Bagi Peneliti Manfaat Penelitian

dari pokok materi yang dipelajari dan diharapkan pengalaman mahasiswa menjadi bermakna sehingga mampu mendorong melakukan aksi tindakan. Refleksi harus menjadi proses formatif yang membentuk kesadaran peserta didik mengenai sikap, kebiasaan, nilai, cara pandang dan cara berpikir mereka. Kegiatan refleksi mempunyai tujuan yaitu siswa dapat menangkap arti atau nilai-nilai hakiki dari apa yang telah dipelajari, dapat menemukan keterkaitan antar pengetahuan dan antara pengetahuan dengan realitasnya,, siswa dapat memahami implikasi pengetahuan dan seluruh tanggung jawabnya serta dapat membentuk hati nurani. Refleksi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Memahami kebenaran dan yang dipelajari secara utuh. b Mengenali sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami dalam menelah sesuatu. c Memperdalam pengalaman tentang implikasi yang telah dimengerti bagi diri sendiri dan bagi orang lain. d Mengusahakan mencapai makna untuk diri sendiri tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan kebenarannya. e Memulai dengan memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya sikapnya terhadap orang lain. Dalam proses refleksi, ada hal yang penting dilakukan guru yaitu: pertama, guru perlu menyampaikan pertanyaan paduan yang tepat dan menyiapkan kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya refleksi yang efektif. Kedua, guru menghormati kebebasan individu mahasiswa untuk berefleksi dan memilih tindakannya. Ketiga, siswa merefleksikan pengalaman belajarnya dengan bimbingan guru. Keempat, guru dan siswa bersedia saling berbagi refleksinya dalam rangka memperkaya pemaknaan belajar. Kelima, siswa dibimbing untuk berani berpikir, bersikap dan bertekad untuk bertindak menurut panggilan hati nurani. 4 Tindakan Sikap, nilai, dan cita-cita itu adalah hasil pengolahan siswa dalam refleksi. Pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi tersebut dimaksudkan agar siswa mampu mengambil keputusan dan bertindak dengan semangat magis the power to do moreunggul. Tindakan adalah kegiatan yang mencerminkan pertumbuhan batin berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan. Tindakan memiliki dua aspek internal dan eksternal. Aspek internal merupakan pertumbuhan batin yang terjadi berkat proses refleksi. Aspek eksternal adalah manifestasi dari pertumbuhan batin itu. Dengan demikian tindakan selalu mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin hasil dari refleksi pengalaman dan manifestasi lahiriahnya perwujudan nyata yang dapat dipertanggung jawabkan. Tindakan mencakup dua langkah: a. Menumbuhkan pilihan-pilihan batin. Tahap ini merupakan momentum bagi peserta didik untuk memilih kebenaran sebagai miliknya, sambil tetap membiarkan diri kearah mana ia dipimpin oleh kebenaran itu. Hal ini terjadi melalui proses