orang lain juga ”. Semangat pelayanan inilah yang menjadikan orang rela untuk diutus
melayani  setiap  orang.  Semangat  murah  hati  berarti  tidak  menumpuk  harta,  bakat, kemampuan dan lain sebagainya hanya  untuk diri sendiri, tetapi  semuanya itu harus
berikan demi pelayanan bagi sesama.
b. Kaul Kemiskinan sebagai Peringatan dalam Melayani
Iman  orang  akan  Yesus  Kristus,  yang  menjadi  miskin  dan  selalu  dekat  dengan kaum  miskin  dan  kaum  tersingkir,  adalah  dasar  kepedulian  mereka  pada
pengembangan  seutuhnya  para  anggota  masyarakat  yang  paling  terabaikan.  Setiap orang Kristiani  dipanggil sebagai  sarana Allah untuk membebaskan dan memajukan
kaum  miskin,  dan  untuk  memampukan  mereka  menjadi  bagian  masyarakat sepenuhnya.  Hal  ini  menuntut  agar  orang  sebagai  kaum  religius  mau  siap  sedia  dan
penuh  perhatian  mendengarkan  jeritan  kaum  miskin  dan  membantu  mereka  melalui karya  pelayanan  kerasulan.  Ridick
1987:128  mengatakan  bahwa  “Pelayanan merupakan  sarana  yang  baik  untuk  memperbaharui,  memelihara  dan  meningkatkan
hidup  cinta  seseorang.  Pelayanan  adalah  jalan  untuk  membawa  buah-buah keheningan  ke  dalam  pengungkapannya  yang  nyata.  Pelayanan  adalah  cinta  dalam
aksi,  cinta  dalam  tindakan  nyata.  Maukah  orang  siap  sedia  dengan  gembira  dalam melayani  sesama  sebagaimana  Kristus  telah  berkenan  “membasuh  kaki  para  rasul-
Nya” tanpa menunggu sampai diberi tugas atau diperintah?”. Yesus  mempunyai  prioritas  dalam  pelayanan-Nya,  yaitu  orang  kecil,  miskin,
sakit,  tersingkir  dan  lain-lain.  Dia  dengan  tegas  memperjuangkan  keadilan bagi orang-orang ini terhadap lingkungan dan masyarakat waktu itu. Refleksi
bagi setiap orang, apakah mereka juga memprioritaskan kaum kecil ini? Atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebaliknya mereka sendiri malah berbuat tidak adil dan lebih menyengsarakan kaum kecil? Suparno, 2004:99.
Di  Indonesia  kemiskinan  semakin  meluas  akibat  ketidakadilan  struktural. Mendesak  pula  kemiskinan  akan  hubungan-hubungan  antara  manusiawi.  Peranan
profetis  atau  perutusan  para  religius  ialah  membangun  hubungan-hubungan  baru berdasarkan  sikap  saling  menghormati,  misalnya  berupa  jemaat-jemaat  biasa  yang
menampung siapa saja, tidak bertujuan politik, tidak merupakan ancaman bagi pihak mana  pun,  sekaligus  untuk  bersama-sama  menghadapi  kendala-kendala  sosial.
Berkembang  arus  intergrasi  dengan  kaum  miskin  untuk  ikut  mengalami marginalisasi,  ketidakpastian,  diskriminasi  sosial,  dalam  rangka  peranan  profetis
untuk melayani kaum miskin. Kaul  kemiskinan  kita  wujudkan  dalam  hidup  persekutuan  harta.  Seturut
sabda Injil dan dengan tulus ikhlas segala milik dan pendapatan kita, kita serahkan  kepada  Kongregasi.  Dengan  demikian  kita  hendak  menyatakan
kesediaan  untuk  berbagi  demi  kebahagian  kita  bersama  dan  orang  lain. Kaul
kemiskinan menuntut
kita untuk
memperjuangkan dan
memperkembangkan  keadilan  dan  kesejahteraan  dalam  pemanfaatan sarana hidup serta kekayaan alam yang tersedia secara wajar dan bijaksana
Statuta Bruder MTB 2014: Art 41.
Tanpa  disadari  orang  sebagai  kaum  religius  terkadang  lebih  suka  melayani orang-orang yang kaya dan bukan orang miskin. Dalam doanya Ibu Teresa 2003:22
mengatakan: “Ya Tuhan, buatlah kami layak untuk melayani sesama kami di seluruh dunia, yang hidup dan mati dalam kemiskinan dan kelaparan. Melalui tangan-tangan
kami,  berilah  mereka  pada  hari  ini  makanan  yang  secukupnya.  Dengan  cinta  kami yang penuh pengertian, berilah mereka damai dan kegembiraan.
Amin”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Makna Kaul Kemiskinan