Faktor yang mempengaruhi motivasi

menginginkan lebih banyak, akan tetapi apa yang diinginkannya tergantung dengan apa yang sudah dimiliki olehnya. Proses tersebut tiada akhirnya, berkelanjutan sejak manusia lahir, hingga meninggal dunia, maka sekalipun kebutuhan tertentu telah terpenuhi, kebutuhan- kebuuhannya pada umumnya seluruhnya terpuaskan. 2 Sebuah kebutuhan yang dipenuhi, bukanlah sebuah motivator perilaku, hanya kebutuhan- kebutuhan yang tidak terpenuhi memotivasi perilaku. Untuk memperjelasnya, perhatikan kebutuhan kitas sesua dengan apa yang kita inginkan. Dengan demikian hanyak kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan timbulnya kekuatan besar apa yg dilakukan oleh seorang induvidu. Jadi, Maslow memandang motivasi seorang individu sehungungan dengan urutan kebutuhan yang dipredeterminasi, yang masing- masing memiliki peringkatnya sendiri bukan dalam bentuk daftar rangsangan sederhana yang tidak terorganisasi.

4. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja bersifat berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada masing-masing individu yang bersangkutan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja job satisfaction dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya Robbins dan Judge, 2008:99. Menurut Handoko 2008:193, kepuasan kerja adalah keadaanemosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas akan memiliki perasaan yang negatif pada pekerjaannya. Pengukuran kepuasan kerja sangat bervariasi. Informasi yang didapat dari kepuasan kerja ini bisa melalui tanya jawab secara perorangan, dengan angket ataupun dengan pertemuan suatu kelompok kerja. Kalau menggunakan tanya jawab sebagai alatnya, maka karyawan diminta untuk merumuskan tentang perasaannya terhadap aspek- aspek pekerjaan. Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Luthans 1995:114 adalah sebagai berikut: a. Kepuasan pada pekerjaan itu sendiri Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan dapat menghasilkan kepuasan kerja, motivasi intern, prestasi kerja yang tinggi, tingkat kemangkiran yang rendah, dan tingkat labour turn over yang rendah. Seorang karyawan akan merasa puas dengan apabila dalam pekerjaannya dituntut kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaannya dari awal hingga akhir, atau menuntut tanggungjawab dari pekerja . b. Kepuasan pada pembayaran Kepuasan pada pembayaran merupakan hal yang bersifat multidimensional.Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja bukan hanya terletak pada gaji atau upah semata, namun karyawan lebih melihat hal itu sebagai suatu refleksi dari pihak perusahaan atas kontibusi yang mereka berikan.Kepuasan terhadap pembayaran dapat dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan, khususnya tentang sistem pembayaran yang ditetapkan. c. Kepuasan terhadap promosi Kesempatan untuk dipromosikan merupakan bentuk imbalan yang bentuknya berbeda dengan imbalan lain, yang dapat dilakukan berdasarkan senioritas maupun berdasarkan kinerja. d. Kepuasan pada supervisi Supervisi merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber kepuasan kerja.kepemimpinan supervisi yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu supervisior yang berorientasi pada karyawan dan supervisior yang mengutamakan partisipasi karyawan. e. Kepuasan pada rekan kerja Rekan kerja bisa menjadi sumber kepuasan yang paling kuat jika anggotanya mempunyai kemiripan dalam nilai-nilai dan perilaku.Nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2013

26 179 159

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di RSUD Rokan Hulu Propinsi Riau

2 33 132

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG.

0 3 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta).

0 2 13

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dr. Hardjolukito Yogyakarta.

0 3 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN ( Survey Pada Rumah Sakit YAKSSI di Gemolong Sragen ).

0 0 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASIKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI DI SURAKARTA.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI DI SURAKARTA.

0 1 6

Pengaruh kepemimpinan,kompensasi,motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan: studi kasus pada karyawan instalasi rawat jalan RSUP Dr.Sardjito di Yogyakarta.

5 183 168

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT AISYIYAH KUDUS

0 1 12