2 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan. 3 Terdapat minimal 1 satu buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan
kebutuhan. 4 Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila
23 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
c. Pengangkutan
Pengangkutan limbah padat domestik dari setiap ruangan ke tempat penampungan sementara menggunakan troli tertutup.
d. Tempat Penampungan Limbah Padat Non-Medis Sementara
1 Tersedia tempat penampungan limbah padat non-medis sementara dipisahkan antara limbah yang dapat dimanfaatkan dengan limbah yang tidak dapat
dimanfaatkan kembali. Tempat tersebut tidak merupakan sumber bau, dan lalat bagi lingkungan sekitarnya dilengkapi saluran untuk cairan lindi.
2 Tempat penampungan sementara limbah padat harus kedap air, bertutup dan selalu dalam keadaan tertutup bila sedang tidak diisi serta mudah dibersihkan.
3 Terletak pada lokasi yang muah dijangkau kendaraan pengangkut limbah padat. 4 Dikosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya 1 x 24 jam.
e. Pengolahan Limbah Padat
Upaya untuk mengurangi volume, mengubah bentuk atau memusnahkan limbah apdat dilakukan pada sumbernya. Limbah yang masih dapat dimanfaatkan hendaknya
dimanfaatkan kembali untuk limbah padat organik dapat diolah menjadi pupuk.
f. Lokasi Pembuangan Limbah Padat Akhir
Universitas Sumatera Utara
Limbah padat umum domestik dibuang ke lokasi pembuangan akhir yang dikelola oleh pemerintah daerah Pemda, atau badan lain sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
3. Limbah Cair
Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan
prosedur penanganan dan penyimapangannya. a.
Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta terpisah dengan saluran air
hujan. b. Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau
bersama-sama secara kolektif dengan bangunan disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air
limbah perkotaan. c.
Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan.
d. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus dilengkapiditutup dengan gril.
e. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di Instalasi Pengolahan
Air Limbah IPAL, bila tidak mempunyai IPAL harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui kerjasam dengan pihak lain atau pihak yang berwenang.
f. Frekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah effluent dilakukan setiap
bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
g. Rumah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena zat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan BATAN.
h. Parameter radioaktif diberlakukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioaktif yang dipergunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan.
4. Limbah Gas
a. Monitoring limbah gas berupa NO2, So2, logam berat, dan dioksin dilakukan minimal 1 satu kali setahun
b. Suhu pembakaran minimum 1.000° C untuk pemusnahan bakteri patogen, virus, dioksin, dan mengurangi jelaga.
c. Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu. d.Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang banyak memproduksi gas
oksigen dan dapat menyerap debu.
5. Pengelolaan limbah medis rumah sakit secara rinci mengacu pada pedoman pengelolaan limbah medis sarana pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6 STRUKTUR ORGANISASI RSUD DOKTER TENGKU MANSYUR KOTA
TANJUNGBALAI TAHUN 2016
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Foto Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah Padat RSUD Dokter Tengku Mansyur
Gambar 1 RSUD Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai
Gambar 2 Tempat Sampah di Halaman Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 Troli Pengangkut Limbah Padat Rumah Sakit
Gambar 4 Tempat Sampah Medis
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5 Tempat Sampah Medis dan Non Medis
Gambar 6 Tempat Penampungan Sementara RSUD Dokter Tengku Mansyur
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7 Observasi Kepadatan Lalat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Gambar 8 Observasi Kepadatan Lalat di Ruang Dapur
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abor, P.A. Bouwer. 2007. Medical Waste Management Practice In a Southern African Hospital International Journal of Health Care
Quality
Assurance
Vol21.http:search.proquest.comdocview229599222fulltextPDF1326 2DC865866E537668accounted17242
Adisasmito, W. 2007. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit.Buku
Kedokteran EGC.Jakarta. Anies,
2006.Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular.Elex Media Komputendo.Jakarta.
Astuti dan Purnama. 2014.Kajian Pengelolaan Limbah Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Artikel Penelitian. Diakses Pada
Tanggal 19 Februari 2016.
Atik, A. M. A. 2011. Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat Secara Terpadu Di Rumah Sakit. Jurnal Dian. 112.
Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Depkes RI. 2002.Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia. Direktorat
Jendaral PPM PLP.Jakarta.
. 2009.Menkes RI N0.1204MenkesSKX2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.Jakarta.
.2001.Pedoman Teknis Sanitasi Lingkungan dalam Pengendalian Vektor . Direktorat Jendral PPM dan PLP.Jakarta.
.2004.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit.Bakti Husada.Jakarta. .2004.Kepmenkes RI No 1204 MenkesSkX2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
.2006.Kepmenkes RI No.1428MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.Jakarta.
.2009.Undang–Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Kepmenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. Kementerian
Kesehatan RI.Jakarta.
Kuswanto, Budi.2000. Skripsi. Tinjauan Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta Tahun 2000. Universitas Indonesia. Jakarta.
Paramita, N. 2007. Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Jurnal Presipitasi. 21. ISSN 1907-187X
Pruss, Giroult and Rushbrook. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
Pruss, A. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan.Cetakan I.
Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
Slamet, J. R. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah mada University Press.
Cetakan Kedelapan.Jakarta. Suska, D.
2007. Parasit Lalat. Diakses tanggal 5 Maret 2016.
http:infovet.wordpress.com20070917penyakit-parasit
World Health Organization, 2007. Wastes From Health Care Activities. Diakses
Pada Tanggal 14 Maret Darihttp:Www.Who.IntMediacentreFactsheetsFs253En
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan pengelolaan limbah padat medis dan non medis Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. Penelitian ini dilakukan mulai survei awal bulan
Februari 2016 sampai Juni 2016.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah ruangan penghasil limbah padat medis dan non medis yaitu ruang rawat inap kelas III, ruang farmasi, ruang instalasi gizi,
ruang bedah, ruang administrasi, ruang kebidanan dan penyakit kandungan dan laboratorium. Objek penelitian kepadatan lalat adalah tempat sampah di ruang
rawat inap ruang kelas III, ruang farmasi, ruang instalasi gizi, ruang bedah, ruang administrasi, ruang kebidanan dan penyakit kandungan dan ruang laboratorium.
45
Universitas Sumatera Utara
3.4 Informan Penelitian
Informan peneltian ini adalah Kepala Bagian Instansi Pengolahan Limbah dan Kepala Petugas Kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Tengku
Manyur.
3.5 Alat dan Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung menggunakan lembar observasi lapangan. Pengumpulan data dengan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian meliputi: a. Proses pelaksanaan pengelolaan limbah padat mulai dari pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir. b. Sumber dan volume limbah padat medis dan non medis.
c. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam mengelola limbah padat. Selain itu, untuk
menghitung kepadatan lalat dengan
fly grill menggunakan lembar observasi pencatatan kepadatan lalat.
3.5.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencatat dan memotokopi data yang sudah ada di rumah sakit sesuai dengan data yang diperlukan.
Data sekunder yang di ambil meliputi: a. Gambaran umum rumah sakit
b. Organisasi rumah sakit c. Data sekunder lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan limbah
padat medis dan non medis
Universitas Sumatera Utara
3.6 Definisi Operasional Variabel