Komunikasi  iman  bukan  hanya  sekedar  informasi,  melainkan  suatu  kesaksian  iman. Pembina  katekese  umat  adalah  seorang  yang  menyadari  dan  mampu  memberi
kesaksian tentang pengalaman imannya. Maka secara praktis pembina katekese umat dilatih  untuk  mampu  terampil  menemukan  nilai-nilai  manusaiwi  dalam  pengalaman
hidup  sehari-hari,  menemukan  nilai-nilai  Kristiani  dalam  Kitab  Suci,  ajaran  Gereja dan tradisi Kristiani lainnya. Serta memadukan nilai-nilai Kristiani dengan nilai-nilai
manusiawi dalam pengalaman hidup sehari-hari.
3. Tujuan dan tugas Katekese
Katekese  merupakan  komunikasi  iman,  yang  membantu  umat  untuk  semakin mengerti, memahami dan mengimani bahwa Yesus Kristus itu Putra Allah yang rela
berkurban,  sengsara,  menderita,  wafat  dan  bangkit  untuk  menebus  dosa-dosa  umat manusia. Dalam berkatekese terutama sekali ialah mewartakan Yesus  Kristus. Maka
dari  itu,  katekese  mempunyai  tujuan  dan  tugas  untuk  menghadirkan  sabda  Allah kepada  umat  beriman  agar  mereka  terdorong  untuk  melakukan  kehendak  dan
perintah-Nya. Ada pun tugas dan tujuan dari katekese antara lain: a.
Tujuan Katekese Bagi  umat  beriman  Kristiani,  katekese  bertujuan  sebagai  usaha  untuk  saling
tolong menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup  pribadi  maupun  bersama  menurut  pola  Kristus,  menuju  hidup  Kristiani  yang
dewasa penuh. Katekese merupakan pelayan sabda Allah, ia mesti sadar akan hakikat dan  tugasnya,  untuk  menolong  umat  beriman  Kristiani  dengan  memberitakan  sabda
Allah.  Katekese  mendidik  umat  beriman,  agar  mereka  semakin  mengenal  pribadi Yesus  Kristus  sebagai  sumber  segala  kehidupan.  Dalam  Seri  Dokumen  Gereja  No.
28,  tahun  2011  tentang  Catechesi  TrandendaePenyelenggaraan  Katekese  CT.  Art. 20. Dikatakan bahwa:
Berkat bantuan rahmat Allah mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan  dari  hari  ke  hari  memekarkan  menuju  kepenuhannya  serta  makin
memantapkan  perihidup  Kristen  umat  beriman,  muda  maupun  tua. Kenyataannya  itu  berarti  merasang,  pada  taraf  pengetahuan  maupun
penghayatan,  pertumbuhan  benih  iman  yang  ditaburkan  oleh  Roh  Kudus melalui  pewartaan  awal,  dan  yang  dikurniakan  secara  efektif  melalui  baptis.
Dengan
berkatekese umat
beriman kristiani
diharapkan dapat
mengembangkan  pengertian  tentang  misteri  Kristus  dalam  cahaya  firman Allah,  sehingga  seluruh  pribadi  manusia  diresapi  oleh  firman  itu.  Begitulah
orang  Kristen,  yang  berkat  karya  rahmat  diubah  menjadi  ciptaan  baru, memutuskan untuk mengikuti Yesus Kristus, dan dalam Gereja makin banyak
belajar  berpikir  seperti  Dia,  menilai  segalanya  seperti  Dia  bertindak  seturut dengan  perintah-perintah-Nya,  dan  berharap  sesuai  dengan  ajakkan-Nya.
Penyelenggaraan  Katekese.  Dalam  seluruh  proses  evangelisasipewartaan tujuan  katekese  ialah  menjadi  tahap  pengajaran  dan  pendewasa  iman.  Agar
orang-orang Kristen sesudah dewasa dalam beriman menerima pribadi Yesus sebagai  satu-satunya  Tuhan,  dan  setelah  menyerahkan  diri  kepada-Nya
melalui  pertobatan  hati  yang  jujur,  berusaha  makin  mengenal  Yesus,  yang menjadi tumpuan kepercayaannya, mengerti misteri-Nya, kerajaan Allah yang
diwartakan  oleh-Nya,  tuntutan-tuntutan  maupun  janji-janji  yang  tercantum dalam  amanat  Injil-Nya,  dan  jalan  yang  telah  digariskan-Nya  bagi  siapa  pun
yang ingin mengikuti-Nya.
Katekese  bertujuan  mengembangkan  pemahaman  misteri  Kristus  dalam  terang sabda Allah sehingga seluruh kemanusiaan seseorang diresapi oleh sabda itu. Setelah
diubah  oleh  karya  rahmat  menjadi  makhluk  baru,  orang  Kristen  bertekad  untuk mengikuti  Kristus dan belajar lebih banyak lagi  dalam Gereja untuk  berpikir seperti
Dia, untuk memulai seperti Dia, untuk bertindak sesuai dengan perintah-perintah-Nya dan  untuk  berharap  seperti  yang  Ia  anjurkan  kepada  umat  beriman  Kristiani.  Lalu
2007:97  mengatakan  bahwa  dalam  hubungan  dengan  tujuan  Katekese  Umat, Pertemuan  Kateketik  antar  Keuskupan  se  Indonesia  PKKI  II  menegaskan:  Tujuan
komunikasi iman itu adalah: 1.
Supaya  dalam  terang  Injil  umat  semakin  meresapi  arti  pengalaman- pengalaman mereka sehari-hari.
2. Dan  mereka  bertobat  metanoia  kepada  Allah  dan  semakin  menyadari
kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari. 3.
Dengan  demikian  mereka  semakin  sempurna  beriman,  berharap, mengamalkan cinta kasih dan makin dikukuhkan hidup Kristiani mereka;
4. Pula  mereka  makin  bersatu  dengan  Kristus,  makin  menjemaat,  makin  tegas
mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta; 5.
Sehingga mereka sanggup memberikan kesaksian tentang Kristus dalam hidup di tengah masyarakat Rumusan PKKI, II no.6.
Dalam  seluruh  proses  pewartaan  injil  tujuan  katekese  ialah  menjadi  tahap pengajaran  dan  pematangan  iman.  Agar  umat  beriman  lebih  mengenal,  memahami
dan  mengerti  pribadi  Yesus  Kristus  yang  mereka  imani  dan  percayai  dalam menentukan  sikap  moral  dan  hidupnya.  Katekese  sesungguhnya  untuk  menolong
manusia  keluar  dari  dirinya  sendiri,  sehingga  dia  bersedia  menerima  sapaan  dan tawaran  dari  Allah.  Katekese  pelayan  sabda  Allah  dan  pendidik  iman,  merupakan
usaha  untuk  mewartkan  kabar  gembira  kepada  umat  beriman,  usaha  untuk  saling tolong menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami
hidup  pribadi  maupun  bersama  menurut  pola  Kristus  menuju  hidup  kristiani  yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dewasa  penuh.  Agar  sabda  Allah  yang  diwartakan  melalui  katekese  sungguh  dapat menerangi  eksistensi  hidup  manusia,  maka  sabda  Allah  seharusnya,  berdaya  guna
untuk membebaskan dan mengubah hidup manusia agar semakin dewasa dalam iman. b.
Tugas Katekese Secara  ringkas  dapat  dikatakan  ada  tiga  tugas  utama  katekese  yaitu:  Katekese
memberitakan  sabda  Allah,  mewartakan  Kristus.  Katekese  mendidik  untuk  beriman dan katekese mengembangkan Gereja. Katekese bertugas menghadirkan sabda Allah
agar manusia bertemu secara pribadi dengan Yesus Kristus. Katekese terutama sekali adalah  pewartaan  diri  Kristus.  Yesus  Kristus  dalam  kepenuhan  pribadi-Nya  adalah
pusat yang tak dapat dibantah dalam katekese. Itulah sebabnya katekese harus bersifat kristosentris atau perpusat pada Yesus Kristus. Seorang pewarta, seperti katekis, atau
tenaga  pastoral  pada  umumnya,  perlu  menyadari  sungguh-sungguh  bahwa  yang  ia wartakan  kepada  umat  adalah  Kristus;  sedangkan  ia  sendiri  adalah  alat  di  tangan
Kristus  agar  tercipta  pertemuan  pribadi  manusia  dengan  Kristus,  sang  Guru  Ilahi. Iman  sungguh  suatu  anugerah  dari  pihak  Allah  sehingga  seseorang  mau  berpaut
padan-Nya. “Lalu  Ia  berkata:  Sebab  itu  telah  Kukatakan  kepadamu:  Tidak  ada
seorang  pun  dapat  datang  kepada-Ku,  kalau  Bapa  tidak  mengaruniakannya kepadanya.  Mulai  dari  waktu  itu  banyak  murid-murid-Nya  mengundurkan  diri  dan
tidak lagi mengikut Dia” Yoh. 6:65-66. Ini berarti orang menciptakan suasana agar iman  itu  kian  dirasakan,  bertumbuh  dan  berbuah.  Katekese  menolong  agar  umat
terpikat  pada  diri  Allah,  yang  diwartakan  oleh  Yesus  Kristus  supaya  mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdorong  untuk  melakukan  kehendak  dan  perintah  Allah.  Dengan  demikian diharapkan tercapailah pembaruan dalam hidup manusia Telaumbanua, 1999:9.
Katekese di masa lampau maupun di masa mendatang selalu merupakan karya yang harus termasuk tanggung jawab Gereja, dan  yang oleh Gereja memang
harus  diinginkan  sebagai  salah  satu  tanggung  jawabnya.  Tetapi  para  anggota Gereja  mengemban  tanggung  jawab  yang  berbeda-beda,  tergantung  dari
perutusan mereka masing-masing Telaumbanua, 1999:10.
Katekese  memberitakan  sabda  Allah,  yang  diwartakan  oleh  Yesus  Kristus melalui Kitab Suci. Katekese, suatu wujud pelayanan sabda Allah. Maksud terdalam
dari katekese adalah agar iman dan hidup manusia berpadu secara integral. Katekese berfungsi  menggali  pengalaman  iman  umat,  dengan  maksud  memasang  saluran
komunikasi  iman.  Katekese  mengembangkan  Gereja.  Perkembangan  suatu  Gereja sangat  tergantung  pada  usaha-usaha  katekese  menyebarkan  sabda  penyelamatan
Allah kepada manusia.  Gereja  adalah perkumpulan  atau himpunan umat Allah  yang mengimani  pribadi  Yesus  Kristus,  dalam  melanjutkan  dan  mewujudnyatakan
keselamatan  Allah  di  dunia  ini.  Dalam  mengarungi  peziarahan  hidupnya,  Gereja mengemban  kewajiban  untuk  mengembangkan  kehidupan  umat  beriman  dan
mengembangkan  dunia  terus-menerus  agar  menjadi  lingkungan  hidup  yang  layak serta selaras dengan kehendak Allah.
B. Spiritualitas dalam Pelayanan