Analisis Linier Berganda Uji F

Gambar V.3 Normal P-P Plot Berdasarkan normal probability plots, garis titik-titik mengikuti garis diagonal dan tidak menyimpang jauh dari garis diagonal, sehingga menunjukkan bahwa distribusi kepuasan kerja adalah normal.

E. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas kepemimpinan, Motivasi , Kepuasan kerja terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan secara simultan. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Ho: Kepemimpinan, Motivasi dan Kepuasan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ha: Kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Tabel V.13 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 216.811 3 72.270 9.093 .000 a Residual 365.609 46 7.948 Total 582.420 49 Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Dari Uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 16.0, berdasarkan tabel di atas didapat F hitung adalah 9.093. Berdasarkan Tabel F dengan taraf signifikansi α = 5 diketahui bahwa T tabel dengan df1 = k-1 = 3-1 = 2 dan df2 = n-k-2 = 50-3-2 = 45 maka F tabel df1df2 = 3,20. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh F hitung = 9,093 sedangkan F tabel = 3,20, maka F hitung F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

F. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas kepemimpinan, motivasi, kepuasan terhadap variabel terikat kinerja karyawan secara parsial. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ha : kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Tabel V.14 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.395 4.036 2.823 .007 Kepemimpinan .196 .153 .161 1.275 .209 Motivasi .140 .162 .128 .867 .390 Kepuasan Kerja .434 .152 .451 2.862 .006 Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung yang diperoleh pada tabel di atas, dengan t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan df = n-k- 2 = 50-3-2 = 45. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh t tabel sebesar 2,014. Kesimpulan dalam pengujian t hitung adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan X 1 Berdasarkan tabel V.10 diketahui bahwa nilai t hitung variabel kepemimpinan X 1 sebesar 1,275 lebih kecil dari 2,014 t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Motivasi X 2 Berdasarkan tabel V.10 diketahui bahwa nilai t hitung variabel motivasi X 2 sebesar 0,867 lebih kecil dari 2,014 t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan 3. Kepuasan kerja X 3 Berdasarkan tabel V.10 diketahui bahwa nilai t hitung variabel kepuasan kerja X 3 sebesar 2,862 lebih besar dari 2,014 t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan

G. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja. Hasil uji koefisien determinasi R 2 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .610 a .372 .331 2.81923 Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Berdasarkan data di atas, diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 0,372 atau 37,2. Hal ini menunjukkan bahwa 37,2 kinerja karyawan unit pelayanan dr Sanders B dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja. Sedangkan 62,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil olah data di atas, variabel kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan dengan nilai 9,093 3,20. Hal tersebut membuktikan bahwa kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja secara bersama- sama mempengaruhi kinerja karyawan rs Sanders B Cikarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan dalam kinerja karyawan Sanders B Cikarang adalah gaya kepemimpinan laissez faire. Tetapi dalam uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin laissez faire maupun semakin autokratik kepemimpinan yang diterapkan, tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan tersebut membuat perilaku pemimpin itu tidak perlu berlebihan dan memastikan agar para bawahan memahami peran mereka dengan jelas, dan juga memiliki pengetahuan dalam melaksanakan tugasnya di dalam kinerjannya. Kepemimpinan dalam perusahaan perlu dipertahankan terutama pada aspek pemberian pujian terhadap karyawannya, dan juga perlu meningkatkan aspek dimana atasan tidak perlu ikut campur terhadap pekerjaan karyawannya dan mempercayakan pekerjaan yang dikerjakan karyawannya. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini diketahui dalam perhitungan uji t dimana nilai 0,87 2,014. Hal tersebut menjelaskan bahwa kebutuhan karyawan akan prestasi, kompensasi dan kerjasama antar pekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa adanya pengaruh hubungan antara motivasi terhadap kinerja manajerial perusahaan. Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena karyawan rawat jalan itu sendiri sudah memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri dalam melayani dan membantu pasien, sehingga motivasi perlu dipertahankan, antara lain karyawan untuk berprestasi dalam bekerja dan peningkatan dalam umpan balik dari perusahaan terhadap karyawannya sehingga tercipta situasi yang kondisif dalam kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kepuasan yang diukur dalam penelitian menunjukan bahwa kepuasan kinerja karyawan Sanders B Cikarang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2013

26 179 159

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di RSUD Rokan Hulu Propinsi Riau

2 33 132

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG.

0 3 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta).

0 2 13

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dr. Hardjolukito Yogyakarta.

0 3 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN ( Survey Pada Rumah Sakit YAKSSI di Gemolong Sragen ).

0 0 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASIKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI DI SURAKARTA.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI DI SURAKARTA.

0 1 6

Pengaruh kepemimpinan,kompensasi,motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan: studi kasus pada karyawan instalasi rawat jalan RSUP Dr.Sardjito di Yogyakarta.

5 183 168

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT AISYIYAH KUDUS

0 1 12