Model dan Desain Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian Konsep 3C
Kemudian ada empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu: pertama, menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan. Kedua, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penugasan siswa terhadap materi yang diberikan. Ketiga,
melatih kemandirian belajar siswa. Keempat, memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa
24
. Kemudian, LKS memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, di
antaranya melalui LKS kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisa
diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read, and Review,
menyurvei, membuat, pernyataan, membaca, meringkas, dan mengulang.” Adapun penjelasan masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut:
1. Tahap survey, pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk membaca
secara pintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.
2. Tahap question pada kegiatan ini, peserta didk diminta untuk
menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca meteri yang diberikan.
3. Tahap read, pada kegiatan ini, peserta didik dirangsang untuk
memperhatikan pengorganisasian materi dan membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. Contohnya, peserta didik
diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada question.
4. Tahap recite, pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk menguji
diri mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta utnuk meringkas materi menggunakan kalimat mereka sendiri.
5. Tahap review, pada kegiatan ini, peserta didik diminta sesegera
mungkin untuk melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari sesaat setelah selesai memperlajari materi tersebut
25
.
24
Ibid., hlm. 206.
25
Ibid., hlm. 206-207.
Penggunaan LKS dapat melatih siswa belajar mandiri dan memudahkan siswa untuk memahami materi karena siswa belajar sesuai
dengan kemampuannya dan dapat mengulang materi sampai siswa yang bersangkutan dapat memahami materi tersebut dengan baik. Selain itu,
penggunaan LKS dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sejarah.
LKS yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan proses pembelajaran mempunyai macam-macam bentuk. Beberapa bentuk
LKS yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu: a.
LKS yang Penemuan Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep Sesuai prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif
mengkonstruksi pengetahuan dalam otaknya. Salah satu cara mengimplementasikannya di kelas adalah dengan mengemas materi
pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret,
sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan mereka, selanjutnya peserta didik kita
ajak untuk mengkonstruksi pengetahuan yang mereka dapat tersebut. LKS jenis ini memuat apa yang dilakukan peserta didik, meliputi
melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik
kemudian kita minta peserta didik untuk mengamati fenomena yang
mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.
b. LKS yang Aplikatif-Integratif Membantu Siswa Menerapkan dan
Mengitegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan Peserta didik berlatih untuk menerapkan konsep yang telah
dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya LKS yang membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari. Caranya dnegan memberikan tugas kepada merekan untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk
berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan peserta didik dilatih utnuk belajar menghormati pendapat orang
lain dan berpendapat secara bertanggung jawab maka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi terimplemintasikannya nilai-nilai
demokrasi dalam diri peserta didik. c.
LKS yang Penuntun Berfungsi sebagai Penuntun Belajar LKS penuntun berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di
dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika meraka membaca buku sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa
menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
d. LKS yang Penguatan Berfungsi sebagai Penguatan
LKS LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini
mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain itu sebagai pembelajaran
pokok, LKS ini cocok untuk pengayaan. e.
LKS yang Pratikum Berfungsi sebagai Petunjuk Pratikum Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri,
kita dapat menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kuumpulan LKS. Dengan demikian dalam LKS bentuk ini, petunjuk praktikum
merupakan salah satu isi content dari LKS.
26
Peranan LKS sebagai media pembelajaran selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan dalam praktek pembelajaran. Kelebihan
dan kelemahan LKS yaitu: a.
Kelebihan LKS sebagai media pembelajaran 1
Dari aspek penggunaan, LKS merupakan media yang paling mudah, dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus
menggunakan alat khusus. 2
Dari aspek pengajaran, LKS dibandingkan dengan media pembelajaran jenis lain bisa sikatakan lebih unggul. Karena
merupakan media yang canggih dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu
menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.
26
Andi Prastowo, op.cit, hlm. 209.