Dasar Penghayatan Kaul Kemiskinan dalam TarekatKongregasi

Justru mereka yang miskin, menderita dan kurang diperhitungkan dalam masyarakat hendaknya hati dan perasaan para Bruder Maria Tak Bernoda MTB agar ikut ambil bagian untuk dapat melihat kedalam dimensi ilahinya. Sebab hidup dan menolong orang miskin, difabel, lemah, menderita dan tersingkir tidak akan mendapat balasan material apapun. Akan tetapi bagi para Bruder MTB yang percaya kepada penyelenggarahi ilahi yakni Injil Tuhan kita Yesus Kristus, upahnya besar di sorga. Dengan berada dan sekaligus berkerja di antara mereka yang miskin, menderita, dipandang rendah dan dimarginalkan, oleh sesamanya merupakan pelayanan yang sungguh berarti. Sebagai pengikut Santo Fransiskus dari Assisi para Bruder MTB seharusnya percaya bahwa jaminan hidup yang sejati abadi dan kekal adalah jalan menuju hidup Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Allah mereka, Sang Juru selamat bagi orang yang percaya. Dalam Yesus Kristus itulah segalanya akan dipenuhui oleh-Nya.

5. Dasar Penghayatan Kaul Kemiskinan dalam TarekatKongregasi

Bruder Maria Tak Bernoda MTB Bagi para Bruder MTB dasar penghayatan kaul kemiskinan dalam Kongregasi dapat dilihat dalam Anggaran Dasar dan Statuta terutama dalam visi dan misi Kongregasi Bruder MTB mengatakan: Saudara saudari semuanya hendaklah berusaha mengikuti kerendahan hati dan kemiskinan Tuhan Yesus Kristus; Dia sekalipun kaya melampaui segalanya, mau sendiri memilih kemiskinan di dunia ini bersama Bunda-Nya, Perawan yang amat terbarkati; dan Dia telah menghampakan diri-Nya sendiri. Dan hendaklah mereka ingat bahwa dari segala barang dunia ini, tidak ada perlu mereka miliki selain apa yang dikatakan Rasul: Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah itu untuk mereka. Dan hendaklah mereka sungguh-sungguh waspada terhadap uang. Mereka harus bergembira apabila mereka hidup di tengah orang-orang kecil yang dipandang hina, di tengah orang yang miskin dan lemah, orang sakit dan orang berkusta serta para pengemis di pinggir jalan Anggaran Dasar Bruder MTB, 1999: Art. 21. Dengan sangat jelas Anggaran Dasar AD pasal VI “Hidup Dalam Kemiskinan” berbicara mengenai kaul kemiskinan. Bagi para Bruder Maria Tak Bernoda MTB maksud dan tujuan dari isi pernytaan Anggaran Dasar pasal VI artikel 21 di atas adalah: Mau mengajak para Bruder MTB untuk setia dalam mengikuti hidup Yesus Kristus, yang mau merendahkan diri dan hidup miskin serta solider kepada kaum marginal. Sebagaimana cara hidup dan kerendahan hati, sikap solider serta kemiskinan Tuhan Yesus Kristus sudah dipraktikan oleh Santo Fransiskus dari Assisi, demikian juga yang diharapkan dari para Bruder MTB sebagai pengikutnya, dengan berpegang teguh pada teladan dan cara hidup Santo Fransiskus dari Assisi. Anjuran ini seperti tertulis dalam Anggaran Dasar antara lain menyatakan “Saudara-Saudari semuanya hendaklah berusaha mengikuti kerendahan hati dan kemiskinan Tuhan Yesus Kristus; Dia sekali pun kaya melampaui segalanya, mau sendiri memilih kemiskinan di dunia ini bersama Bunda-Nya, Perawan yang amat terberkati dan Dia menghampakan diri- Nya sendiri” Anggaran Dasar Bruder MTB 1999:24. Sebagaimana Yesus Kristus yang adalah guru dan teladan hidup umat beriman Kristiani, sudah sepatutnyalah para Bruder Maria Tak Bernoda MTB, dengan segala kelemahan, kekurangan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing bruder berusaha untuk mencontohi serta mempraktikkan hidup miskin seturut Injil Yesus Kristus seperti yang telah terlebih dahulu dipraktikkan oleh Santo Fransiskus dari Assisi dan para pengikutnya. Yesus Kristus adalah pusat hidup umat beriman. Bagi Fransiskus dari Assisi dan juga para pengikutnya Yesus Kristus adalah satu-satu jalan untuk menuju kepada Bapa, dan perjalananya untuk itu adalah perjalanan dalam kemiskinan. Sebagai pengikut Santo Fransiskus dari Assisi para Bruder MTB harus tetap menjaga kemiskinan yang telah diwariskan oleh Faransiskus dari Assisi semasa hidup dan dalam pertobatannya. Oleh sebab itu para Bruder Maria Tak Bernoda MTB di zaman modern sekarang ini hendaknya, penghayatan dalam hidup kemiskinan harus selalu dipraktikkan, dijaga dan dipertahankan dengan identifikasi diri mereka dengan orang miskin, dan dikonkretkan dalam pelayanan mereka bersama di tengah-tengah orang miskin. Pelayanan kemiskinan dalam tradisi Bruder MTB sejak Kongregasi ini di dirikan hingga sampai sekarang ini berkarya dalam dunia pendidikan, memberikan beasiswa kepada siswa yang kurang mampu, merawat orang kusta di Sani Pati Jawa Tengah, menidirikan asrama putra dan putri, dan lain sebagainya. Dalam 2 Kor. 8:9 dikatakan: “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan- Nya”. Yak. 2:5 mengatakan: “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan- Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?”. Dalam menyelenggarakan karya tradisi Kongregasi pendidikan dan pengajaran kita mengacu kepada visi dan misi Kongregasi Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder YPSB yang menangani secara langsung karya- karya tersebut. Visi Kongregasi : Hidup sebagai hamba Tuhan untuk mewujudkan kemulian Allah dalam persaudaraan injili. Misi Kongregasi : Dijiwai oleh semangat kesederhanaan dan kepercayaan dalam menanggapi situasi jaman, para bruder MTB mau menjadi saudara bagi yang lain dengan: - Membangun persaudaraan sejati yang menjunjung tinggi martabat manusia. - Memberi pelayanan yang memberdayakan mereka yang miskin dan lemah khususnya lewat pembinaan kaum muda. Indentitas bruder yang hend ak dinampakan dalam karya: “Kita adalah saudara pendidik, hidup sebagai hamba Tuhan yang memiliki sikap “Simpliciter et confidenter” atau hidup di dalam kesederhanaan, dalam persaudaraan, berkewajiban sebagai pemelihara, pemulih dan pengembangan ciptaan Statuta Bruder MTB, 2014: Art. 42.

B. Dimensi-dimensi dalam