Penampungan Sementara Limbah Medis Pemusnahan Limbah Medis

sarana pemadam kebakaran. Pengangkutan limbah klinis memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan disiplin dari pihak petugasnya. Apabila diangkut dengan kontainer khusus, kontainer yang digunakan harus kuat dan tidak bocor, serta mudah dibersihkan. Kendaraan yang dipakai harus memenuhi syarat dalam hal kemudaha pemakaian dan pembersihannya, selain dilengkapi juga dengan alat pengumpul kebocoran. Dalam kendaraan pengangkut limbah, ruang supir secar fisik harus terpisah dari ruang limbah, selain dilengkapi dengan kode atau tanda peringatan.

5. Penampungan Sementara Limbah Medis

Tempat penampungan sementara harus memilki lantai yang kokoh dengan dilengkapi drainase yang baik dan mudah dibersihkan serta didesinfeksi. Selain itu tidak boleh berada dekat dengan dapur. Harus ada pencahayaan yang baik serta kemudahan akses untuk kendaraan pengumpul limbah. Menurut Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004, penyimpanan limbah padat medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan maksimal 48 jam dan musim kemarau maksimal 24 jam. Untuk limbah medis RSPAD setelah pengangkutan dilakukan, limbah dalam kantong kuning tersebut dikumpulkan terlebih dahulu dalam ruang khusus dengan kapasitas + 23m 3 . Fungsi penyimpanan ini adalah untuk mengumpulkan limbah medis sebelum dibakar untuk mencegah terjadinya penularan baik melalui udara, kontak langsung maupun melalui binatang Paramita, 2007. Universitas Sumatera Utara

6. Pemusnahan Limbah Medis

Menurut Chandra 2005, Kegiatan pemusnahan merupakan tahap akhir dari proses pengolahan limbah rumah sakit. Limbah dari lokasi penampungan akhir rumah sakit diangkut ke luar rumah sakit dengan menggunakan sarana angkutan dinas kebersihan kota atau pun swasta, khususnya untuk limbah non medis. Untuk limbah medis yang mudah terbakar dimusnahkan dengan menggunakan insenerator. Dalam hal ini diperhatikan lokasi penempatan insenerator yang berkaitan dengan jalur pengangkutan limbah, jalur pembuangan abu, dan sarana gedung untuk melindungi insenerator dari bahaya kebakaran. Untuk limbah medis yang tidak mudah terbakar, limbah tersebut disterilkan dahulu dengan autoclave baru kemudian dibuang. Tahap akhir pengelolaan limbah medis di RSPAD adalah dengan menggunakan incenerator. Limbah medis yang telah terkumpul dalam ruang penyimpanan kemudian dibakar dan pembakaran dilakukan dua hari sekali dengan kapasitas maksimal incenerator. Limbah medis yang telah terkumpul dalam ruang penyimpanan kemudian dibakar dan pembakaran dilakukan dua hari sekali dengan kapasitas maksimal incenerator 5m 3 Paramita, 2007.

7. Pembuangan Akhir Limbah Medis