commit to user
14
Beberapa keuntungan dalam penggunaan pembelajaran kooperatif, diantaranya:
a. Melatih perilaku positif dalam kelompok b. Meningkatkan relasi di antara siswa, saling membantu dan terbuka.
c. Meningkatkan motivasi siswa dan saling menghargai satu sama lain. d. Mengembangkan kemampuan individu dan merupakan strategi untuk
memecahkan konflik. e. Meningkatkan kemampuan untuk memberi opini, argumentasi dan melatih
mendengarkan pendapat orang lain, serta menerima pendapat. f. Mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan pendapat.
g. Mendidik siswa bertanggung jawab.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Team Game Tournament
Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT Team Game Tournament di kembangkan pertama kali oleh David and Keith. Pembelajaran kooperatif tipe
TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar.
commit to user
15
Ada 5 komponen utama dalam komponen utama TGT sebagai berikut: a.
Penyajian Kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-
benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada
saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok. b.
Kelompok team Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya
heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik pada saat game dan berhasil menghadapi tournament.
c. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
Permainan dimainkan pada meja-meja yang berisi empat siswa, tiap siswa mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab
benar pertanyaan itu akan mendapat skor.
commit to user
16
d. Turnamen Akademik
Turnamen akademik adalah sebuah struktur dimana game berlangsung, turnamen biasanya dilakukan setiap akhir sesi pembelajaran, bertujuan untuk
menguji pemahaman siswa setelah belajar berkelompok. Siswa dalam satu kelas eksperimen dibagi dalam beberapa meja turnamen. Pada turnamen
akademik ini, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen. Setiap meja turnamen terdiri dari beberapa siswa dengan kemampuan akademik
yang relatif sarna tetapi mewakili kelompok-kelompok yang berbeda. Setiap meja turnamen memiliki tingkatan masing-masing dan diurutkan oleh guru
mulai dari meja turnamen yang terdiri dari siswa pandai sampai dengan meja akademik yang terdiri dari siswa berkemampuan akademik kurang.
Slavin, 2010:168
Diagram 1. Penempatan Siswa Pada Meja Turnamen
A-1 A-2 A-3 A-4
TINGGI RATA-RATA RATA-RATA RENDAH
MEJA TURNAMEN
1 MEJA
TURNAMEN 2
MEJA TURNAMEN
3 MEJA
TURNAMEN 4
B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Rata-Rata Rata-Rata Rendah
C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Rata-Rata Rata-Rata Rendah
TIM A
TIM B TIM C
commit to user
17
e. Team recognize penghargaan kelompok
Guru sesegara mungkin setelah usai turnamen, hitung skor tim dan siapkan sertifikat tim untuk kriteria tim dengan nilai terbaik. Tim yang bekerja dengan
baik cukup diberikan ucapan selamat di kelas. Adapun yang guru lakukan untuk memberikan penghargaan tim berupa hadiah misalnya bingkisan yang
berisi makanan atau alat tulis, yang penting guru dapat mengkomunikasikan keberhasilan tim tersebut tidak hanya keberhasilan individu, karena hal ini
akan termotivasi kepada siswa untuk saling membantu teman satu tim. Grabowski 2007:256 menyatakan bahwa Teknik kooperatif TGT lebih
efektif dibandingkan persaingan antar individu dalam menfasilitasi sikap positif dalam metematika.
Kelebihan dalam penggunaan pembelajaran TGT adalah sebagai berikut: a.
Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerja sama kelompok.
b. Tercipta suasana yang menyenangkan yaitu belajar sambil bermain.
c. Melalui interaksi dengan anggota kelompok, semua memiliki kesempatan
untuk belajar mengemukakan pendapatnya atau memperoleh pengetahuan dan hasil diskusi dengan anggota kelompoknya.
d. Pengelompokan siswa secara heterogen dalam hal tingkat kemampuan, jenis
kelamin, maupun ras diharapkan dapat membentuk rasa hormat dan saling menghargai antar siswa.
e. Dengan diadakannya tumamen diharapkan dapat membangkitkan motivasi
siswa untuk berusaha lebih baik bagi diri maupun kelompoknya.
commit to user
18
f. Dengan turnamen dapat membentuk siswa mempunyai kebiasaan bersaing
sportif dan selanjutnya menumbuhkan keberanian dalam berkompetisi, akibatnya siswa selalu dalam posisi unggul.
g. Dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT, dapat menanamkan betapa
pentingnya kerjasama dalam pencapaian tujuan belajar baik untuk dirinya maupun seluruh anggota kelompok.
h. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada siswa sehingga dapat menumbuhkan
keaktifan siswa. Sedangkan kelemahan dalam penggunaan pembelajaran TGT adalah
sebagai berikut: a.
Penggunaan waktu yang relatif lama. b.
Jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai atau sarana tidak cukup tersedia maka pembelajaran kooperatif tipe TGT sulit
dilaksanakan. c.
Apabila sportifitas siswa kurang, maka keterampilan berkompetisi siswa yang terbentuk bukanlah yang diharapkan.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW Think-Talk-Write