Pengertian Lalat PENGELOLAAN LIMBAH A. Pengertian

dapat mengenai materi genetik. Penanganan sumber yang sangat aktif, misalnya terhadap sumber tertutup dalam instrumen diagnostik, dapat menyebabkan cedera yang jauh lebih parah misalnya kerusakan jaringan, keharusan untuk mengamputasi bagian tubuh dan karenannya harus dilakukan dengan sangat hati – hati. e. Sensivitas publik. Selain rasa takut akan dampak kesehatan yang mungkin muncul, masyarakat juga sangat sensitif terhadap dampak visual limbah anatomi, bagian-bagian tubuh yang dapat dikenali, termasuk janin A.Pruss, 2005.

2.10 Pengertian Lalat

Lalat termasuk filum arthropoda, kelas insekta, ordo diptera, dan famili muscidae. Lalat memiliki panjang bervariasi antara beberapa milimeter drosophile sampai 1,5 cm lalat rumah atau 2 cm. Lalat termasuk salah satu binatang yang paling banyak tersebar di seluruh dunia. Lalat hanya mempunyai sepasang sayap. Mulutnya berbentuk “belalai” yang dapat memanjang dan digunakan untuk menyedot cairan manis yang menjadi makanannya. Pada beberapa spesies seperti lalat hitam atau lalat tse-tse, belalai tersebut cukup kuat untuk menembus kulit binatang dan menghisap darah. Cara itu mirip dengan apa yang dilakukan lalat betina . Lalat terbang dan suka menempel pada kotoran .oleh karena itu, lalat dapat menyebarkan mikroba yang mengakibatkan penyakit berbahaya Becker, 2007. Lalat juga merupakan spesies yang breperan dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti kolera, typhus,disentri dan lain-lain. Pada saat ini dijumpai + 60.000-100.000 Universitas Sumatera Utara spesies lalat, tetapi tidak semua spesies perlu diawasi karena beberapa diantaranya tidak berbahaya terhadap kesehatan masyarakat Santi, 2001. Lalat sering hidup di antara manusia dan sebagian jenis dapat menyebarkan penyakit yang serius. Lalat disebut sebagai penyebar penyakit yang serius. Lalat disebut sebagai penyebar penyakit yang sangat serius karena setiap lalat hinggap di suatu tempat, kurang lebih 125.000 kuman jatuh ke tempat tersebut. Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat Suska, 2007. Menurut Depkes RI 2001, penularan penyakit oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana bulu-bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk.

2.10.1 Siklus Hidup Lalat

Dalam kehidupan, lalat dikenal memiliki 4 empat tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Siklus Hidup Lalat Berdasarkan Depkes RI 2001, siklus hidup lalat dibagi menjadi 4 stadium : 1 Stadium pertama stadium telur Bentuk telur lonjong, bulat dan berwarna putih dengan panjang kurang lebih 1 mm. Setiap bertelur, lalat akan menghasilkan 120-130 butir telur dan akan menetas dalam waktu 8-16 jam. Pada suhu rendah dibawah 12-13°C telur tidak akan menetas. Gambar 2.2 Telur Lalat 2 Stadium kedua stadium larva Telur yang menetas akan menjadi larva yang berwarna putih kekuningan dengan panjang 12-13 mm. Lama stadium ini 2-8 hari tergantung pada temperatur Universitas Sumatera Utara setempat. Larva ini selalu bergerak dan makan dari bahan-bahan organik. Temperatur yang disukai larva lalat adalah 30-35°C. Gambar 2.3 Larva Lalat 3 Stadium ketiga stadium pupa Akhir dari fase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makanan ke tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Fase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur ± 35°C. Gambar 2.4 Pupa Lalat Universitas Sumatera Utara 4 Stadium keempat stadium dewasa Stadium ini dimulai dari keluarnya lalat muda yang sudah dapat terbang antara 400-900 m. Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa adalah 6-20 hari. Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci dan mempunyai 4 garis yang agak gelap dipunggungnya. Pada kondisi normal, lalat betina dewasa dapat bertelur sampai lima kali dan umumnya umur lalat sekitar 2-3 minggu tetapi pada kondisi yang lebih sejuk bisa sampai 3 bulan. Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin. Gambar 2.5 Lalat Dewasa

2.11 Kepadatan Lalat