Normalitas Populasi Homogenitas Variansi Populasi Uji Keseimbangan

commit to user 60 2. Masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data amatan saling independen di dalam kelompoknya. 3. Setiap populasi berdistribusi normal sifat normalitas populasi. 4. Populasi mempunyai variansi yang sama sifat homogenitas variansi populasi. Persyaratan dari análisis variansi di atas akan dibahas syarat ke-3 dan syarat ke-4. Untuk syarat pertama dan kedua sudah terpenuhi. Sampel diambil secara random dan antar variabelnya saling independen.

1. Normalitas Populasi

Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki sebaran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Lilliefors. Menurut Budiyono 2009:170–171, prosedur Metode Lilliefors adalah: a. Hipotesis Uji H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf Signifikansi :  = 5 c. Statistik Uji L =     i i z S z F Maks  Dengan :       1 , N ~ Z ; z Z P z F i i     i z S = proporsi cacah i z Z  terhadap seluruh i z commit to user 61 s X X z i i   X = rataan sampel s = standar deviasi sampel d. Daerah Kritik :   n ; L L | L DK    dengan n sebagai ukuran sampel e. Keputusan Uji H ditolak jika DK L  dan H diterima jika DK L 

2. Homogenitas Variansi Populasi

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi kelompok populasi sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dari kelompok TGT, kelompok TTW dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama. Untuk melakukan uji ini menurut Budiyono 2009:176 menggunakan uji Bartlett sebagai berikut: a. Hipotesis Uji H : 2 3 2 2 2 1      H 1 : tidak semua variansi sama 2 1  : variansi kelompok TGT, 2 2  : variansi kelompok TTW, 2 3  : variansi kelompok kontrol b. Taraf Signifikansi :  = 5 c. Statistik Uji :       2 j j 2 s log f RKG log f c 303 , 2 commit to user 62 dengan :   1 k ~ 2 2    k = banyaknya populasi = banyaknya sampel = 3 N = banyaknya seluruh nilai ukuran j n = banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j j f = 1 n j  = derajat kebebasan untuk 2 j s ; j = 1, 2, 3 f = 3 N     3 1 j j f = derajat kebebasan untuk RKG c                f 1 f 1 1 k 3 1 1 j RKG = rataan kuadrat galat =   j j f SS j SS =      j 2 j 2 j n X X =   2 j j s 1 n  d. Daerah Kritik :   ; | DK 2 1 k ; 2 2        e. Keputusan Uji H ditolak jika DK 2 obs   dan H diterima jika DK 2 obs  

3. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum kedua kelompok commit to user 63 tersebut mendapat perlakuan, untuk uji keseimbangan digunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. a. Hipotesis Uji H : μ 1 = μ 2 = μ 3 H 1 : paling sedikit ada satu pasang rerata yang tidak sama μ 1 : rerata kelompok TGT, μ 2 : rerata kelompok TTW, μ 3 : rerata kelompok kontrol b. Taraf Signifikansi :  = 5 c. Statistik Uji RKG RKA F obs  d. Komputasi Didefinisikan besar-besaran sebagai berikut: 1 = N G 2 ; 2 =  j , i 2 ij X ; 3 =  j j 2 j n T Kemudian ditentukan: JKA = 3 – 1 JKG = 2 – 3 JKT = 2 – 1 Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat adalah: dkA = 3 – 1= 2 dkT = N – 1 dkG = N – 3 commit to user 64 Berdasar jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rerata kuadrat berikut: RKA = dkA JKA RKG = dkG JKG Statistik uji: F obs = RKG RKA e. Daerah kritik DK = {F | F F α;k–1;N–k } f. Keputusan uji H diterima jika harga statistik uji F obs berada di luar daerah kritik. Budiyono, 2009:197–198

4. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament ( TGT) Dan Tipe Think Talk Write ( TTW ) Ditinjau Dari Minat Dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD N I Pengkok Kedaw

0 2 15

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament ( TGT) Dan Tipe Think Talk Write ( TTW ) Ditinjau Dari Minat Dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD N I Pengkok Kedaw

0 1 16