6 Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan. 7 Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran,
pertimbangan atau pendapat. 8 Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat
permintaan dari pada intruksi. 9 Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak,
adanya saling percaya, dan saling menghormati. c Gaya Kepemimpinan Laissez-faire
Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi adan kontrol yang dilakukan oleh
pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar
tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit menggunakan kekuasaannya atau sama sekali
membiarkan karyawannya untuk berbuat sesuka hati. Adapun ciri- ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire, yaitu:
1 Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas- tugasnnya, tetapi dengan diberi batasan
serta berbagai produser. 2 Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas- tugasnnya
diberikan penghargaan, disamping adanya sanksi atau hukuman bagi mereka yang kurang berhasil, sebagai dorongan.
3 Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer bertindak cukup baik dengan cara
memberikan penghargaan terhadap bawahannya. 4 Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan
dengan tugas-tugas atau perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatannya, jika
tidak sesuai dengan perintah, maka manajer berhak memberikan sanksi pada bawahannya.
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi.
Untuk memberikan dorongan dan menggerakan orang agar mereka bersedia bekerja semaksimal mungkin, perlu diusahakan adanya
komunikasi dan peran serta dari semua pihak yang bersangkutan. Motivasi menunjukan agar manajer mengetahui bagaimana
memberikan informasi yang tepat kepada karyawannya agar mereka menyediakan waktunya guna melakukan usaha yang diperlukan untuk
memperoleh saran- saran dan rekomendasi mengenai masalah yang dihadapi. Dengan demikian motivasi adalah suatu kumpulan kekuatan
tenaga yang berasal baik dari dalam maupun luar induvidu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah, serta intensitasnya.
Pengertian motivasi menurut para ahli, yaitu:
1 Menurut Robbins dan Coulter, 2004 dalam Ardana dkk, 2008: 30. Motivasi adalah kesedian untuk mengeluarkan tingkat upaya
yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individu tertentu. 2 Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita, 1997 dalam
Ardana dkk, 2008: 30. Motivasi adalah faktor- faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan, mengarahkan
perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu. 3 Menurut Nawawi 2008: 351,motivasi berati suatu kondusi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan.
b. Faktor yang mempengaruhi motivasi
Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi sering kali melibatkan faktor-faktor induvidual
dan faktor organisasional. Faktor-faktor yang sifatnya indidual antara lain:
1 Kebutuhan. Kebutuhann karyawan dalam individunya merupakan suatu
pembatas antara apa yang diharapkan karyawan terhadap perusahan dengan apa kebutuhan yang diharapkan oleh
perusahaannyadengan yang terjadi sebenarnya. Kebutuhan
terkadang muncul karena adanya motivasi dari karyawan itu sendiri dan hal itu didukung oleh perusahaan.
2 Tujuan goals. karyawan mempunyai tujuan dalam bekerja, diamana karyawan
bekerja keras demi mencapai tujuannya, dan hal itu menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan dapat
mencapai hasil yang diharapkan, sehingga tujuan karyawan selaras dengan tujuan perusahaannya.
3 Sikap. Karyawan bertingkah laku dalam individunya, karyawan perlu
belajar dalam memberikan tanggapan dan juga sikap baik dalam bekerja untuk suatu pekerjaan, agar menjadi motivasi karyawan
kepada perusahaan dalam menilai kinerjanya. 4 Kemampuan.
Setiap individu karyawan harus memiliki kemampuan dalam bekerja dan memiliki kemampuan dalam dirinya untuk dapat
menunjang perusahaan. Karyawan juga harus mempunyai kemampuan untuk menjadi motivasi dirinya agar karyawan
tersebut mendapat promosi atau kenaikan jabatan.
c. Faktor- faktor yang Berasal dari Organisasi.
1 Pembayaran gaji atau upah. Gaji atau upah merupakan salah satu hal yang paling penting
bagi setiap karyawan, karena gaji atau upah yang diperoleh oleh karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap
perusahaan memberikan gaji bagi karyawannya agar menjadi motivasi bagi karyawannya dalam bekerja agar karyawan rajin
dalam bekerja dan perusahaan juga mendapat hasil yang memuaskan dari kinerjannya.
2 Keamanan pekerjaan. Keamanan dalam bekerja menjadi suatu yang penting bagi
perusahaan dan juga karyawannya, karena dapat menunjang suatu keberhasilan perusahaan. Karyawan menjadi merasa
aman dan nyaman dalam bekerja, dan juga menjadi motivasi bagi karyawan dalam bekerja sehingga karyawan dapat bekerja
baik bagi perusahaan dan juga perusahaan tidak merasa was- was terhadap karyawannya.
3 Sesama pekerja atau kerja sama. Karyawan perlu bekerja sama dengan sesama karyawan lainnya
dalam suatu organisasi, agar karyawan termotivasi untuk tetap bekerja dan juga kerja sama dapat mempermudah suatu
pekerjaan.
4 Pengawasan. Pengawasan perlu dilakukan perusahaan untuk setiap kinerja
karyawan, karena melalui pengawasan tersebut karyawan tidak bisa bekerja semena-mena dan juga tingkah laku
karyawan dapat diatur oleh perusahaan. 5 Pujian.
Karyawan sangat membutuhkan pujian dari perusahaan, karena pujian merupakan motivasi terpenting dalam kinerja
karyawan. Pujian yang diberikan perusahaan dapat membuat karyawan giat bekerja dan juga termotivasi lebih baik dalam
bekerja untuk perusahaannya. 6 Pekerjaan itu sendiri atau kondisi kerja.
Kondisi kerja yang baik menjadi faktor utama bagi pekerjaannya, dimana pekerja merasa nyaman dan betah
dalam pekerjaannya, hal ini sangat mendukung bagi karyawan
untuk perusahaannya.
Karyawan dapat
berkonsentrasi dalam bekerja, sehingga yang dihasilkan baik untuk perusahaan dan karyawan tersebut.
d. Teori motivasi menurut A. H Maslow dalam Winardi, 2001:
11-16.
1 Manusia merupakan mahluk yang sebra berkeinginan. Senantiasa
menginginkan sesuatu
dan senantiasa