIS 1. Di bawah ini merupakan hasil persentase siswa pada aspek Compassion. Tabel 4: Persentase Aspek Compassion